Yuri sudaa selesai di periksa oleh dr. Hiichan.
Menurut Beliau, yang di alami Yuri hanya gejala menjelang PMS nya tiba dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Namun dr. Hiichan tetap memberikan resep pada Yena untuk mengatasi demam dan rasa nyeri yang di derita oleh Yuri.
Setelah mengantarkan dr. Hiichan keluar, Yena kembali masuk dan mengambil kunci mobilnya yang berada diatas meja.
" Yur, gue keluar bentar. Mau ke apotik tebus ini. ", pamitnya sembari mengangkat resep tersebut.
" Gue ikut dong. Ada yang mau di beli juga. ", singkat Yuri.
" Udaa, titipin gue aja. Lo dirumah. Istirahat. ", saut Yena.
" Ih, gabakal tau lo yang mau gue beli apaan. "
" Pembalut kan? Tau gue udaa yang biasa lo pake. Kemaren ga sengaja liat waktu Wony bawa. "
Seketika sebuah bantal mendarat tepat di wajah Yena.
" S-sembarangan lo! ", tukas Yuri malu.
Yena menyipitkan matanya dan menatap Yuri malas.
Kemudian berjalan, memasang sepatunya dan keluar.
" IH BEBEK! GUE IKUT WOY! ", teriak Yuri sembari berlari mengejar Yena.
-----
Mereka sudah sampai di apotik.
Yena segera menuju meja resep dan memberikan kertas tersebut pada sii penjaga.
" 잠시만 기다려주세요. (Jamsiman gidalyeojuseyo - Mohon tunggu sebentar) ", ucap petugas jaga tersebut.
" 아, 네. (Ah, Nee - Ah, ok. ) ", singkat Yena.
Kemudian ia mengedarkan pandangannya dan menemukan Yuri sedang berkeliling seperti mencari sesuatu di rak'rak tersebut.
Yena menghampiri gadis itu kemudian bertanya, " Cari apaan? "
" Hot pack. ", singkat Yuri.
Yena mengangguk kemudian kembali ke meja resep.
Bersamaan dengan itu, sii petugas jaga tadi kembali membawa beberapa obat yang di muat dalam 1 pack kertas berukuran sedang.
" Ada tambahan mas? ", tanya sii penjaga.
" Hot pack mas. Ada? ", ucap sii Yuri yang muncul tiba'tiba.
" Oh itu, kebetulan lagi kosong mba. Masii proses kirim. ", jelas sii penjaga dan Yuri manggut'manggut.
" Ada yang lain? ", tanya Yena. Yuri menggeleng.
" Yakin? ", tanya nya lagi kemudian Yuri manggut.
" Kalo orang ngomong tuh nyaut! Jangan geleng manggut geleng manggut bae. Sono lu! ", usir Yena.
" Bawel! ", singkat Yuri kemudian pergi.
" Totalnya ₩35,000 mas. ", ucap sii penjaga.
Yena kemudian mengeluarkan dompetnya dan membayar. " 감사합니다! (Gamsahabnida - Terima kasih!), ucapnya kemudian pergi.
Diluar Yena melihat Yuri sedang menggosok'gosokkan kedua tangannya.
Yaaa, gadis yang sedang menghangatkan diri itu membuat Yena geleng kepala.
" Pegang nih! ", ucap Yena memberikan obat tersebut pada Yuri.
" 아 갑자기! (A gabjagi - Anjir kaget!), ujar Yuri terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
YenYul | dopaMINE • 도파민
Fanfic[ END - TAMAT ] [ GENDER BENDER ] [ SEASON 2 • dopaMINE II ] " Gue bakal buktiin ke lo, kalo ga semua cowo dunia ini brengsek. " - Choi Yena.