Bruk!
Kyungsoo menjatuhkan tubuhnya dikasur begitu sampai di apartementnya.
Ia meletakkan kedua tangannya dibelakang kepala sebagai bantalan, menatap langit-langit kamarnya.Kyungsoo masih terbayang-bayang dengan apa yang terjadi diperusahaan ayahnya tadi siang.
Apa yang dijelaskan orang kepercayaan ayahnya dan kehadiran ayah chanyeol masih menjadi tanda tanya besar untuknya."Huft!"
Kyungsoo sontak menoleh kesisi kirinya begitu seseorang merebahkan tubuhnya dengan kasar disertai helaan yang keluar dari mulutnya.
"Apa kau masih memikirkannya?" Tanya chanyeol.
Kyungsoo kembali menatap langit-langit kamarnya.
Lalu menghela napas."Apa kau tidak memikirkannya?" Bukannya menjawab kyungsoo justru memberikan pertanyaan pada chanyeol.
"Aku tentu memikirkannya! Tapi bukankah kau yang memintaku untuk selalu menjaga suasana hatiku agar aku cepat tersadar dari koma?"
Kyungsoo tersenyum lalu menatap sosok disampingnya itu.
"Percuma aku marah dan melampiaskan semua perasaanku dalam keadaan seperti ini...aku ingin cepat kembali ke tubuhku dan menyelesaikan semuanya"
Kyungsoo mengangguk masih dengan senyum manisnya.
"Aku senang kau memilih bertindak lebih dewasa"
Chanyeol memiringkan tubuhnya lalu meletakkan tangan kanannya dikepala sebagai tumpuan.
"Karena dirimu" ucap chanyeol sembari menatap kyungsoo dengan senyum manisnya.
Kyungsoo mengerjapkan matanya berulang kali.
Sial!
Jantungnya kembali berdetak dengan cepat saat chanyeol lagi dan lagi bersikap manis padanya dan menatapnya dengan jarak sedekat ini, belum lagi posisi mereka yang berbaring bersama diatas tempat tidur.Kyungsoo terkekeh menyembunyikan kegugupannya.
"Lagi-lagi kau mengatakan itu""Memang kenyataannya seperti itu" balas chanyeol lalu mendekatkan wajahnya pada wajah kyungsoo.
Kyungsoo yang melihat itu sontak menjauhkan kepalanya dengan mata membulat dan pipi yang terasa memanas.
"Kenapa pipimu memerah?" Tanya chanyeol sembari mengangkat satu alisnya menggoda kyungsoo yang sudah terlihat salah tingkah.
"Iihh! Menjauhlah dariku" seru kyungsoo mendorong tubuh chanyeol lalu mendudukkan dirinya dan mengambil bantal untuk memukul tubuh pria itu.
"YAK! Kenapa kamu memukulku?"
Kyungsoo mendengus sebal lalu meletakkan kembali bantalnya.
"Aku lapar dan aku mau makan" ucapnya ketus lalu beranjak dari tempat tidurnya, melangkah keluar kamarnya.
Sementara chanyeol tertawa karena berhasil mengerjai kyungsoo.
Gelak tawa itu perlahan tergantikan dengan sebuah senyuman penuh makna dibibir tebal chanyeol."Sudah lama rasanya aku tidak tertawa seperti ini....apa aku menyukainya?" Gumamnya pada dirinya sendiri.
Chanyeol beranjak dari tempat tidur untuk menyusul kyungsoo.
Ia mengernyit begitu membuka pintu melihat kyungsoo kembali menutup kulkasnya dengan wajah cemberut."Ada apa?" Tanya chanyeol.
"Persediaan makananku habis" jawab kyungsoo.
Kyungsoo melirik jam tangannya.
"jam 7...masih ada waktu untuk aku berbelanja"
KAMU SEDANG MEMBACA
love my ghost ( CHANSOO GS )END
Romanceketika cinta datang namun berbeda. ketika cinta datang namun untuk meninggalkan. ketika cinta datang namun memberi sebuah luka. bulir air mata berderai bagai hujan. memasung tawarkan khayalan dalam kecewa tak berkesudahan. raga tak bernyawa hanya ji...