"Karena dia, aku lahir ke dunia ini."
-Ren-
🖤
AKANKAH semuanya berakhir sampai di sini?
Shinji masih mencekik leher Rania dengan tatapan seperti orang gila membunuh. Matanya tertawa begitu senang melihat istrinya kesakitan. Ia begitu menikmatinya, seolah ia sedang menyantap makanan enak. Rania memejamkan mata dan terus merapal doa dalam hati. Ia sudah tidak mampu lagi berkata-kata. Kemudian, suara telepon dari ponselnya berbunyi.
Shinji berdecak kesal. Ia melepaskan leher Rania. Dirinya tidak ingin orang lain curiga sehingga memilih untuk merogoh ponselnya. Sementara Rania terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya.
"Halo?"
Shinji menerima telepon, sedangkan Rania beranjak pergi diam-diam menuju keluar. Ia sudah sampai di ruang tamu dan membuka pintu, tetapi sesuatu mengagetkannya.
Shinji dari belakang Rania membanting, menutup pintunya kembali. Tubuh Rania gemetaran. Bulir bening tidak dapat dibendungnya lagi dari kelopak mata. Shinji membalikkan badan Rania. "Jika kau mau hidup, jangan pergi dari sini."
Rania terpaksa mengangguk lalu Shinji menggandeng tangannya kembali ke kamar. Shinji menyuruhnya duduk di kasur, sementara ia mengambil kursi dan duduk di hadapannya.
Shinji menarik sudut bibirnya, menyeramkan seperti joker. "Selamat datang Rania. Perkenalkan, namaku Ren."
"Apa? Siapa Ren?"
(✿ ♡‿♡)
Tokyo, 2015. Sebuah rumah sederhana di pinggir kota berdiri kokoh. Ada sebuah sepeda gunung hitam di garasinya. Papan nama dari kayu pun terpasang rapi di dinding dengan tulisan 'Mifune'. Seorang lelaki tampak memakai sepatunya di ambang pintu.
"Shinji-kun, ayo makan," panggil seorang wanita paruh baya yang sedang menyiapkan makanannya di dapur.
"Maaf Okaa-san (Ibu), aku buru-buru. Aku pergi dulu," sahut Shinji sambil meraih tas di sebelahnya lalu keluar dari rumah dengan sepedanya.
Shinji mengayuh sepeda dengan cepat lalu ia membanting setir karena kucing hitam yang tiba-tiba lewat. Sayangnya, ada orang asing yang sedang berdiri di pinggir trotoar. Shinji tidak sengaja menabraknya.
"Aa ... sorry," ucap Shinji dengan bahasa Inggris sekedarnya.
"Yes, I'm fine. Are you, ok?" tanya balik lelaki berdarah Asia Tenggara yang tidak lain berasal dari Indonesia.
"Yes. Oh! Hand!" seru Shinji terkejut melihat tangan orang itu terluka.
Orang itu melihat tangannya sendiri dan tersenyum ramah. "Ah, fine. I'm fine."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Husband✓ (Tamat)🌹
Mystery / ThrillerRania beruntung memiliki suami orang Jepang yang tampan, pintar, dan perhatian. Hingga suatu rangkaian masalah muncul dalam kehidupan rumah tangganya. Di sisi lain, di balik senyum Shinji yang manis ada hal mengerikan sedang menunggu Rania untuk men...