18

924 132 21
                                    

Thankyou for 1k readers!
Honestly, gue ga pernaa nyangka ini ff halu bakal nyampe segitu readersnya😂
But still, thankyou karna udaa mau tetep stay & baca cerita ini. Mohon do'a nya biar gue punya banyak mood bagus biar cerita ini tetep bisa jalan.
Once more, thankyou so much🙏

-----

Sungmin terlihat begitu takjub dengan keadaan kamar adiknya saat ini.

Berbagai macam potong pakaian, celana hingga sepatu yang berserakan dimana'mana membuatnya tertegun sesaat hingga akhirnya menangkap sosok yang kini tak kalah sibuk memasukkan barang'barang tersebut ke dalam sebuah koper besar.

" Lo mau kabur apa gimana? "

Lontaran pertanyaan tersebut menghentikan sejenak aktifitas packing dari seorang Choi Yena.

Ia memandang abangnya untuk sesaat kemudian melanjutkan kembali memasukkan barang'barang yang ia perlukan.

" Mau kemana? ", tanya Sungmin lagi sembari melangkah masuk.

Berjingkat melewati serakan pakaian tersebut.

" Jepang. Gue ada perform di beberapa club disana. ", saut Yena.

" Besok? ", tanya Sungmin yang di angguki oleh Yena.

" Jinjja yo? ", tanya Sungmin menatap anak itu tak percaya.

" Kenapa lo baru bilang dan packing sekarang? ", lanjutnya.

Yena menatap abangnya sembari tersenyum. " Gue lupa bang, hehe. "

" Goblo ngana! ", tukas Sungmin menggeplak keras kepala Yena.

" Sakit woy! ", protes Yena.

" Trus sekolah lo gimana? "

" Yaaa lo urus lah. "

" Waaah! Bener'bener ni bocah. Se'enaknya ae lo idup. ", omel Sungmin.

" Loh? Bukannya emang ini tujuan papi pindahin gue dari Hanlim ke National 48? Biar gue bisa se'enaknya kan? ", tanya Yena.

" Udah ah, gue pergi dulu. Ga lucu kalo ketinggalan pesawat. Tiket mahal soale. ", ucapnya lagi.

" Bye abang! Jan kangen! Tar gue bawain oleh'oleh. ", teriaknya sembari menuruni tangga.

" Bocah gambleng! ", ucap Sungmin yang kemudian pergi meninggalkan kamar tersebut.

-----

Sedangkan dihari yang sama, di tempat yang lain, seorang gadis nampak sedikit tergesa saat keluar dari dapur dengan membawa nampan berisikan semangkuk ramyeon juga orange jus.

" Sorry yaaa nunggu lam-- loh? Si bebek kemana? ", ucap gadis itu bingung.

Yuri meletakkan nampan tersebut di atas meja kemudian memanggil'manggil nama Yena sembari mencarinya di segala tempat.

Mulai dari bawah meja, belakang pintu hingga di bawah bantal sofa pun tidak ada.

" Kok gada juga sii? ", ucapnya heran.

Ia kemudian meraih ponselnya, berniat untuk mengirim chat kepada bocah bebek itu.

Namun urung, karena ternyata Yena sudah lebih dulu mengirim chat kepadanya.

yena.choi

choi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YenYul | dopaMINE • 도파민Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang