Sudah seminggu sejak insiden lain koridor saat itu.
Dan Yuri, masih kekeuh untuk menghindari Yena.
Sebenarnya ia menghindar bukan karena marah.
Tapi, lebih karena malu atas kejadian kapan hari.
Malu karena Yena menggendongnya di depan semua orang.
Malu juga karena ia sudah menodai lengan cowo itu dengan 'tamu bulanannya'.
" Nih eonnie, titipan lo. ", ucap Wonyoung sembari memberikan set gimbab titipan Yuri.
" Lo mau sampe kapan sii gini Yur? "
" Gue bosen nih, di todong dengan pertanyaan yang sama mulu tiap harinya. ", omel Sian.
" Tau lo. Lagian emang lo nggak ada niatan bilang maaf, makasih atau apa gitu? ", Gyuri angkat suara.
Wonyoung mengangguki ucapan Gyuri barusan.
" Kan bagaimana pun dia udaa nyelametin muka lo biar ga malu banget pas itu, eonnie. "
" 맞아! (Maj-a! Bener!) Dan lo juga hutang maaf soal darah itu kan? ", Sian lagi yang ngomong.
Yuri menghembuskan nafasnya sedikit kasar, menatap Sian sejenak sebelum akhirnya angkat suara.
" Yaaa gue juga mau bilang makasih, apa lagi minta maaf? Mau banget malah. "
" Cuma yaaa gimana? Kalo harus ketemu, malu banget anjir! "
" Percuma pinter sekolah tapi ginian doang gambleng. ", Sian menoyor kepala Yuri pelan.
" Sekarang tuh ada yang namanya teknologi Yur. "
" Teknologi! Teh ete, en ono, el olo, geh igi. Teknologi. "
" Dengan adanya sesuatu yang bernama teknologi ini, lo bisa ngomong tanpa harus ketemu orangnya langsung, caranya? Yaa di chat lah goblok! ", lanjut Sian gemas.
" Kan gue ga punya contactnya. "
Sautan singkat Yuri sukses membuat ketiganya tersedak.
" Serius eonnie? ", tanya Wonyoung setelah menyeka mulutnya dengan tissue.
Yuri mengangguk, " Gue kudu dapet contactnya dari mana coba? "
Sian menggeleng'gelengkan kepalanya.
" Gue gampar sampe Busan juga ni bocah! "
" Yuri, sayang. ", panggil Gyuri gemash.
" Kan lo join di GC Squad tuh. "
" Nah, lo tinggal tap aja member listnya, nanti disitu pasti bakal muncul kok contact kita'kita. "
" Lo tinggal tap contact bang Yena, TRUS UDAH BISA DAH LO CHAT TU ORANG! "
" GUE PUNYA TEMEN KOK PADA GA BENER SEMUA? HERAN! ", kali ini Gyuri emosi.
" NAH GITU DONG! EMOSI! ", sungut Sian.
" Sabar eonnie, sabar. ", ucap Wonyoung sembari mengelus pundak Gyuri.
" Yureeeeeee! ", teriak Jisun.
" Lo di panggil sama pak Hongki. Di suruu ke ruangan pak Sung Min, se ka rang! ", lanjutnya.
Tanpa pikir panjang, Yuri langsung keluar dan berlari menuju ruangan Sungmin sesuai dengan yang diucapkan oleh Jisun.
" Ebuset bocah! Kenceng amat dah larinya. ", ujar Gyuri heran.
" Eonnie! Ini makannya kan belom kelar! ", teriak Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
YenYul | dopaMINE • 도파민
Fanfiction[ END - TAMAT ] [ GENDER BENDER ] [ SEASON 2 • dopaMINE II ] " Gue bakal buktiin ke lo, kalo ga semua cowo dunia ini brengsek. " - Choi Yena.