(POSESSIVE 2)
----
Malam tiba. Suasana jalan raya saat ini sangatlah padat. Bangunan terlihat dengan lampunya. Angin mendinginkan suasana.
Kini Humairah menatap jendela, melihat langit malam. Dia menunduk, mengusap perutnya. Menatapnya penuh kasih.
"Maaf nak. Maafin Bunda. Gara-gara bunda, kamu hampir hilang"
Bibir Humairah bergetar, matanya kembali mengeluarkan air. Menyesalkan dirinya yang kemarin-kemarin terlalu bersemangat dalama hal bersih-bersih.
"Maafin Bunda"
Begitulah dirinya. Sangat lemah. Karna itu, ia menyetujui apa yang tidak dan apa yang boleh dilakukan oleh Habib.
Mungkin ... jika dirinya menolak apa yang diinginkan Habib semua pasti tidak sesuai dengan keinginannya.
Fiuh ... Makan pagi-siang-malam. Semua Habib yang buatkan. Bergerak untuk ke samping kanan, Habib yang bantu. Melepas Cadar, Habib yang lakukan. Memiringkan kepala saja Habib yang bantu.
Ia kembali melihat langit malam. Oh, bintangnya cantik sekali hingga membentuk huruf Z. Matanya sangat dimanjakan oleh ciptaan Tuhan tersebut. Sampai tak menyadari seseorang masuk mendekatinya.
"Lagi mikirin apa?"
Suara baritone khas suaminya terdengar. Humairah menoleh lalu ...
Cup
Matanya membulat. Mencium pipi suaminya tanpa disengaja. Sungguh ini yang pertama bagi dirinya. Humairah menunduk malu, sedangkan Habib sudah tersenyum lebar dan berlari kesana kesini lalu melompat lompat disofa.
Aduh ... dasar bucin kau.
"Alhamdulillah, dapat bonus dari pulang kerja" Habib bergumam melangkahkan kakinya menuju Humairah. Dicium pipi saja sudah kesemsem apalagi di ...
"Kenapa kamu tidak memakai cadar?" Habib naik ke ranjang lalu memeluk istrinya sambil mengusap perut Humairah. Habib tertawa renyah mendapati tubuh Humairah menegang. Lalu dengan santainya mencium pipi sang istri hingga ke ...
Wanita berbulu mata lentik tersebut menggeleng lalu menyuruh Habib untuk menjauh "kamu bau" katanya dengan wajah lugu. Ah ... bisakah Humairah cepat-cepat sembuh Habib sudah tidak bisa menahan dirinya jika Istrinya begini terus.
Cepat sembuh? Bukankan Humairah sudah sembuh? Bukan begitu? Bahkan dokter saja sudah menyarankan Humairah pulang? ADA APA DENGAN MU HABIB? Argh ... sisi perempuanku berteriak jika begini terus.
Kau terlalu posessive-keras kepala-egois dll. Atau Habib itu terobsesi dengan dirinya?
"Maaf, habisnya tidak ada siapa-siapa yang menjenguk" Humairah menoleh ke samping menatap netra suaminya dalam. Ia ragu dengan apa yang ingin ditanyakannya. Bismillah saja, semoga Habib tidak tersinggung.
"Bismillah ... "
"Habib?"
"Yah"
"Kamu ... kamu suruh semua orang tidak mengunjungiku?"
Humairah menggigit bibirnya lalu kembali menunduk. Menunggu reaksi suaminya. Ia mengelus perutnya, berharap kegugupannya menghilang karna pertanyaannya. Ia mewajarkan saja apa yang dilakukan suaminya, tapi soal keluarganya ... seharusnya Habib juga tidak egois, memutuskannya secara sepihak.
Habib bangkit dan berjalan menuju sofa. Iris hitamnya menatap Humairah dengan tajam.
"Kamu tahu Irah. Saya lakukan ini demi kebaikanmu, saya tidak ingin anakku kenapa-napa, terutama kamu. Dan saya melarang mereka menjenguk kamu agar mereka tahu bahwa kamu itu butuh isrirahat total, penuh. Tanpa adanya suara gaduh"
Habib menghembuskan nafas dan merebahkan dirinya. Menutup matanya dengan satu lengan. Cukup lelah sehabis kerja. Bahkan dasinya pun ia belum lepas dari kerah bajunya.
"Kamu harus tahu Irah. Saya ... saya sangat mencintaimu hingga tidak ingin kamu terluka sedikitpun. Tuhan tidak, ehm ... bukan tapi Allah SWT., mungkin akan cemburu terhadap kecintaanku padamu"
Kata Habib dalam. Dirinya, Yah. Sudah ia katakan sejak dulu. Ia sangat sangat mencintai Humairah. Sejauh apapun dirinya pergi bertahun-tahun tidak bertemu, kecintaannya tetaplah sama. Ia sadar dirinya egois dan keras kepala. Ia sadari itu, tapi bukankah sifatnya ini membuat Humairah aman.
Bahkan sekalipun banyak wanita yang memamerkan kelebihannya hanya untuk mendapatkan dirinya itu tidak bisa membuat dirinya luruh menjauh dari Humairah. Sejak umur Lima tahun, dirinya sudah terpukau akan pancaran Humairah.
Dirinya berubah karna Humairah yang menjadi perantara Allah SWT.. Ia bahkan rela menghafal Al-Qur'an sampai khatampun karna dirinya.
Seseorang mengelus lembut lengannya. Habib membuka matanya dan menyadari Humairah sedang berlutut dihadapannya.Ia beringsut duduk. Melihat senyum Humairah yang tulus"Maafkan aku mas" Humairah berdiri membawa kepala Habib kedalam dekapannya dan mencium puncuk kepala sang suami"Maafkan aku yang tidak mengerti keadaanmu"
Humairah tidak tahu. Yang disini dirinya yang egois atau Habib. Ia merasa apa yang dilakukan Habib karna dirinya yang manja.
"Kamu harus tahu Irah. Bebanku itu sebenarnya kamu bukan pekerjaan apalagi keluarga binti Rahman. Saya tidak bisa melihat kamu tersenyum dengan laki-laki lain, tertawa dengan mereka, apalagi menatap mereka. Sungguh, itu bisa membuat saya menggeram kesal. Bebanku itu kamu, kamu, kamu Humairah kamu"
Habib mengeratkan pelukannya. Disaat ini, ia memang butuh Humairah. Dirinya butuh Humairah. Hanya butuh Humairah.
Brak!!
Seseorang menjatuhkan mainan robot-robotan dilantai. Ia berdiri membatu dihadapan pasutri tersebut.
Humairah dan Habib mengalihkan atensinya. Merekapun sempat tegang, karna ada yang melihat dan masuk tanpa permisi.
Habib hanya menggeleng saja. Ternyata yang datang adalah adik kandungnya sendiri. Si jomblo tingkat akut, Usfan.
Setelah mengetahui siapa yang datang. Humairah kemudian duduk bersebelahan dengan Habib sambil menyembunyikan wajahnya. Sedangkan Habib menatap jengkel sang adik. Menunggu, kalimat apa yang akan dilontarkannya.
Usfan berjalan satu langkah. Dan menampakkan wajah sok tersakiti sekali. Jarinya ia taruh didada seolah-olah ia sedang diselingkuhi oleh orang lain. Dan kita akan menyaksikan acting luar biasa dari seorang Usfan, akan dihitung mundur. Lima, empat, tiga, dua, satu.
Action!!
"BANG HABIB SAMA HUMAIRAH JAHAT!!KENAPA DISAAT SEPERTI INI KALIAN HARUS MELAKUKAN ADEGAN ROMANTIS"
"KALIAN KALIAN JAHAT!!AKU AKU AKU TIDAK BISA DIGINIIN"
"KALIAN ... HIKS ... KALIAN MENYAYAT HATI JIWA RAGA DAN DAHAGA JOMBLOKU"
"KALIAN ... KALIAN ... AKU SUDAH TIDAK SANGGUP LAGI. CUKUP BANG ... SUDAHI SUDAH ... AKU AKU AKU SAKIT ... SAKIT BANG ... SAKIT DIPERLAKUKAN SEPERTI INI"
And the End ...
-
Pesan : Saya tidak akan muncul dalam lima bulan atau setahun nanti. Dikarnakan, harus fokus belajar. Kalau saya update tiga minggu setelah ini, itu adalah salam perpisahan kita untuk lima bulan kedepannya. Jika saya tetap muncul, oh itu berarti saya tidak fokus belajar. Ok!
Salam hangat dari saya Lin, dan dari pemain Humairah terutama Usfan yang minta disegerakan part ini UP.
Hahahaha
See you guys, luv'u All
KAMU SEDANG MEMBACA
Humairah♡
SpiritualCuman cerita Spritual_Romance biasa Nur Azliina Humairah yang biasa dipanggil Irah merasa gugup berhadapan dengan orang yang dulu selalu menemani hari-harinya diwaktu kecil sampai remaja. Ada sedikit rasa kecewa ketika little friends nya harus melan...