24. 💍💍💍

2K 423 82
                                    

Kyungsoo melajukan mobilnya dengan pandangan tak fokus.
Wanita itu tak sedang menangis sekarang, tetapi pikirannya terus saja tertuju pada chanyeol chanyeol dan chanyeol.

Kyungsoo menghela napasnya lalu meletakkan satu tangannya dipintu dan memijit pelan kepalanya yang terasa pusing.
Mungkin karena terlalu banyak pikiran dan menangis sejak semalam.

Kyungsoo menggelengkan kepalanya dan memperbaiki duduknya, kembali fokus pada jalanan kota seoul yang cukup padat.
Wanita itu sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menangis lagi melihat penolakan dan kebersamaan chanyeol dengan luhan.
Menangis bukan cara tepat yang harus ia lakukan.

Ia harus lebih kuat dan membiasakan diri dengan kemesraan mereka.
Namun bukan berarti kyungsoo menyerah dan melepaskan chanyeol bersama janji-janjinya dulu.
Ia akan berusaha mendapatkan kembali perhatian pria itu, membuat pria itu mengingatnya, membuat pria itu menepati janjinya.

Dan seandainya ia gagal mendapatkan cintanya.
Setidaknya chanyeol mengingat kyungsoo beserta janji-janji manis yang ia ucapkan pada wanita itu dulu.

Kyungsoo membelalakkan matanya begitu melihat sebuah mobil yang hendak melintas dihadapannya.
Dengan segera ia menambah kecepatan mobilnya dan membanting setir kekiri sebelum mobil itu melewatinya dan menghantam body mobilnya karena tak ada waktu untuk mengerem melihat jarak yang terlalu dekat dan laju mobil tersebut yang lumayan cepat.

Brak!

Kyungsoo memejamkan matanya begitu merasa mobilnya sedikit terseret dan bagian belakang mobilnya dihantam cukup kuat oleh bagian depan mobil yang coba ia hindari dengan kecepatan tinggi itu.

Kyungsoo menepikan mobilnya dengan perlahan setelah berhasil menghindar.
Ia menatap mobil yang hampir saja bertabrakan dengan mobilnya itu melalui kaca spion dengan napas tersengal.
Mobil itu berhenti dan tak lama sang pemilik keluar lalu berlari menghampiri dirinya.

Kyungsoo menyandarkan tubuhnya untuk menenangkan dirinya yang begitu terkejut.
Ia merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa ia tak menyadari dirinya akan melewati perempatan?
Untung saja jalanan yang ia lewati sekarang tak seramai sebelumnya.
Jika tidak sudah dipastikan akan terjadi kecelakaan beruntun akibat kelalaiannya.

Tok
Tok
Tok

Kyungsoo menolehkan kepalanya kearah sumber suara.
Ia menghela napas sebelum membuka kaca mobilnya.

"Maaf nona...apa anda baik-baik saja?" Tanya seorang pria dewasa yang mungkin berusia 40-an itu.

Kyungsoo memaksakan senyumnya lalu mengangguk.
"Tidak apa-apa tuan...ini salah saya yang kurang berhati-hati"

"Syukurlah kalo nona baik-baik saja...lain kali hati-hati nona.
Apa anda tidak berniat keluar untuk melihat kerusakan mobil anda nona? Saya rasa benturan tadi cukup kuat"

"Tidak perlu tuan...saya rasa tidak begitu parah. Ah apa mobil tuan mengalami kerusakan?" Tanya kyungsoo

"Saya rasa sedikit mengalami kerusakan bagian depan.
Tapi tidak apa nona itu bisa saya atasi sendiri" jawab pria itu dengan nada ramah.

"Kalo begitu saya permisi" lanjutnya lalu melangkah menjauh dengan terburu-buru.

Kyungsoo mengangguk.
Sebenarnya ia hendak mengatakan sesuatu pada pria itu berniat bertanggung jawab dengan membantu mengatasi kerusakan mobilnya.
Tapi sepertinya dia sangat terburu-buru.
Ya sudahlah! Setidaknya kyungsoo sudah meminta maaf.

Dret!
Dret!
Dret!

Kyungsoo menoleh pada jok penumpang disampingnya.
Ia meraih benda pipih yang bergetar diatas tasnya.
Menatap sebentar nama seseorang yang menghubunginya lalu menjawab panggilan tersebut.

love my ghost ( CHANSOO GS )ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang