(MEREPOTKAN)
---
Di dalam rumah. Terdapat dua orang insan yang sedang duduk santai dihadapan tv. Satunya mengusap perutnya dengan lembut dan yang satunya merebahkam diri dengan kemeja dan rambut yang sudah acak-acakan. Mirip gembel dijalanan.Tempat tersebut, dipenuhi banyak cemilan yang berserakan hingga menutupi alas karpet. Humairah tertawa melihat keadaan Usfan yang sudah lelah tersebut. Dirinya berdiri membuatkan Usfan juz Jambu. Biarlah ia menyentuh dapur tujuh menit. Tidak apa-apa.
Mereka sebenarnya tidak berdua. Seminggu yang lalu, Habib merekrut pembantu dirumah. Dikarnakan tidak ada yang bisa membersihkan rumah saat mereka ada dirumah sakit.
"IRAH~~" Usfan memanggil dengan helaan nafas. Ia meringsut duduk, memegangi kepalanya yang terasa pusing. Setelah tenang, ia menapakkan kakinya diatas karpet lalu mengerucutkan bibirnya bersamaan dengan Humairah yang menaruh juz dimeja kaca.
"Udah dong. Suruh dedeknya jangan banyak minta. Habis uangku terkuras" eluh Usfan
Ia membuka dompetnya memperlihatkannya ke Humairah"Nih, kamu udah habisin uang jajan aku sebulan"
"Eh, kenapa nyalahin Irah? Kamunya aja yang mau nurutin permintaan ponakan kamu" Humairah mendelik
"Lah? Jadi disini aku yang disalahin? Bener ternyata. Perempuan itu selalu benar"
"Udah tahu. Jangan ngeluh teruslah. Nanti, kalau kamu udah punya istri. Kan ada pengalaman. Jadi, gunakan dengan sebaik mungkin. Gaji kamu milyaran kan yah. Kamu udah mimpin cabang perusahaan ayahmu yang diSulawesi Selatan dan Bandung. Susah apa coba hidupmu? Eh tapi ada yang susah sih buat kamu.
"Nyeramahin apa ngeluarin unek-unek panjang amat, kayak hatiku yang masih menempu perjalanan jauh untuk mendapat pelabuhan yang terbaik"
"Lebay kamu"
"Itu tadi kamu ngomong, ada yang susah buat aku?"
"Iyya"
"Apa?"
"Jodoh"
Wajah Usfan yang sebelumnya cerah, kini kembali kusam. Dengan datar ia megambil juznya lalu meminumnya sampai tandas.
"Ish, kalau aku gak nurutin permintaan dedek bayi. Pasti tuh anaknya bang Habib Ileran" Katanya menatap perut buncit Irah
"Eh, anak aku dan Habib. Dan jangan bilang dia Ileran" balas Humairah dengan mata melotot
"Yah, ya deh. Matanya dikondisikan Bumil"
---
Masih siang. Usfan menekan tombol remote mengganti Channel. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Mau ke Bandung, pekerjaannya sudah ada yang handle. Ke Makassar pun juga ada yang handle.
Ehm. Jadi, direktur ada bosan-bosannya juga. Ia pernah berpikir untuk jadi gembel saja dijalanan. Bermaksud untuk mencari jodoh yang ia incar. Tapi, niatnya kandas. Karna mengetahui jika seorang gembel akan diusir kesana kesini. Apalagi, saat kakaknya mengetahui niatnya tersebut hampir saja ia diusir ke sungai amazon.
"Eh, btw. Kamu gak ketemu sama Sila?" Humairah membuka topik. Memecahkan keheningan yang melanda.
"GAK"
"Ngegas bapaknya"
"Aku masih young and strong"
"Elah, nanti juga jadi bapak-bapak"
"Irah nyebelin ah"
"Udah deh. Ketemuan aja sana, soalnya Sila juga masih jomblo"
"Lah, emang kenapa?" Pria berambut hitam pekat tersebut mengernyit
"Aduh bodohnya pamanmu ini nak. Kamu kan jomblo?"
"Ehem"
"Terus Sila juga jomblo"
"Yah, emang kenapa?"
"Ketemuan gih, siapa tahu jodoh. Kan Kalian seumuran. Cuman dia kakak kelas kamu dulu"
"Iyya sih, si Sila masih cantik gak?'
"Elah, ngeraguin cantiknya Sila. Pastilah cantik"
"Darimana kamu tahu?"
"Lah, tiga bulan yang lalu kan Sila berkunjung ke rumah"
"Oh~" Usfan tidak ada minat sama sekali. Sempat ia berpikir, kenapa dirinya sudah tidak ada ketertarikan terhadap perempuan? Apa dirinya masih normal?
Humairah melihat adik iparnya tersebut melamun ingin meminta sesuatu. Tapi, dirinya ragu jika Usfan akan mengabulkannya.Akhirnya, dengan helaan nafas ia meminta.
"Usfan?"
"Ya"
"boleh gak kamu nari jaipong?" Minta Humairah dengan puppy eyesnya
"Bol-hah?" Usfan mengangguk lalu tersadar. Ia menoleh dengan wajah pucat.
"APA?NARI JAIPONG?"
Hampir saja Usfan terjatuh dari sofa jika dirinya tidak berpegangan dengan punggung sofa. Melihat itu, Humairah hanya menyengir meskipun tertutupi oleh Cadar.
---
Assalamualaikum, holaa
Jangan lupa untuk vote dan coment yeoreobun♡
Wassalamualaikum
Tampilan Usfan jika jadi gembel.
Gembel elite
KAMU SEDANG MEMBACA
Humairah♡
SpiritualCuman cerita Spritual_Romance biasa Nur Azliina Humairah yang biasa dipanggil Irah merasa gugup berhadapan dengan orang yang dulu selalu menemani hari-harinya diwaktu kecil sampai remaja. Ada sedikit rasa kecewa ketika little friends nya harus melan...