Semenjak kejadian yang di lakukan oleh Yireon tempo hari, Yena menjadi sangat amat protectif pada Yuri.
Yuri merasa bersyukur sekaligus tidak enak.
Bersyukur karena ia benar'benar merasa aman dan terlindungi.
Juga tidak enak karena harus merepotkan keluarga itu terus menerus.
Meski entah sudah berapa kali Yena mengatakan bahwa itu sama sekali tidak merepotkan, ia tetap merasa tidak enak.
Terlebih apa yang sudah keluarga itu berikan, malah semakin membuat Yuri merasa bahwa ia telah menjadi beban tersendiri bagi keluarga itu.
Tepat sehari setelah kejadian itu berlalu, Mr. Choi langsung menawarkan Yuri untuk tinggal bersama mereka.
Tapi Yuri menolak dengan tegas.
Akhirnya, Beliau memutuskan untuk memindahkan Yuri sementara ke sebuah hotel selama proses peningkatkan keamanan di rumah yang ia tempati sekarang, berlangsung.
Yuri hanya betah berada seminggu di kamar hotel tersebut.
Karena ia merasa tempat itu terlalu besar untuk dirinya dan Gamja.
Hingga akhirnya Yuri meminta Yena untuk membantunya bertemu dengan Mr. Choi.
Dan tentu saja Yena mengiyakan permintaan tersebut.
Pukul 2 siang adalah waktu yang Yena siapkan untuk pertemuan Yuri & papanya, Mr. Choi.
Mereka bertemu di sebuah restoran yang tak jauh dari kantor sang papa.
Usai makan siang bersama, Yuri mengutarakan keinginannya untuk beranjak dari hotel dan pulang.
Namun, karena project rumah Yuri belum selesai, akhirnya disini lah ia sekarang.
Di sebuah apartment berukuran sedang namun luas.
Lengkap dengan 2 kamar tidur, ruang tv, ruang makan, mini pantry dan area laundry.
Plus, apartment ini ada balkon yang memungkinkan untuk Yuri melihat keluar.
Dan plus lagi, jarak antara apartment dan sekolah hanya 10 menit.
Tempat tidur & perlengkapan Gamja adalah hal terakhir yang Yena bawa masuk ke dalam apartmentnya.
Kemudian menghampiri Yuri yang berada di balkon untuk membantunya me-reset password apartment tersebut.
" Kenapa kudu di ganti sih? Kan lo tinggal kasii tau password yang lama apaan. ", ujar Yuri.
" Terus, lo mau gitu itu para pemuda sompral masuk kesini sembarangan? ", tanya Yena masih sambil memencet'mencet tombol & angka disana.
" Nih, udaaa. Silahkan set sesuai angka yang lo mau. ", sambung Yena kemudian mundur beberapa langkah dan memutar badannya.
Yuri mulai menekan beberapa angka yang ada disana.
" Udah. ", ucapnya.
Yena kembali membalikkan badannya dan menutup rapat pintu tersebut.
Kemudian menyuruh Yuri untuk mengetes password baru yang tadi ia masukkan.
Yuri menuruti perintah Yena dan hwalaaa, pintu tersebut terbuka. Pertanda reset password berhasil.
" Oke, done. ", ucap Yena kemudian masuk bersama Yuri.
Gadis itu lebih memilih duduk di sofa depan tv sambil mengangkat Gamja dalam pangkuannya.
QSedangkan Yena, sedang menuangkan air untuk ia minum di dapur.
" Yur, untuk security disini, lo nggak perlu khawatir. Selain di bawah ada pos security, di setiap lantai & selasar apart juga ada cctv nya. ", ucapnya sambil berjalan dari dapur menuju ruang tv.
" Khusus unit ini, dari awal gue udaa ada pasang 1 hidden cam di depan untuk pantau siapa aja yang keluar masuk kesini. Untuk lokasi dimana hidden cam itu berada, I won't let you know. ", jelas Yena nyengir.
" Then, ofcourse selain kamar tidur & toilet, di dalem juga beberapa cctv yang mungkin lo bisa liat sendiri. "
"Dan ini emang sumpah demi apapun udaa gue setup dari apart ini di sahkan jadi milik gue. "
" Bukan buat ngawasin lo atau segala macem. Kalo lo ga percaya, lo bisa tanya sama Yujin. Kalo masih kurang yakin, tanya sama orang rumah. ", jelas Yena mengantisipasi.
Yuri mengangguk paham karena memang tadi, saat masuk, dia melihat beberapa cctv di dalam apartment ini.
Seperti di pojokan ruang tv, dapur, ruang makan dan juga balkon.
" Trus, itu kan ada PS. Kalo lo mau main, console nya ada di rak paling bawah yak. ", tambah Yena lagi. Dan Yuri mengangguk paham.
" Oke, kalo gitu, gue balik dulu deh. Lo istirahat. ", ucap Yena membuang gelas kertas bekas ia minum dan berjalan ke arah luar.
Saat Yena tengah duduk untuk memasang sepatu, Yuri menghampirinya.
" 221001. "
Yena menoleh ke arah Yuri dengan tatapan bingung.
" 221001. ", Yuri kembali mengulang ucapannya.
" Itu password apartment yang sekarang. "
" Kenapa lo kasii tau gue? "
" Karena lo pemilik apartment ini. "
" Tapikan sekarang kan lo yang nempatin. Jadi ini, punya lo. "
Yuri menggeleng. " Gue disini cuma sementara. Lo pemilik tetap akan tempat ini. Jadi gue rasa lo berhak tau dan ngerti atas semua yang ada disini. "
" Gue, berhak atas semua yang ada disini? ", Yena mengulang ucapan Yuri dan di angguki oleh gadis tersebut.
" Termasuk lo? "
Pertanyaan singkat.
Namun cukup untuk membuat Yuri diam terpaku.
Yena tersenyum melihat ekspresi Yuri saat ini.
Ia mengacak pelan rambut gadis itu, kemudian mengelus sayang Gamja yang ada dalam gendongan Yuri.
Lalu membuka pintu apartement, kemudian pergi.
-----
dopaMINE
MenolakBubar • 2018-----
Coba kasii tau di comment, klean bayangin apartment yang di pake Yuri sekarang kek gimana? Pen tau, se-pemekiran kah kita?
Kalo iyaaa, jan lupa vote & share biar bisa cari tau, berapa banyak yang juga se-pemikiran sama kita, di luar sana💕
KAMU SEDANG MEMBACA
YenYul | dopaMINE • 도파민
Fanfiction[ END - TAMAT ] [ GENDER BENDER ] [ SEASON 2 • dopaMINE II ] " Gue bakal buktiin ke lo, kalo ga semua cowo dunia ini brengsek. " - Choi Yena.