Chapter 31 - Let me go

9K 298 6
                                    

"Aku akan membunuh mu Elena!"

"Apa yang kau pikirkan Rachel?" Tanya Rexford yang membuat Rachel kembali tersadar dari lamunan nya.

"Nothing" Rachel memalingkan wajah nya menjadi menghadap Rexford.

Rexford menatap Rachel sekilas lalu memfokuskan kembali pandangan nya ke depan.

Rexford memberhentikan mobil nya di salah satu restoran langganan nya, untuk mengatasi rasa lapar nya.

"Untuk apa kita ke sini?" Rachel mengerutkan dahi nya bingung.

"Berenang, ya untuk makan Rachel Waston!" Ucap Rexford dengan sinis.

"Ya ya ya" Rachel memutar bola matanya malas.

"Apa kau merasa di perhatikan?" Tanya Rachel saat mereka berdua berjalan menuju restoran.

"Aku tau aku pusat perhatian jadi hal seperti itu sudah biasa bagiku" Rexford tersenyum congkak.

"Cih terlalu sombong" Rachel melipat kedua tangan nya di depan dada.

"Sudahi saja dahulu pertengkaran ini lebih baik sekarang kita makan" Rexford duduk di sebuah meja yang berdekatan dengan jendela.

Rexford memanggil pelayan dan memesan beberapa makanan untuk nya dan untuk Rachel.

"Ku kira kau orang sombong yang tidak mau makan di tempat seperti ini" Ucap Rachel di tengah tengah acara makan malam mereka.

Rexford terkekeh dan hampir tersedak "Aku tau aku kaya tapi aku tidak sombong"

"Tidak sadar diri, padahal dia baru saja menyombongkan diri nya" Rachel melahap daging yang ada di garpunya dengan kesal.

"Hei aku mendengar itu"

Rachel memutar bola mata nya malas.

Di sisi lain...

Max menatap Rachel yang sedang makan malam bersama pria yang tidak asing bagi nya. Rexford Wilton. Ia kira Rachel menunggu nya seperti pesan yang selalu Rachel kirim kan kepada nya.

"Ternyata aku sudah tidak berarti lagi bagi dirinya" Max tersenyum memandang Rachel yang tengah makan dengan wajah kesal.

Lucu sekali.

Max menatap Rachel tapi hati nya juga sakit melihat kedekatan Rachel dengan Rexford.

Max melihat Rexford membersihkan noda saus yang ada di sudut bibir Rachel dan ia menatap Rachel yang tersipu karna perlakukan Rexford yang romantis.

"Aku harus pergi, sebelum aku merasa sakit yang dalam" Max bangkit dari duduk nya. Dan saat bersamaan Rachel tidak sengaja menatap Max.
_____

RACHEL :

"Sorry, ada noda saus di bibirmu " Rexford nunjukan letak noda saus.

Rachel mencoba menghapus noda saus itu. " Apa sudah hilang?"

"Maaf, tapi noda itu ada di sini" Rexford menghapus noda saus di sudut Rachel menggunakan ibu jari nya.

Rachel menahan napas saat melihat wajah Rexford dari dekat. Sempurna. Tapi ia buru buru menepis pemikiran nya karna di hati nya masih tersimpan nama seseorang yang sampai sekarang belum ia lihat.

Rachel mengedarkan pandangan agar tidak melihat wajah Rexford dan ia tidak tahu kenapa ia merasakan panas di wajah nya.

Rachel menatap pria yang tidak asing baginya, pria yang ia rindukan, pria yang ia tunggu sekarang ada di depan nya dan akan beranjak pergi.

Max..

Rachel bangun dari duduk nya dan mengejar Max yang sudah keluar dari restoran tersebut.

Astaga pasti dia salah paham

Rachel mengingat kejadian tadi saat di restoran, pasti Max akan salah paham padanya dan mengira ia berhubungan dengan Rexford di tambah berita gosip yang sedang berkeliaran dengan bebas di dunia maya dan televisi.

"Max, Wait!" Teriak Rachel saat melihat Max yang akan memasuki mobil.

Max berhenti lalu berbalik menghadap Rachel.

Rachel berlari dan menatap Max. Sungguh ia sangat merindukan nya dan ia ingin sekali memeluk Max tapi perasaan canggung membuatnya tidak bisa melakukan apa apa selain menatap pria di hadapan nya.

"Kenapa kau menghampiri ku Waston?" Tanya Max dengan nada tidak peduli.

Waston? Kenapa dia tidak memanggil nama ku?

"Ke-- kenapa kau berkata seperti itu?" Ucapnya dengan gugup.

"Apa yang harus aku katakan Waston? Bukan kah semuanya sudah jelas? " Max tersenyum miring.

"Aku merindukan mu Max" cicit Rachel, ia tidak berani menatap Max.

"Wow! hebat sekali" Max bertepuk tangan sambil tertawa meremehkan.

Rachel menatap Max dengan bingung.

"Ku kira kau menungguku seperti pesan pesan yang selalu kau kirimkan, nyatanya kau disini berduaan dengan Rexford itu, aku salah menilai mu Waston!" Max menatap tajam Rachel.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan Max, aku bisa jelaskan semuanya"

"Bukan kah tadi sudah jelas? Dinner, Perlakukan romantis dari Rexford, Kau tersipu dan merona, aku melihat nya Rachel, semuanya! Kau tidak perlu menjelaskan apapun lagi!" Max berbalik dan bersiap masuk ke dalam mobilnya.

Rachel memeluk Max dari belakang, "Jangan pergi aku membutuhkan mu"

Max memutar dan menghadap Rachel lalu ia mendorong tubuh Rachel dan hampir terjatuh.

"Singkirkan tangan kotormu itu bitch!" Max menatap Rachel dengan tajam.

Rachel menatap Max dengan nanar ia tidak menyangka Max mengatakan hal seperti itu padanya.

"Aku tidak menyangka kau memandang ku serendah itu Maxwell Russell" Rachel tersenyum dengan perasaan sakit.

"Yeah you bitch, dan kenyataan nya seperti itu jal--"

PLAK!

Rachel menampar Max dengan keras ia tidak bisa menahan air mata dan rasa sakitnya.

"Kau! Sangat tidak beradab! Dasar bedebah! Keparat! Berengsek! Sialan!"

Max menyadari ucapan nya yang sudah kelewat keterlaluan kepada Rachel.

Rachel manatap tajam Max, hati nya sudah kelewat sakit untuk memaafkan Max lagi bahkan cinta nya sudah ia lupakan.

"Rachel maaf aku tidak sengaja mengatakan nya" ucap Max memegang tangan Rachel yang hendak pergi.

"Biarkan aku pergi! Jangan pernah muncul dihadapan ku lagi! Aku menyesali perkataan rindu ku padamu, Bajingan!" Rachel menepis tangan Max kasar dan pergi dengan tangis nya.

Rachel menatap Rexford dari kejauhan. Ia berlari dan memeluk Rexford, ia menangis dalam pelukan Rexford.

"Selesai, semuanya telah selesai Rex" ucap Rachel di sela tangisnya.
________

Apakah ini ending?

Ending jangan yaa:v

Wkwkwk

Jangan lupa vote dan komen ya guys

Salam hangat dari ku:

Bunga

Instagram: Karismabunga_

Bad Girl Vs Bad Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang