38--🍒Mecing 1M🍒

2.1K 68 5
                                    


"Tara!!!" Milimeter persegi kuadrat. Ini bukan tentang hitungan rumus atau umur, seperti yang anda sekalian ketahui bahasanya sebuah kejutan itu diwakili oleh Tara dan diketuai oleh Terkejut dan di presideni oleh Ungkapan juga dimiliki oleh negara Kesuksesan.

Kedip 1

Kedip 2

Kedip 3

"Kak, ini," Mulutnya yang tengah terbuka lebar sampai tidak bisa lagi tertutup okey.

"Mobil baru sayang.." Dan tubuhnya masih seperti manekin bernafas saat rangkulan mesra yang hinggap di pinggang nya itu.

"Iih kok kakak nggak bilang-bilang kalau beli mobil baru!" Irfan tersenyum manis dengan menggenggam tangan Rohana.

"Hehe kejutan dek. Adek suka?" Rohana semestinya seperti para pujangga masanya, dimana seorang fashion life berada pada tingkat ratingnya. Tapi Rohana lain dan lain daripada lainnya, lihat itu 🙈 kedua tanduknya yang runcing pun sudah berdiri tegap sedikit menunduk.

"Kejutan maimunah! Nggak. Pokoknya mobil ini harus udah kembali ke tempat muasalnya malam ini jugak!" Tegas Rohana dengan menatap suaminya itu dalam namun penuh sayang.

"Nggak bisa dong dek," Bantahnya.

"Kok nggak bisa?"

"Iyakan udah dibeli nggak bisa di balikan lagi. Ini mobil dek bukan mie instan yang udah tercemar dan bisa di negoisasi cincai.." Ucap Irfan secara perlahan.

"Tapi buat apaan sih Kak nambahin mobil,bagasi penuh lagian jugak mobil yang kemaren itu belum lunas, kreditannya aja masih satu tahun." Irfan sudah berubah menjadi putri malu.

"Tapi ini mobil keluaran terbaru lo dek, sayang.."

"Terus apa kalau keluaran terbaru? Nanti kalau misalnya ada perempuan keluaran terbaru kakak mau ganti gitu," Irfan menatap ke atas, memikirkan bagaimana rupanya perempuan keluaran terbaru.

"Ya nggak lah dekku.."

"Nggak apa?"

"Pokoknya kakak tetep nggak bisa kembalikan ini mobil dek," Tatapan mata Irfan sangat lembut menatap mata Rohana. Irfan mengusap rambut istrinya dengan sayang.

"Ini semua untuk kalian, kebahagiaan adek sama duo Arsie.. Kakak mencari nafkah,rezeki itu hanya untuk kalian sayang, bukan untuk bergaya sosial tapi untuk kebutuhan kita. Adek tau kalau mobil kita udah pada lama dan rusak, takut membahayakan kalian nantinya.." Irfan menarik nafasnya pelan seraya memeluk tubuh Rohana.

"Emangnya harga mobilnya berapa?" Tanya Rohana dengan mendongak menatap Irfan.

"Uummm ya hanya sekitar 1.."

"Satu apa? 1 jt atau," Irfan menggeleng dan kembali meyakinkan hatinya bahwa selanjutnya akan baik-baik saja.

"1 M," Hanya pelan namun sekian detiknya mampu membuat satu Rt bagaikan pembagian sembako gratis.

"Ya Allah Ya Muhammad.." Rohana mengusap lekuk mobil tersebut dan memperhatikan gaya apa yang kini sedang dibuatnya.

Rohana memencet tombol kecil yang selaras dengan warna mobilnya bertepatan berada diatas jendela kaca. Rohana menutup mulutnya memandang percayalah bahwa itu benar-benar mobil 1 M. Sebuah karpet merah berbulu halus terbentang lurus dan tepat diujungnya terdapat sebuah kaligrafi bertuliskan Irfana.

"Amazon," Irfan seketika kelabakan dan mencium pipi Rohana.

"Please dek, Amazing.." Ucap Irfan. Dan Rohana hanya menatapnya diam dengan telapak tangan yang meminta.

"Mana kunci mobilnya?" Irfan masih diam menatap tangan Rohana.

"Kak!"

"Hah? Oh itu ini.." Dengan tangan bergetar dan suhu tubuh menurun Irfan merasakan tanda-tanda yang sangat baik dan mengusik pikirannya.

"Makasih kakakku. Jagain duo Arsie sebentar ya adek mau ke supermarket dulu beli bahan kulkas." Ucap Rohana seraya melayangkan kecupan muah di kening Irfan lalu segera memasuki mobil 1 M itu setelah kembali mengatur ulang otomatis. Rohana memberi kecupan jauhnya sembari memperhatikan wajah polos suaminya.

#Rasain siapa suruh😩
#udah dibilangin diem aja di kloset tadi masih ngeyel😷
#🙊✊

Irfan gegana dengan menatap melirik keteras depan menantikan sang istri wife kembali pulang. Duo Arsie sudah terlelap dalam tidur mereka setelah pemberian Asi ekslusif dari susunya umi-umi.

Lima menit kemudian..

"Adek," Irfan dengan langkah cepat mendekati Rohana, Irfan menatap tiga kantong kresek besar warna merah yang berada ditangan istrinya itu lalu dengan gerakan cepat ia mengambil semua hasil belanjaan Rohana dan mereka kemudian berjalan masuk ke dalam rumah tanpa ada suara.

"Kak," Irfan menghentikan langkahnya saat Rohana menarik lengan bajunya, menatap istrinya itu yang juga menatapnya seraya menunduk.

"Ada apa,sayang?" Tanya Irfan dengan senyumnya.

"Maafin adek, Itu, mobil kakak.." Irfan mengernyitkan dahinya. Meletakkan apa yang ada tangannya lalu bergegas kembali keluar rumah. Matanya tak berkedip sesaat menatap satu dua tiga empat lima goresan tebal ditubuh mobil 1 M nya. Irfan kemudian menatap istrinya yang hanya menunduk dengan memeluk lengannya. Dan sekarang terdengar suara isakan kecil dalam pertanda gemetarnya tubuh Rohana.

"Adek,"












*DIHAPUS SEBAGIAN*
*YANG MAU KELANJUTANYA SILAHKAN ORDER*

KITA UDAH SAH |TAMAT| ||SUDAH TERBIT|| (OPEN PO EPS PUBLISHING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang