"Maaf, aku harus pergi sekarang."
-Shinji-
💙
HARI itu Rania sangat lemah tidak berdaya. Dirinya yang tertekan akhirnya jatuh sakit. Ia sendirian di rumah dan tidak ada yang merawatnya. Ia menguatkan diri untuk beranjak dari tempat tidurnya, tetapi ia terjatuh. "Bang Shinji ...," gumamnya sambil berusaha bangkit lagi.
Rania terjatuh dan terus bangkit lagi sampai akhirnya pingsan di lantai. Telepon Rania berdering, tetapi tidak ada yang mengangkatnya. Beberapa menit kemudian, masuklah seseorang yang berjalan diam-diam.
"Rania?" panggilnya sambil berbisik dan menoleh kanan kiri mencari Rania. Ia mendapati Rania sedang tergeletak di lantai, matanya terbelalak.
"Rania!" seru orang itu dan segera menggendongnya membawanya ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Rania segera memasuki ruang UGD. Seseorang menunggunya dengan cemas. Beruntung, dokter jaga segera menemui orang itu. "Dia hanya stres berat dan pola makannya kurang teratur. Tidak ada hal serius. Nanti saya resepkan obatnya."
"Terima kasih, Dok!" sahut lelaki berjaket hoodie dengan masker melekat pada mulutnya. Lantas, dokter itu pamit pergi.
Lelaki itu kemudian menunggui Rania hampir setengah jam. Ia memanggilnya sambil membuka tudung dan maskernya. "Rania ...."
Rania membuka matanya perlahan dan melihat dengan pandangan kosong ke atas. Lalu ia mengedipkan mata sambil mengedarkan pandangan. Ia mendapati sosok yang paling ia inginkan. "Bang Shinji!"
Shinji mengusap kepala Rania. "Kamu nggak apa-apa, Sayang?"
Rania mengangguk lemah dan terus memandangi suaminya karena rindu yang tidak terbendung. Shinji balas menatap lalu memeluknya. Seketika Rania pun menangis, sementara Shinji menepuk-nepuk pundak istrinya, menenangkan.
Shinji melepaskan pelukannya lalu memegang wajah Rania. Ia menatap iba. "Maafkan aku yang nggak bisa berada di sisimu."
"Enggak, Bang. Aku ...."
Rania memegang tangan Shinji dan memejamkan matanya, merasakan hangatnya tangan yang besar itu. Ia membuka mata. "Aku kangen sama kamu, Bang!"
Shinji mengulas senyum tipis. "Aku juga Rania. Aku kangen kamu."
Lalu terdengar suara langkah kaki dari kejauhan. Shinji tersadar dan melepaskan tangan istrinya. "Maaf, aku harus pergi sekarang."
"Bang! Apa kamu nggak bisa di sini aja?" tanya Rania tidak rela suaminya pergi lagi.
Shinji menggeleng dan hanya mengatakan 'maaf' lalu beranjak pergi dari ruangan itu tanpa menoleh. Rania pun kembali bersedih. Tidak lama kemudian, orang tua Rania datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Husband✓ (Tamat)🌹
Mystery / ThrillerRania beruntung memiliki suami orang Jepang yang tampan, pintar, dan perhatian. Hingga suatu rangkaian masalah muncul dalam kehidupan rumah tangganya. Di sisi lain, di balik senyum Shinji yang manis ada hal mengerikan sedang menunggu Rania untuk men...