Kelakuan Yena yang bangun lebih pagi dari biasanya membuat semua anggota keluarganya geleng kepala.
Pasalnya, ini baru pertama kali terjadi selama 18 tahun Yena ada dan hidup di dunia ini.
" Kesambet apa lo jam segini udaa bangun? ", tanya Sungmin bingung.
" Kok kesambet? Harusnya lo bersyukur dong kalo gue bisa bangun pagi! "
" Ada yang mau di jemput? ", tanya sang papa.
Yena tidak menjawab.
Ia hanya tersenyum kemudian berlari keluar sembari membawa kabur kunci mobil abangnya, " Bang! Gue pinjem mobil! "
" WOY! JANGAN SAMPAI LECET YAK! AWAS LO! ", teriak Sungmin.
" Ampun, ini kenapa masih pagi sudah teriak'teriak? ", ucap si mama yang baru saja datang dari dapur dengan selai di tangan.
" Itu ma, si Yena masa bawa mobil Sungmin dulu baru ngomong? Kan kebalik. Trus tar kalo lecet gimana? ", adu Sungmin cemberut.
" Yaudaa lah. Toh di garasi, mobil masih banyak. Tinggal pilih, trus pakai. Jangan kayak orang susah dong. ", saut papa Choi santai.
" Eanjir bokap gue, sombs giiilaaaa. ", canda Sungmin di susul tawa dari anggota keluarga yang lain.
-----
Kini Yena sudah bertengger di depan pagar rumah seseorang sembari menekan bell tersebut berkali'kali.
Tak lama pintu berwarna coklat itu pun terbuka.
Menampilkan sesosok perempuan cantik dengan rambut yang di biarkan tergerai indah berjalan menghampirinya.
" Ngapain lo pagi'pagi disini? ", ketusnya dari balik pagar.
" Pagi juga Choyyul. ", Yena tersenyum.
" Udah siap kan? Yuk. ", lanjutnya.
" Apaan? Nggak! Nanti gue naik bus sama Gyuri. ", tolaknya singkat.
" Tapi semalem gue udah bilang ke Gyuri kalo lo bakal berangkat sama gue. ", saut Yena kemudian nyengir.
" Apa'apaan sih lo? ", protes Yuri.
" Udaa gausaa protes. Buru ambil tasnya, berangkat kita. "
Yuri menghembuskan nafasnya kasar dan menyerah.
" Bentar. ", singkatnya kemudian kembali ke dalam rumah untuk mengambil tas.
Setelah memastikan rumahnya terkunci dengan aman, ia kembali menghampiri Yena yang kini sudah membukakan pintu mobil untuknya.
-----
Selama kurang lebih 10 menit perjalanan berlalu, akhirnya mereka berdua sampai di sekolah.
Yena yang sudah bersiap hendak masuk area sekolah sejenak terhenti, karena Yuri masih saja duduk diam di mobil dengan tatapan kosong ke arah depan.
" Yur. ", panggil Yena pelan.
" Gapapa? "
Yuri menoleh dan menjawab dengan gelengan kepala.
Melihat itu, Yena kembali masuk ke mobil dan menutup pintunya rapat.
" Kenapa? ", tanya Yena.
Yuri diam, tidak menjawab.
Ia hanya menunduk, menatap kearah sepatunya.
" Lo, masih khawatir soal kejadian waktu itu? ", tanya Yena hati'hati.
Dan Yuri masih tidak menjawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/145742975-288-k280061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YenYul | dopaMINE • 도파민
Fanfiction[ END - TAMAT ] [ GENDER BENDER ] [ SEASON 2 • dopaMINE II ] " Gue bakal buktiin ke lo, kalo ga semua cowo dunia ini brengsek. " - Choi Yena.