Chapter 27 - Again?!

8.1K 269 9
                                    

Rachel sedang duduk di depan meja rias yang ada di kamar nya, kali ini bibi Margaret membantu Rachel berdandan.

"Bibi, jangan buat aku terlihat seperti wanita tua" Ucap Rachel yang menutup matanya karna Margaret sedang memoles eye shadow  di kelopak mata Rachel.

"Kau selalu meragukan kemampuan bibi mu ini, lihat saja nanti hasilnya" Ucap Margaret dengan sombong.

"Ya ya baiklah" Ucap Rachel

Bibi Margaret melanjutkan menghias wajah Rachel agar keponakan kesayangan nya ini terlihat cantik di pesta malam nanti. Jangan pernah meragukan kemampuan Margaret dalam berdandan bahkan riasannya lebih rapi dan bagus jika dibandingkan dengan make up artis yang sudah profesional.

"Sekarang buka matamu" Perintah Margaret saat ia sudah selesai merias wajah Rachel.

Rachel membuka matanya perlahan ia masih takut jika Bibinya membuat nya terlihat lebih tua karna riasannya.

"Oh My God, cantik sekali" ucap Rachel saat melihat pantulan dirinya di cermin. Ia tersenyum puas.

"Sudah kubilang jangan meremehkan kemampuanku" Margaret tersenyum senang.

Akhirnya keponakan ku ini tersenyum lagi. Aku masih tidak mengerti apa yang membuatnya menangis setiap malam dan ku rasa itu berhubungan dengan Max.

Pintu kamar Rachel di ketuk

"Masuk" Ucap margaret.

"Maaf mengganggu, tuan Devon sudah datang" ucap pelayan wanita tersebut.

"Ayo kita turun" ucap Margaret dan di angguki oleh Rachel.

Margaret berjalan terlebih dahulu karna Rachel harus memakai high heels nya terlebih dahulu sebelum keluar dari kamarnya.

Margaret menghampiri Lukas yang sedang duduk menunggu Rachel di ruang tengah mansion nya.

"Sudah lama menunggu?" Tanya Margaret dengan senyum khas nya.

"Tidak Mrs Waston" ucap Lukas sambil tersenyum sopan.

"Tolong ambilkan minum untuk tamu ku" ucap Margaret kepada salah satu pelayan nya.

"Baik nyonya" pelayan tersebut membungkuk sopan lalu berjalan menuju dapur.

"Jadi kau teman Rachel?" Tanya Margaret yang baru pertama kali melihat Lukas.

"benar Mrs."

"Panggil aku bibi saja. "

"Bibi?"

"God" Margaret tersenyum senang.

Rachel keluar kamar nya dengan penampilan yang sudah siap untuk pergi ke pesta itu ia berjalan dan menuruni tangga dengan hati hati karna gaun nya yang panjang dan menyulitkannya untuk menuruni tangga.

"Gara gara tuan tidak sopan itu gaun ku jadi rusak! Sekarang aku memakai gaun sialan yang membuatku sulit menuruni tangga" Rachel masih kesal dengan kejadian siang tadi. Benar benar menyebalkan.

Lukas menatap Rachel tanpa berkedip saat melihat Rachel yang baru saja menuruni tangga terakhir. Wajah cantik Rachel dengan polesan make up yang tidak membuat wajah nya terlihat tua dari usianya, gaun sederhana yang melekat di tubuh ramping Rachel membuat penampilan nya luar biasa.

"Kenapa kau memandangi ku seperti itu L?" Rachel menaikkan sebelah alis nya.

Rachel menghampiri Margaret dan juga Lukas yang sedang berdiri menatapi dirinya. Rachel merasa ada yang aneh dengan penampilannya.

"Tidak, kau cantik sekali malam ini" ucap Lukas sambil mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal

"Sudah dari lahir" Rachel mengangkat dagu nya sombong.

"Aku tidak jadi memuji dirimu" Lukas menatap Rachel dengan tajam.

"Aku juga tidak mengharap pujian mu" Rachel balas menatap tajam Lukas.

"Sudah sudah, kalian tidak akan sampai ke pesta jika terus bertengkar" Margaret menengahi.

"Ya sudah bi, aku dan Rachel akan pergi dahulu" ucap Lukas dengan sopan.

"Selamat malam" ucap Lukas.

Rachel mengaitkan tangannya di Lukas dan mereka berjalan menuju mobil Lukas meski sesekali mereka berdebat.

"Jaga keponakanku" Ucap Margaret yang mengantar mereka sampai di depan mobil.

"Siap bibi" Lukas menunjukkan ibu jarinya.

Dengan gentleman Lukas membuka kan pintu mobilnya untuk mempersalahkan Rachel masuk terlebih dahulu.

Sikap gentleman nya membuatku mengingat dia.

Lukas memutari mobilnya untuk masuk ke dalam mobil dan duduk bersebelahan dengan Rachel. Lukas memerintahkan supirnya untuk menjalankan mobil menjauhi Mansion milik Margaret.
________

Blitz kamera menyilaukan matanya. Rachel sudah tahu ini pasti akan terjadi apa lagi orang tua Lukas bukan pengusaha sembarangan. Popularitas Lukas sebagai pewaris tunggal perusahaan properti kedua terbesar didunia bersanding dengan Rachel model yang sudah mencapai popularitasnya di usia muda.

Rachel berjalan berdampingan dengan Lukas. Ia tersenyum palsu sambil berjalan menuju ballroom tempat di adakan nya pesta tersebut.

"Dasar kamera sialan!" Umpat Rachel saat mereka sudah berada di dalam.

"Jangan mengumpat Rachel. Jangan membuat citra orang tua ku buruk aku takut ibu ku marah" Lukas berdecak sambil menatap Rachel dengan tajam.

"Ya ya terserah apa katamu" Rachel memutar bola mata nya.

Lukas dan Rachel berjalan menuju rekan rekan ibu dan ayah nya Lukas. Rachel kira Lukas tidak akan mengenal orang orang di pesta ini ternyata dugaan nya salah. Bahkan Lukas sangat di kenal oleh semua orang yang hadir di pesta ini.

"Bukankah gadis si samping mu itu Rachel Waston? Aku baru mengetahui hubungan mu dengan model muda ini." ucap salah satu rekan kerja orang tua Lukas menurut analisis Rachel pria di hadapan nya ini masih terbilang muda bisa di taksir umurnya sekitar 22 tahun atau 25 tahun.

Lukas terkekeh "Dia hanya teman ku. Mr. Davis"

Rachel menatap Lukas yang masih berbicara dengan orang orang penting tersebut. Ia merasa Lukas sangat terbiasa dengan pesta seperti ini padahal Lukas masih sangat muda untuk urusan bisnis seperti ini. Dan boleh di akui Lukas terlihat lebih tampan dan dewasa.

What?! Kenapa kau berpikiran seperti itu Rachel?!

"Selamat datang Mr. Devon."

Lukas berbalik dan menghadap pria yang menyapa baru saja menyapanya. Dengan spontan Rachel juga mengikuti Lukas. Rachel membelalakkan matanya memandang pria dihadapan nya.

Deg!

lagi?!

Bersambung...

Jangan lupa vote nya ya Flowers!

Maaf aku gantung. Janji deh besok aku langsung update pagi pagi.

Salam hangat dari aku

Bunga

Instagram : Karismabunga_

Bad Girl Vs Bad Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang