Bismillah,
Assalamualaikum
Jangan lupa VOTE!!
Ingat itu gratis gratis dan gratis
Susahnya apa sih kakak" dan adik" semua?!
Tingggal pencet bintang itu noh dibawah sebelah kiri!!Ok, ini saya sudah memaksa😆⚠
Terima kasih💐dan🍒selamat membaca*emot kerupuk*
Wassalamu'alaikum
______________________[HUMAIRAH-06]
(Insiden Di Supermarket)
[Habib POV.]
Saya melepaskan seltbelt yang saya pasang dan membuka pintu mobil. Saya hendak keluar, tetapi mengingat hanya ada Usfan dan Humairah berdua dimobil jika ditinggalkan akan memicu adanya fitnah.
Akhirnya, saya mengajak Humairah untuk masuk ke supermarket.
"Kamu gak mau ikut..,?"
"Mungkin ada yang mau kamu beli gitu?"tanya saya tanpa berbalik kepadanya
"Hm"dia berpikir sejenak
"Iyya, Irah tadi disuruh umi beli bahan buat puding"jawabnya
"Kita masuk sekarang"ucap saya
"Iyya"
Kami berdua pun turun dari mobil, saya didepan dan Humairah dibelakang.
Saat kami sudah masuk dalam supermarket, banyak yang melihat kami seakan takut untuk mendekat.
Saya melihat ke belakang. Humairah hanya menundukkan kepala, oh sekarang saya tahu mengapa mereka menatap kami dengan tatapan seperti itu.
Cadar
Iyya sehelai kain itulah yang membuat mereka menatap kami dengan tatapan risih itu
"Eh, nak jangan dekat-dekat"
Bisik salah satu pengunjung supermarket yang membuat emosi saya terpancing.
Saya lihat Humairah masih setia mengekor dibelakang saya dengan makin mempererat pegangannya ke tali tas ransel berukuran sedang yang sedang dipakainya.
"Humairah, kamu tidak apa-apa?"tanya saya padanya
"Iyya Habib, Irah gak papa"jawabnya
Tapi itu membuat saya sedikit kecewa karena dia masih menutup rasa sakit yang dipendamnya selama ini.
Kenapa dia belum terbuka kepada saya?padahal saya akan menjadi imamnya. Memang saya egois.
"Humairah, saya harap kamu dapat terbuka..,"
"Tolong jangan menyimpan semua rasa sakit yang kamu alami selama ini..,"
"Bagilah kepada saya, kalau perlu buatlah saya juga disakiti sepertimu, agar saya tahu rasa sakit yang kamu alami selama ini, itu seperti apa"
Humairah hanya diam tak berkutip, dia berhenti berjalan. Mungkin sedang mencerna kalimat yang saya ucapkan kepadanya.
"Insyaa Allah Habib, akan Irah usahain untuk terbuka kepadamu"sahutnya tiba-tiba dan itu membuat saya merasa senang akan jawaban yang dilontarkannya
"Alhamdulillah jika begitu"kata saya
Kami berpisah untuk mencari barang yang ingin kami beli. Saya menuju ke tempat tertaruhnya minuman, saya lihat-lihat sebentar minuman apa yang ingin saya beli, tapi tetap saja air mineral pilihan saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Humairah♡
SpiritualCuman cerita Spritual_Romance biasa Nur Azliina Humairah yang biasa dipanggil Irah merasa gugup berhadapan dengan orang yang dulu selalu menemani hari-harinya diwaktu kecil sampai remaja. Ada sedikit rasa kecewa ketika little friends nya harus melan...