2--🍒Resepsi Pernikahan🍒

19.6K 744 2
                                    


Telapak tangannya menyentuh bagian ranjang tidur di sebelahnya, merasakan tak ada seseorang yang berbaring disana dengan cepat ia bangkit dari rebahannya lalu menatap ke sekeliling kamar hingga penglihatannya jatuh pada seseorang yang berada di depan meja rias.

Istrinya tidak sendiri, ia ditemani oleh kakak sepupunya dan ibunya juga ibu mertuanya. Mereka masih belum menyadari kalau pria yang berada diatas ranjang tidur pengantin tersebut sudah terbangun dengan memperhatikan interaksi empat kaum hawa tersebut.

Irfan berjalan kearah Rohana yang juga menatapnya setelah menyadari bahwa suaminya itu telah terbangun.

"Kakak,"

"Irfan, kamu kebo banget sih dek, nggak malu apa sama istrinya." Cerocos Wanda, kakak sepupunya Irfan.

"Yang manis ya adek kakak, kakak mau mandi dulu soalnya panas sekali apalagi ada api disini." Ucap Irfan pada istrinya dengan mengecup dahi Rohana dan melewati Wanda yang penuh minat sekali ingin melenyapkan pemuda itu.

"Pengantin baru mah gitu, anggap aja angin lalu.." Ketus Wanda, sedangkan ibu2 disana hanya tersenyum dan kembali merias wajah Rohana untuk resepsi pernikahan yang akan dimulai 30 menit lagi.

"Hana!!" Hana terkejut dalam pelukan suaminya saat mendengar teriakan nyaring dari seorang wanita yang sudah berdiri dihadapannya.

"Sasa, ini lho?" Wanita itu nampak mengangguk antusias dan tanpa komando ia memeluk tubuh Rohana hingga membuat Rohana hampir terjungkang kebelakang kursi pelaminan kalau kalau Irfan tidak menyanggah pinggangnya.

"Hana, gw kangen banget sama lho tau nggak. Gw nggak nyangka banget dapet surat undangan dari lo tau nggak. Ya ampunn, sumpah lho cantik banget tau nggak." Irfan menganga mendengar lantunan ayat panjang yang keluar dari bibir Sasa yang hampir semua kalimatnya bermakna 'tau nggak?'
Sedangkan Rohana hanya bisa terkekeh geli melihat wajah suaminya, maklum saja bahwasanya ia sudah kenal Sasa sejak lama.

"Iya gw tau kok, Sa. Eh lho apa kabar? udah lama banget nggak nulis surat buat gw semenjak lho ikut bokap lho ke Amerika." Kata Rohana

"Gw baik kok Han, malahan ketimbang baik2 lagi hehee..iya nih gw lagi sibuk bantuin bokap gw ngurus restoran jadi nggak sempat mah nulis surat buat lho.." Irfan diam sambil memperhatikan juga ikut mendengarkan istrinya dan sahabat istrinya itu yang masih asik mengobrol melepas rindu tanpa menghiraukan antrian para tamu yang hendak menyalami pengantin baru.

"Tadi itu sahabat adek," Rohana menatap suaminya yang kini sedang mengelap keringat diwajahnya dengan tisu. Dengan penuh perhatian Rohana mengambil tisu ditangan suaminya dan mulai mengelap keringat suaminya.

"Iya, Sasa itu sahabat pena adek kak. Cuman pernah dua kali sama ini tiga kali adek ketemu sama dia secara live." Irfan tampak mengangguk, ia merapikan hijab yang membungkus kepala istrinya itu dengan penuh kelembutan seperti bolu kukus.

"Dia kalau ngomong emang kayak gitu ya." Rohana mengangguk dan terkekeh pelan.

"Kenapa ketawa dek"

"Tau nggak, ekspresi kakak tadi itu lucu banget hkhk.." Irfan mengulas senyumnya dan menggelengkan kepalanya.frustasi.

"Persis Sasa ya dek ya.." Gumam Irfan membuat Rohana menyengir lebar, ia berdiri dan mendudukkan dirinya diatas paha kiri suaminya hingga membuat para tamu yang menatap keatas pelaminan itu menjadi salah tingkah akibat perbuatan pengantin baru tersebut. Dasar tidak tahu tempat.🙈🙈🙈

Acara resepsi berjalan lancar tanpa mampet, sekarang Irfan dan Rohana berada dimansion keluarga Satriawan, ayah Rohana. Sedangkan Fahrizal juga istrinya sudah balik keistana mereka.

"Kakak," Panggil Rohana dengan menyembulkan kepalanya kedalam kamarnya dan suaminya, ia melihat seseorang yang berbaring diatas ranjang tidur tersebut dan dengan pelan Rohana melangkahkan kakinya mendekat pada suaminya itu yang ternyata sedang tertidur.

"Capek banget ya kak. Kakak kok ganteng banget sih, adekkan jadi nggak rela kalau wajah kakak ditatap cewek lain selain adek." Gumam Hana dengan telapak tangannya yang mengusap kening Irfan.

"Resiko deh punya laki ganteng. Ya Allah kok hati hamba jadi getar getir gini yaa.." Tanpa Rohana sadari suaminya itu masih terus berusaha untuk tidak meledakkan tawanya saat diam2 melihat ekspresi polos Rohana.

"Kakak.." Rohana menggoyangkan lengan suaminya dan dengan perlahan Irfan membuka kedua matanya dengan menampilkan senyum jahilnya.

"Kakak kok senyum gitu, habis mimpi apaan? mimpiin istri tetangga yaa.." Tuduh Rohana. Irfan mengernyit masih menampilkan senyumnya membuat istrinya itu kesal dengan menngerucutkan bibirnya.

"Resiko deh punya istri dodol." Gumam Irfan tapi dengan sangat jelas terdengar di indera pendengaran wanita itu. Rohana melototkan kedua bola matanya dan memukul dada Irfan dengan kuat tanpa memperdulikan tawa pecah suaminya itu ia terus melanjutkan penyerngan militernya.

"Adek, dosa loh mukul suami." Rohana menatap mata Irfan yang teduh setelah lelah mencoba menghancurkan dada keras suaminya itu.

"Kakak sih ngatain adek kayak gitu, masa adek di bilang dodol sih.." Ucap Rohana dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

"Cup cup cup...sayang adek kakak, sini sayang duduk disini." Irfan menepuk kedua pahanya dan Rohana duduk diatas pangkuan suaminya itu dengan melingkarkan kedua lengannya di leher Irfan.

"Besok mulai masuk kuliah lagi kan,"

"Iya kak, kakak nggak malu kan punya bini mahasiswi abadi kayak adek."

"Nggak tuh sayang, yang penting adek mulai sekarang harus banyak belajar supaya bisa lulus wisuda tahun ini." Rohana mengangguk, ia merasa tenang dengan dukungan penuh suaminya yang masih memperbolehkannya untuk kuliah hingga lulus wisuda setidaknya ia menggelar S1.

Ungkapan rasa syukur yang Rohana ucapkan pada tidur berjalannya hingga menyeret Irfan, suaminya kedalam kehidupannya dalam status Sah atas keridhoan Allah ta'ala.










Udah update nih guys...😉😉😉
Nggak terlalu lama ya Next-nya yang penting udah terbayar tuh😁..
Kapan tuh Maper nya pak???

Next Chapter↕↔↕

😊😊

KITA UDAH SAH |TAMAT| ||SUDAH TERBIT|| (OPEN PO EPS PUBLISHING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang