10🌸Salah Paham

219 18 2
                                    

"Bang, kita beli snack ini saja gimana?"

-Mika-

💜

RUMAH tangga Rania yang kembali renggang membuatnya stres kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RUMAH tangga Rania yang kembali renggang membuatnya stres kesekian kalinya. Ia tidak mungkin curhat pada orang tuanya, takut jika ayahnya mengulangi hal yang sama seperti beberapa minggu yang lalu. Lantas, ia lebih memilih bercerita pada dua sahabatnya. Rania segera memasak kue karena Dela dan Nino akan datang ke rumahnya.

Siang harinya, dua insan yang ditunggu Rania pun tiba. Ia segera mempersilakan keduanya memasuki ruang tamu. Rania sedikit canggung dengan keberadaan Nino, mengingat lelaki bersurai cokelat itu terlibat dalam permasalahan rumah tangganya.

Setelah membawakan minuman dan kue, Rania duduk tegak di sofa. Tangannya gemetaran sambil meremas ujung bajunya. "Anu ... mmm ...."

"Ada apa, sih? Grogi banget, cerita aja atau lo ...." Dela hendak menyuruh Rania untuk mengurungkan niatnya, tetapi ia sendiri ragu bagaimana jika masalah akan makin menumpuk ketika ditunda. Lantas, wanita bermulut mungil itu mendapati tatapan resah dari Rania yang melihat ke arah Nino. "Apa lo mau cerita sama gue aja?"

Nino menoleh ke arah Dela, ia menduga mungkin ini tentang perempuan. "Oh, kalau gue bikin lo nggak nyaman, bilang aja. Gue bisa tunggu di luar."

Nino beranjak berdiri dan Rania segera menghentikan langkah sahabatnya. "Tunggu!"

"Beneran, lo santai aja. Lo bisa bicara sama Dela."

Rania menggeleng. Ia merasa mungkin tidak masalah untuk menceritakannya sekaligus mencari kebenaran tentang perasaan Nino. "Gue rasa lo juga harus denger karena gue nggak mau dianggap ghibah."

Lantas, Rania mulai menjelaskan mengenai permasalahan rumah tangganya. Setelah mendengarkan curahan hati Rania, Nino menjadi salah tingkah. Ia tidak pernah menyangka dirinya terlibat dalam pertengkaran suami istri.

"So-sori, ya, Ran. Gue nggak ada maksud ...," ucap Nino menyesal dengan kedekatannya terhadap Rania.

"Enggak," sanggah Rania cepat, "lo 'kan tau kita cuma sahabat. Bang Shinji aja yang salah paham."

"Nah, bener itu. Mungkin emang suami lo itu stres. Sementara, gimana kalo lo ama Nino jangan ketemu dulu, deh. Kecuali bareng-bareng, sampai semuanya reda," saran Dela mencoba membuat solusinya.

Nino mengangguk. "Gue setuju. Gue nggak apa-apa, kok, Ran. Kita bisa jaga jarak."

Ketiganya pun sepakat dengan akhir solusi masalah ini. Walaupun mereka belum menemukan solusi untuk mencari pelaku. Terlalu sulit. Untuk saat ini yang bisa Rania lakukan hanyalah berusaha menjaga jarak maupun komunikasi dengan Nino. Semua ia lakukan demi menjaga perasaan suaminya yang sedang sensitif itu.

(✿ ♡‿♡)

Rania pergi ke pasar seperti biasa. Hubungannya dengan suami masih belum membaik, tetapi setidaknya Shinji masih mau menyentuh makanannya. Hal kecil seperti ini membuat Rania sanggup bertahan dengan sang pujaan hati. Ketika sampai di rumah, ia melupakan membeli tisu. Untungnya ada minimarket dekat rumah.

Flower Husband✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang