03🌸Rania vs Papi

328 27 26
                                    

"Lho? Kamu ngelawan Papi?"

-Gunawan-

🧡

SETELAH kunjungan Gunawan dan Alfiah di rumah Rania, membuat keduanya makin resah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETELAH kunjungan Gunawan dan Alfiah di rumah Rania, membuat keduanya makin resah. Kegelisahan mereka membuat pria paruh baya itu menjadi sering pergi berkunjung ke tempat putrinya. Sejujurnya cukup dengan videocall, tetapi Gunawan terlalu memikirkan anak semata wayangnya. Tentunya,beliau juga bertemu dengan Shinji yang makin membuatnya kesal. Kedua lelaki yang makin mengenal malah makin tidak cocok.

Hari itu, Gunawan sedang ingin memasak di rumah Rania. Laki-laki itu memang sudah pensiun, jadi tidak memiliki banyak pekerjaan. Sementara Alfiah berada di rumah karena kegiatannya adalah menjahit. Sesampainya di rumah Rania, Gunawan turun dari taksi dan mengambil dua kantong kresek dari bagasi. Masih ada beberapa kresek lainnya.

Gunawan memasuki rumah Rania dengan pintu terbuka lebar. Karena sudah sering ke rumah putrinya, ia langsung memasuki rumah tanpa menunggu si anak menemuinya. Ia hanya mengucap salam melihat Shinji sedang bekerja di depan leptop di ruang tamu.

"Nak,tolong ambil belanjaan di bagasi, ya! Masih empat kresek di sana," pinta Gunawan sambil berjalan melewatinya. Ia meletakkan barangnya di atas meja ruang makan. Kepalanya melongok, tidak melihat menantunya membawakan barangnya. Iapun kembali ke ruang tamu dan memanggil Shinji.

Shinji menyahutnya dengan tanpa melihat mertuanya, masih berkutat dengan leptopnya. "Maaf, Pi. Aku sibuk, ini kerjaan kantor lagi menumpuk."

Ayah Rania berhenti dan mengelus dada mencoba bersabar. "Sebentar saja, kok, Nak. Enggak sampai lima menit. Bantuin Papi, ya!"

Tetap dalam kondisi yang sama, Shinji mengucapkan kalimat yang membuat Gunawan makin kesal. "Maaf, Pi. Satu menit pun waktu yang berharga buat aku. Kerjaan lagi banyak banget. Mending suruh Pak Supir yang bawa."

Dengan berdengkus kesal, terpaksa Gunawan kembali ke taksi dan mengangkut semua belanjaannya sendiri. Ia berpikir menantunya benar-benar tidak sopan. Bahkan di hari libur seperti ini, Shinji malah mementingkan pekerjaan daripada keluarganya.

Gunawan berjalan ke dapur dan melihat Rania yang baru keluar dari kamar mandi. Wanita muda itu segera membantu ayahnya membawa belanjaan dan menatanya di kulkas maupun meja dapur. Lantas, keduanya mulai memasak dengan bahan-bahan yang ada. Rencananya akan membuat semur daging.

"Nak, kamu bilang ke suamimu itu. Jangan mengurusi kerjaan terus, perhatikan keluarga juga," omel Gunawan sembari mengiris daging sapi menjadi potongan kotak-kotak.

Rania yang sedang mencuci beras pun menggigit bibir. "Iya, Pi. Maaf, Bang Shinji kebetulan lagi banyak kerjaan."

"Kamu itu jangan belain terus suamimu! Nanti keterusan, siapa yang urus kamu?" tegur Gunawan yang hatinya masih jengkel.

Flower Husband✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang