Rania beruntung memiliki suami orang Jepang yang tampan, pintar, dan perhatian. Hingga suatu rangkaian masalah muncul dalam kehidupan rumah tangganya. Di sisi lain, di balik senyum Shinji yang manis ada hal mengerikan sedang menunggu Rania untuk men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RANIA menghentikan langkah, ia terkejut dengan apa yang diucapkan suami di mana menganggap dirinya sebagai orang lain, Ren. Ia menoleh dan melihat Shinji terhuyung sambil memegangi dinding. Kakinya tidak ingin bekerjasama dengan logika untuk kabur dari sana. Perasaan terlalu menguasai hingga ingin tahu apa yang akan dilakukan lelakinya.
"Apa yang terjadi?" Shinji memegangi kepala sambil memicingkan matanya. "Kamu ... kamu nangis?"
Rania terkesiap. Ia menyeka air matanya dan menatap tajam suaminya. "Kamu ... siapa?"
"Eh? Kamu kenapa, Sayang? Aku, ya, aku. Mifune Shinji. Suami kamu," jawab Shinji dengan heran.
"Kamu ... bukan Ren?" tanya Rania curiga.
"Ren? Siapa Ren?" tanya balik Shinji yang masih tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Rania.
"Bang Shinji!" panggil Rania dan berlari lalu memeluk suaminya.
"Ada apa ini?" gumam Shinji.
Tiba-tiba Rania melepaskan pelukannya. Ia berjalan mundur. "Kamu ... beneran Bang Shinji?"
"Tentu aja. Kamu kenapa, Sayang?"
"Mmm ... kamu nggak ingat apa yang terjadi barusan?"
Shinji menggeleng. Rania ragu untuk menceritakannya. Ia takut jika suaminya berubah lagi menjadi orang lain.
"Ada apa? Cerita sama aku."
"Tunggu, Bang. Aku ... aku cari angin dulu. Nanti kalau sudah siap, aku bakal ceritakan semuanya," pamit Rania sambil beranjak keluar meninggalkan Shinji.
(✿ ♡‿♡)
Rania berjalan pergi menuju taman. Ia duduk di bangku kosong lalu menerawang ke jalanan yang sepi. Memori Rania terlintas dalam pikirannya. Ia bingung, syok, marah, takut, sedih, semuanya bercampur aduk dan membuatnya stres. Rania kembali menangis dengan histeris. Ternyata, raungan wanita itu telah menarik perhatian wanita lainnya.
"Rania!" panggil wanita berambut gelombang.
Rania mendongak. "Dela!"
Dela menghampiri sahabat dan duduk di sebelahnya. Rania kembali menangis setelah melihat Dela. Dela pun memeluk, menenangkan Rania. Setelah lebih tenang, perlahan Rania menceritakan semua yang terjadi pada sahabatnya itu. Ia tidak tahu lagi bagaimana harus menghadapi masalah ini.
"Astaghfirullah, gue nggak nyangka! Jadi, selama ini suami lo biang keroknya?" pungkas Dela terkejut mendengar cerita Rania.
"Iya, Del. Gue ... sakit hati banget, Del! Gue juga takut, gimana kalo dia berubah jadi Ren? Saat dia jadi Ren, bener-bener orang yang berbeda. Gue takut, Del!" keluh Rania yang masih bergidik mengingat ia dicekik oleh Ren.
