10--🍒Mikropon Nuansa Elit🍒

5.7K 218 2
                                    

Suasana adem dan anyem didalam rumah tuan satriawan itu kini sedang dilanda kekeringan air mata. Empat mata itu hanya bisa menatap tanpa berkedip,menatap pasangan yang sedang kekurangan bahan kesadarannya.

"Sampai kapan pa?"

"Entahlah, kita serahkan semuanya pada Allah. Semoga anak dan menantu kita segera mendapatkan hidayahnya."

1 sampai 5 menit masih terlihat sama seperti sebelumnya,tidak ada perubahan dan tanda2 mengubahnya atau bahkan secepat mungkin meghentikan acara konser pasangan sah tersebut.

"Mengapa tak seindah dulu, mengapa tak semesra dulu..aku tahu salahku,aku tahu dosaku, katakaaaan..kakakku🎶🎶🎶.."
"Huooo... Janganlah jangan menangis, hatiku terasa teriris
Huooo... Masa lalu biar berlalu, maafkan kakakmu. Adek telah menyadari tidak akan mengulang kembali🎶🎶"
"Adek khilaf adek khilaf, khilaferr🎶🎶🎶..."

21:38...

"Berangkatlah kakak aaa.. Hati-hati matanya.. Doa selalu tersertakan memohon pada Tuhan, semoga tiada jalan yang sesat, macam2 godaan istigfar...untukmu suamiku🎶🎶🎶..."

Cukup sudah kesabaran dari hati yang sabar. Sang nyonya besar dengan langkah lebar segera mencabut semua kabel, sekejap tidak terdengar lagi musik yang asyik dan pasangan tadi hanya menatap sang nyonya rumah dengan polosnya.

"Bunda!! Kenapa dicabut sih..lagunya lagi enak juga."
"Iya. Tapi kalau kamu nggak ikutan nyanyi juga."

"Iihh bunda! Namanya juga suara vokal, ayolah,bunda sama ayah mendingan kekamar yaa,bikinin Hana dedek ucu.."

"Ya allah ya rahman ya rahim..! Fan, bewak ge binimu ni kekamar cepati! pening pala mamakmu ni mikirkan kau nak2.."

"Hah. Bunda.." Irfan menatap istrinya dengan bingung. Rohana menunjuk pintu keluar dengan isyarat kode sayangnya.

"mamak gek mana je,tahui menantu ende tepi ngerti behesa nyawa maseh haje..ck ck.." Bundanya pun menepuk jidat lalu menatap Irfan yang masih terlihat tidak mengerti.

"Hehe maaf ya nak,nanti kamu belajar bahasa adat kutai sama istrimu yaa..udah sana kalian tidur jangan lanjut yaa.." Rohana dan Irfan hanya menyengir lalu Irfan membawa istrinya keluar ruangan musik dirumah tersebut menuju kekamar mereka.

"Dek, tadi yang dibilang sama bunda artinya apa?"

"Yang mana,"

"Masih disini dek."

"Kakak! maksud adek tuh kalimat mananya."

"Itu yang ada ya allah nya dek sama kamar gitu.." Rohana ber-oh ria sembari mengangkat kakinya menindih ke tubuh Irfan.

"Kata bunda 'ya allah ya rahman ya rahim..! Fan,ajak istrimu ini kekamar cepat! pusing kepala bunda ini mikirin kamu nak2'.." Irfan terkekeh pelan membuat Rohana menatap suaminya itu dengan bingung.

"Kok kakak ketawa sih,kak!"

"Lucu dek, suara adek tadi jelek.." Rohana diam menatap suaminya dengan berkedip beberapa kali.

"Suara kakak juga jelek, cempereng lagi kayak knalpot bajai.." Gumam Rohana dengan memasang wajah menantangnya dan hanya ditanggapi dengan senyuman manis suaminya itu.

"Adek, mau itu dekk.."Gumam Irfan dengan mengusap punggung Rohana yang kini hanya berbalut piyama putih tipis.

"Kakak..tapi udah malam. emang kakak mau nanti kalau bunda ceramah lagi dan kita seharian dengerin tausiyah bundamah." Irfan menggeleng

"Tapi mau dek,ya ya ya..nggak lama kok sayang, ya."

"Ye hak kak,adek juge hendek gee,hehe.." Rohana menyengir lebar.

"Kalau itu kakak ngerti sayang.. Adek juga mau kan,jadi tunggu apa lagi, ayok dek!" Dengan penuh kekuatan Irfan sudah berada diatas tubuh istrinya dan menutupi seluruh tubuh mereka dengan selimut tebal. #khusus adegan diatas umur 18+😂😂😂

"Hana, ayah liat2 sekarang kamu sudah mulai naik nilainya tapi..ada tapinya nih, kamu juga harus selalu mengikuti kelas dosen yang masuk dan itu untuk mempertahankan kelulusan kamu." Kata ayahnya sambil meminum teh tanpa gulanya, Hana duduk diatas karpet didepan suaminya yang sedang menyisir rambutnya.

"Iya ayah, bakal Hana inget kok.pasti." Ia menangkap tangan suaminya lalu tanpa diduga.

"Aww!! Dek, kok tangan kakak di gigit sih."

"Adek mau gigit kak, mau gigit, pokoknya titik!" Ucap Rohana sambil menghentakkan tubuhnya merajuk, sedangkan ayahnya sudah tidak ada ditempat lagi,mungkin kekamar.

"Mau gigit apa sayangku.."Ucap lembut Irfan dengan merangkul istrinya.

"Itu kak, ruan kakak..?"
















Tutt tutt tutt😥😥😥
Mau lewat lewattt😎
Masih menunggu kah,nihhh...
↔↕↔
Next Chapter😊😊😊

KITA UDAH SAH |TAMAT| ||SUDAH TERBIT|| (OPEN PO EPS PUBLISHING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang