Hari ini Yena terlihat begitu uring'uringan di atas kasur besar miliknya.
Pasalnya, di hari Minggu yang cerah ini, hatinya begitu muram.
Semenjak ia resmi menjadi murid SMA National 48, Yena yang dulunya sangat amat mencinta serta mengasihi hari Minggu, kini mendadak tidak menyukainya.
Itu hanya di sebabkan oleh satu orang.
Yaitu, Jo Yuri.
Jelas saja.
Karena, di hari Minggu sekolah tutup.
Tidak ada aktifitas belajar dan mengajar.
Artinya, ia tidak dapat melihat pujaan hatinya seharian ini.
" Ini bocah'bocah juga kok di chat nggak ada yang respon sii? ", gerutu Yena sembari menatap hp nya yang masih sepi sejak 10 menit lalu ia mengirim chat di grup chat miliknya.
Yena kemudian melempar benda pipih tersebut ke sembarang arah.
Memejamkan matanya sejenak, kemudian duduk sebentar lalu bergegas pergi ke kamar mandi.
30 menit berlalu, kini ia sudah berada di depan sebuah laci besar yang mana disana terletak berbagai jenis kunci mobil dengan merk yang berbeda.
Setelah sempat termenung, akhirnya ia menjatuhkan pilihan ke sebuah kunci dengan logo peace terbalik.
Kemudian melesat menuju garasi dan mulai memacu kuda besi tersebut dengan santai.
-----
" Ayolah, masa gue pergi sendiri sii? Ini sii Gamja kasian. Dari kemaren bersin mulu. Badannya dingin. ", rengek Yuri pada seseorang di seberang telpon sana.
Kalo gue bisa juga, lo udaa gue temenin Yureeeee.
" Yaaaah, yaud--- eh eh Gamja! Mau kemana? ", teriak Yuri panik.
Apaan? Gamja kenapa?
" Lari dari kamar. Udaaa yaa gue matiin dulu. Bye Gyul! ", sautnya kemudian menutup sambungan telpon tersebut dan langsung berlari menyusul Gamja.
Mobil hitam itu telah terparkir rapi tak jauh dari rumah minimalis berpagar putih tersebut.
Sang pengemudi yang baru saja turun langsung di sambut oleh anak anjing berwarna putih yang mungkin baru berumur sekitar 6 bulan yang tengah asyik menggigiti tali sepatu berlogo bintang miliknya itu.
" Gamja! Ga boleh gitu. ", ucap seorang gadis dari balik pagar yang baru saja keluar dan langsung berjongkok menggendong anjingnya.
" Maafin anj--- Yena? ", tanya Yuri bingung.
" Hai. ", sapa Yena singkat.
" Lo ngapain disini? "
" Gue gabut dirumah. "
" Lah, urusannya lo gabut sama ada di rumah gue, apaaan? ", Yuri bertanya semakin bingung.
" Anjing lo sakit? ", Yena melempar tanya tanpa menjawab Yuri.
Gadis itu mengangguk.
" Mungkin dia pilek. "
" Sudah di bawa ke dokter? ", tanya Yena.
Yuri menggeleng. " Belom. Tadi gue mau ajak Gyuri. Tapi dia gabisa. "
" Siapa tadi namanya? "
" Gamja. ", singkat Yuri.
" Gamja? Ga marijuana sekalian? "
KAMU SEDANG MEMBACA
YenYul | dopaMINE • 도파민
Fanfiction[ END - TAMAT ] [ GENDER BENDER ] [ SEASON 2 • dopaMINE II ] " Gue bakal buktiin ke lo, kalo ga semua cowo dunia ini brengsek. " - Choi Yena.