02🌸Kejanggalan

356 29 18
                                    

"Semalam?"

-Shinji-

💙

SETAHUN pernikahan Rania dan Shinji telah dilalui dengan damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETAHUN pernikahan Rania dan Shinji telah dilalui dengan damai. Rania sangat bahagia menikah dengan pria bertahi lalat di leher. Shinji tampak sempurna, orang berdarah Jepang, tinggi, tampan, pintar, dan yang paling penting selalu perhatian dengan Rania. Wanita tersebut berpikir ia benar-benar tidak salah pilih, dan sang suami telah menjadi jodoh terindah untuknya.

Sayangnya, Rania mulai gelisah. Ada kejanggalan yang selalu dilihatnya. Ia sering melihat Shinji yang terbangun malam. Awalnya wanita itu tidak terlalu mempermasalahkan, tetapi Shinji terus mengulanginya di jam yang sama, pukul satu malam. Hal tersebut membuat Rania ingin sedikit mengutarakan pemikirannya.

"Bang, apa nggak sebaiknya kamu ke dokter?" tanya Rania saat terbangun karena mendapati Shinji yang beranjak dari ranjangnya.

Shinji menoleh dengan ekspresi wajah yang datar. "Aku enggak apa-apa."

Lelaki tinggi itu berjalan keluar meninggalkan kamar. Rania masih bingung. Ia ingin bertanya lebih lanjut, tetapi ia mengurungkan. Entah mengapa ada perasaan takut dari balik dadanya. Apalagi mendengar penjelasan suaminya, ia mencoba untuk menghormati keputusan Shinji dan kembali berpikir positif.

(✿ ♡‿♡)

Suatu hari, Shinji terbangun kembali. Rania ternyata tidak bisa terus berpikir semuanya baik-baik saja. Wanita itu sangat penasaran dengan apa yang dilakukan suaminya tengah malam. Ia mengikuti Shinji diam-diam.

Terlihat Shinji mengambil minum sambil duduk di ruang makan. Tidak ada hal yang mencurigakan. Hanya saja lelaki manis itu duduk termenung menatap gelasnya yang sudah kosong. Tidak dapat mengendalikan rasa penasaran, Rania pun menghampiri Shinji dan duduk di depannya.

"Bang, kamu kenapa, sih? Kok, selalu bangun malam begini?" tanya Rania tanpa basa-basi berharap bisa mendapatkan jawaban langsung. Ia menatap suaminya yang tampak kucel masih memandang kosong.

Tak lama kemudian, Shinji memutar gelas memainkannya. Lantas, ia memandang Rania dengan ekspresi datar. "Aku enggak apa-apa."

Rania meneleng, ia heran dengan ekspresi datar yang ditunjukkan oleh suaminya setiap malam. Apa maksudnya?

"Masa, sih?" respons Rania sedikit ragu sambil menyenderkan punggung ke kursi. Dua jari tangannya memegang dagu berlagak seperti detektif. "Kamu nggak lagi stres 'kan, Bang? Mungkin aja gara-gara kerjaan, jadi suka bangun malam."

Shinji mengerjapkan mata dengan pelan, tidak ada kata yang terucap. Tiba-tiba saja ia berdiri sambil membawa gelas berjalan menuju dapur. Ia menyalakan keran lalu mencuci gelas yang telah dipakainya dan mengembalikan ke tempat asal.

Shinji kemudian berbalik. "Ayo tidur."

Lantas, lelaki hidung mancung itu berjalan kembali ke kamar. Rania masih tercengang dengan keanehan suaminya, lalu ia segera menyusul. Rania memilih untuk kembali tidur akibat serangan kantuk. Ia hanya berharap suatu saat ia akan mengerti dengan maksud tindakan sang suami.

Flower Husband✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang