"Kita lapor polisi aja, Bang!"
-Rania-
❤️
RANIA dan Shinji akhirnya pergi ke dokter kandungan. Setelah melakukan beberapa tes dan pemeriksaan didapatkan hasil yang bagus, tidak ada masalah di antara keduanya. Pasutri itu merasa lega karena ketakutannya selama ini, mandul, tidak terjadi pada mereka. Dokter hanya menyarankan untuk memperbanyak makan makanan yang sehat dan beberapa terapi lainnya agar mereka bisa lebih cepat mempunyai anak.
Sepulang dari dokter, keduanya menghampiri orang tua Rania dan menjelaskan semuanya. Dua orang sepuh itu mau mengerti, walaupun Gunawan masih menerimanya setengah hati. Setidaknya, si ayah telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi seperti tempo hari yang membuat keributan di kantor Shinji. Sementara orang tua Shinji sangat mendukung dan menyemangati anak-anaknya.
Hari-hari pun kembali damai dan membuat Rania menyukai hidupnya. Namun, beberapa hari ini ada sesuatu yang mengusik pikiran Rania. Bukan tentang bangun malam sang suami, tetapi Rania melihat Shinji sering mondar-mandir tidak jelas di ruang kerjanya. Setiap kali Rania bertanya, suaminya hanya akan menjawab "tidak apa-apa".
Rania menduga suaminya mungkin kembali stres. Apa mungkin karena kerjaan? Atau Papi buat keributan lagi?
Rania makin curiga dengan tingkah laku suaminya. Apalagi saat ia mengingat Shinji berulang kali keluar rumah di sore maupun malam hari. Jika ditanya, Shinji hanya berkilah soal kerjaan atau menemui klien. Entah mengapa Rania tidak bisa memercayai kata-kata suaminya begitu saja.
Dia ... nggak macem-macem 'kan di luar sana?
(✿ ♡‿♡)
Rasa curiga dan penasaran terus membuat Rania makin gelisah. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memata-matai suaminya sendiri. Wanita yang suka cerita misteri itu sengaja bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan segala sesuatu dengan cepat. Ia selesai menyeterika baju lebih cepat dan berjalan mengendap-endap menuju ruang kerja Shinji.
Lelaki Jepang itu memiliki kebiasaan berkutat sebentar di depan leptop ruang kerjanya. Sekadar mengecek email atau tugas kantornya. Rania melihat pintu yang setengah terbuka. Ia bersembunyi di balik pot bunga sebelah pintu.
Rania bersembunyi sambil mengintip dari celah pot selama dua puluh menit. Pria tampan itu hanya mengetik sesuatu di leptopnya. Kaki Rania mulai pegal karena tidak mendapatkan petunjuk apa pun kecuali si suami yang serius mengerjakan tugas kantornya.
"Lama juga ini Bang Shinji, apa aku nyerah aja? Enggak, nggak. Pasti ada petunjuknya. Apa di leptop itu? Atau yang lain? Pokoknya aku harus sabar. Kalau nggak sekarang, aku nggak bakal tahu masalah yang dia hadapi," gumam Rania yang masih setia menunggu dengan tetesan keringat mengucur di dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Husband✓ (Tamat)🌹
Mystery / ThrillerRania beruntung memiliki suami orang Jepang yang tampan, pintar, dan perhatian. Hingga suatu rangkaian masalah muncul dalam kehidupan rumah tangganya. Di sisi lain, di balik senyum Shinji yang manis ada hal mengerikan sedang menunggu Rania untuk men...