[HUMAIRAH-07]

3.7K 278 4
                                    


Bismillah,

Assalamualaikum

Jangan lupa VOTE!!
Ingat itu gratis gratis dan gratis
Susahnya apa sih kakak" dan adik" semua?!
Tingggal pencet bintang itu noh dibawah sebelah kiri!!

Ok, ini saya sudah memaksa😆⚠

Terima kasih🍟dan🍒selamat membaca💐

Wassalamualaikum
______________________

[HUMAIRAH-07]

(Lupa memakai cadar)

[Normal POV.]

Hembusan angin malam menerpa wajah cantik Humairah yang sedang berdiri didekat jendela kamarnya sambil memandangi indahnya ciptaan Allah di langit dan juga untuk menenangkan dirinya.

Humairah melepas cadarnya jika sudah didalam kamar, kan tidak ada yang melihat juga. Kamarnya dikunci trus didalam rumah pun semuanya adalah mahramnya.

Perempuan itu sedang memikirkan sesuatu yang tak lain adalah ucapan yang dilontarkan Habib kepadanya disupermarket tadi siang. Humairah masih mengingat dengan jelas kata-kata tersebut.

Setelah merasa tenang, Humairah pun kembali ke tempat tidurnya yang dimana sudah ada sebuah laptop disana. Humairah naik kekasurnya dan mulai mengetik sesuatu dibenda tersebut.

Selain berprofesi sebagai Designer, Humairah pun kerap menulis cerita dan mengup.nya disebuah aplikasi yang biasa dipakai anak muda sekarang untuk menyalurkan bakat menulisnya, yup Wattpad.

Karna ke asyikan menulis, Humairah sampai lupa bahwa sekarang sudah jam 11.00 malam. Memang yah harta benda duniawi mampu membuat manusia lupa akan waktu terlebih akhirat.

"Astaghfirullah"istighfar Humairah dalam hati

"Sekarang udah jam 11.00 malam?Ya Allah, sampai segitunya aku"Humairah menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikapnya sendiri.

Karna merasa tenggorokannya kering, Humairah pun turun ke bawah rumahnya(lantai pertama) untuk minum tanpa menggunakan kembali cadarnya.

Saat Humairah sudah menuruni tangga.

Humairah mendengar suara ribut dari arah ruang tamu dan seseorang memanggilnya untuk ke tempat tersebut.

Humairah mengalihkan pandangannya ke ruang tamu dan terdapatlah dua keluarga yang sedang asyik mengobrol dan salah satu dari semua orang tersebut sedang senyum-senyum tidak jelas.

"Irah?kesini nak!!"panggil Khadijah

"Hah?iyya umi"jawab Humairah kaget.

Tanpa menunggu lama, Humairah pun melangkah menuju ke ruang tamu tapi sepertinya ada yang aneh. Humairah berhenti melangkah untuk meperhatikan tubuhnya dan sangat terkejutnya Humairah saat tahu bahwa dirinya lupa memakai cadar.

"Astaghfirullah Ya Allah"istighfar Humairah dan langsung menutup wajahnya.

"Nak kesini!!"panggil Ahmad

Ahmad terus-terusan memperhatikan tingkah aneh anaknya, akhirnya dia memutuskan untuk menghampirinya.

"Nak?kamu kenapa?"tanyanya pada Humairah

"Hu-Humairah ti-tidak pa-pa-pakai cadar Abi"jawab Humairah yang kini sedang menahan tangisnya karna shock.

"Tidak apa-apa nak"

"Kan Habib juga calon imam kamu, waktu dia lamar kamu juga belum lihat wajah kamu. Jadi tidak apa-apa kalau dia saat ini melihat wajah ayu mu itu"kata Ahmad yang membuat Humairah setidaknya merasa tenang.

"Ta-tapikan Abi, Habib sendiri yang menolak untuk melihat wajah Irah"Ucap Humairah dan menurunkan tangannya dari wajahnya dengan memasang wajah polos.

"Tidak apa-apa, ayok!"Ahmad merangkul bahu Humairah dan menuntunnya menuju ruang tamu.

"Masyaa Allah, ini siapa Ahmad?Waaahh cocok ni buat Usfan"sahut Rahman yang seketika membuat Ahmad, Khadijah, Usfan, Fatimah, Habib dan terlebih Humairah sendiri terlonjak kaget.

"Astaghfirullah man. Ini Humairah bukan siapa-siapa"ujar Abi meluruskan.

"Iyya abi, itu Humairah"bisik Usfan ketelinga Rahman

"Astaghfirullah, ini beneran Humairah??Ya Allah, maaf-maaf Ahmad, saya kira orang lain"kata Rahman sambil cengir.

"Iyya ini Humairah, tadi tuh dia lupa pakai cadar"ujar Ahmad lagi.

"Waaahhh cantiknya calon mantu Umi"Seru Fatimah

"Jadi cepat-cepat pengen jadi Mertua"kata Fatimah lagi

"Hhh..kamu nih Fat, sabar atuh"kini Khadijah yang berbicara.

"Habib gimana calon istrimu?"tanya Fatimah sambil menyenggol lengan Habib dan dibalas anggukan oleh Habib.

"Wah Habib masih dingin juga ternyata"kata Khadijah dan seketika membuat orang di ruang tamu tersebut tertawa selain Humairah dan Habib.

"Ya sudah, jadi sepakatkan Pernikahannya dilaksanakan lima hari lagi"sahut Rahman yang membuat Humairah melotot tidak percaya.

"Nak nak, tuh mata dikondisikan napa"kata Ahmad membuat Humairah menunduk

"Kamu setuju?"tanya Ahmad

"Bismillah, Irah setuju abi"Jawab Humairah pelan

"Alhamdulillah"kompak semua orang

Terima kasih Ya Allah-batin Habib

Karena sudah larut malam keluarga Rahman pun pamit untuk pulang. Semua orang lelah lebih-lebih Habib yang habis rapat tadi dan langsung ke rumah Humairah.

Humairah tahu bahwa Habib itu mau rapat saat dia mengantarkannya ke toko buku. Dia tahu dari Umi Fatimah sendiri.

Humairah sebenarnya ingin meminta maaf kepada Habib tadi, tapi dia urungkan. Karena melihat Habib yang terlihat lelah makanya tadi Habib tidak banyak bersuara.

Semoga kerja kerasmu menjadi Lillah wahai calon imamku-batin Humairah.

Dan apa yang dikatakan Habib disupermarket tadi sungguh dia lakukan. Masyaa Allah, kenapa kau begitu ingin menghalalkan Humairah secepat ini Habib?sedangkan penulisnya saja masih jomblo😅tapi jofisah dong😎😆.

Alasan Habib ingin menghalalkan Humairah segera tak lain adalah ingin melindungi calon istrinya itu agar tidak dicemoohkan lagi ataupun lainnya yang bisa berdampak buruk pada Humairah.

Mengenai Usfan tahu tadi itu Humairah karna dari matanya. Usfan tahu persis Humairah dan dia sangat menyukai mata Humairah yang terlihat lembut itu.

"Ey ey Usfan jangan sampai kau tikung Kakakmu"

"Hehehe gak bakalan kok thor, saya sudah menganggap Humairah itu adik saya"

"Awas sampai kau tikung"

"Insyaa Allah, tidak wahai Authorku"

"Lebay Kamu"

"Tapi sayang"

🌟⭐🌟

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

Yang masih punya hati jiwa raga seasia sedunia voment dong, yah kalau gak mau coment yah vote aja, kalau gak mau vote gak usah dibaca.

Upss..

Sekian dan terima kasih,

WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

Humairah♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang