Maaf reading...
Udah lama nunggu,ini kalok gitux ceritanya.....
🍃🍃🍃🍃🍃🍃👇👇👇Author POV
Sudah hampir 3 bulan Eza ditinggal tugas oleh suaminya, dia pulang ke Magelang setelah 1 minggu di Jakarta menemani kakaknya dirumah sakit dan kondisi kakaknya mulai membaik.
Sebenarnya Eza masih ingin di sana namun dia harus menjalankan tugasnya sebagai dokter, semenjak hamil Eza selalu mengambil jadwal praktek pagi dan sore, jika tidak ada acara bersama ibu-ibu Persit, Eza pergi kerumah mertuanya atau kerumah kakak iparnya.
Seperti saat ini setelah selesai dari acara kesatuannya Eza pergi ke rumah kakak iparnya.
"Mbak.... Dulu waktu lahirin Digdaya Erdi Andaru sesar apa normal? " tanya Eza kepada kakak iparnya.
"Alhamdulillah normal, soalnya ada mas Erdi nemenin" ucap mbak Winda.
"Enak donk, Eza besuk gimana ya, soalnya kembar kuat gak ya mbak? Apalagi kak Sendra tugas" ucap Eza.
"Udah Za, yang penting bayi sama kamunya sehat dan selamat, udah resiko kan jadi istri Abdi negara " tutur mbak Winda
"Iya sih mbak, oh ya beberapa hari ini aku kok mimpi kak Sendra pulang ya? " ucap Eza kepada kakak iparnya itu.
"Ya semoga kabar baik aja, oh ya udah berapa bulan kandungan kamu Za?" ucap mbak Winda.
"Udah mau minggu ke 26 mbak, kalok malam hari itu mbak rasa tendangannya kuat banget, aduh seneng mungkin kak Sendra kalok tau anak kita aktif" ucap Eza.
"O, terus acara 7 bulannya dimana? " tanya mbak Winda.
"Eza pengen kepanti asuhan aja, biar ibu sama bapak gak repot, tau kan mbak ibu itu kalok punya acara ribet sampai lupa sama badannya" tutur Eza.
"Ibu dhek... Mbak aja kasihan kalok Digda disana, Ibu itu sering beliin jajan, mbak takut kalok kebiasaan" ucap mbak Winda.
"Tapi biasanya Eza lihat kalok diajak ibu beli jajan pasti bilang gini, Yangti kata bunda sama ayah uangnya suruh masukin ke kelinci Diga dirumah" ucap Eza.
"Iya sama mas Erdi dikasih tau dan dibiasakan , kalok di ajak Yangti atau Kakung beli jajan kamu minta aja uangnya, Diga tabung, awalnya mas Erdi ngasih toples biskuit di cat terus ditulis "Tabungan Digda yang ganteng dan sholeh" tapi kemarin waktu lihat temennya punya celengan kucing dia minta, langsung diajak sana mas ke tempat celengan milih sendiri" cerita mbak Winda.
"Wih.... Gak sabar mbak pengen cepet lahiran, Dek besok kalok besar kayak mas Digda ya, pinter nurut sama Umma sama Yayah" ucap Eza sambil ngelus - ngelus perut buncitnya.
"Ya udah Eza pulang capek mau rehat, besok kalok syukuran 7 bulanan mbak Winda bantu ya" ucap Eza sambil bangkit dari duduknya.
"Hati-hati dhek, iya mbak bantuin" jawab Mbak Winda.
"Asalamualaikum, salam buat mas Erdi " pait Eza
"Iya mbak salamin, Wa'alaikumsalam " jawab Mbak Winda.
Setelah dari rumah dinas Mas Erdi Eza langsung pulang kerumah, namun sampai didepan rumah Eza melihat ada 2 prajurit yang duduk diteras,Eza langsung bergegas keluar dari mobil dan menghampirinya kedua prajurit itu.
"Selamat malam bu Eza, saya dapat mandat dari komandan untuk memberikan surat ini" ucap salah satu dari prajurit itu
"Selamat malam, ini surat apa? Oh ya masuk kedalam dulu, bentar saya buka dulu" ucap Eza sambil menerima surat.
Setelah membuka pintu mereka masuk kedalam dan mempersilahkan duduk oleh Eza.
"Sebelumnya saya mau tanya, ini surat buat saya apa kapten Edi? " tanya Eza bingung .
"Sebelumnya kami dari kesatuan mau mengucapkan......." kata salah satu prajurit namun terpotong karena orang tua Sendra datang.
"Eza ikut ibu dulu kebelakang ya biar bapak yang bicara" ucap Ibu.
"Iya buk" jawab Eza sambil bangkit dari duduknya dan berjalan kebelakangan. Sedangkan ayahnya Sendra melanjutkan pembicaraan dengan 2 prajurit itu.
"Saya sudah tau apa yang terjadi dengan anak saya" ucap ayahnya Sendra.
"Siap... Kami dari Kesatuan mengucapkan belasungkawa atas hilangnya Kapten Edi dalam tugas kali ini" ucap Prajurit itu.
"Iya, sama-sama " ucap ayahnya Sendra.
"Kalok begitu saya izin pamit, Selamat malam " ucap 2 prajurit itu.
Dijawab anggukan oleh ayahnya Sendra.
Setelah itu ayahnya Sendra berjalan kebelakang untuk menemui istri dan menantunya.
"Dhuk... Ayah mau omong sesuatu tentang suamimu" ucap ayah Sendra.
"Inggih yah enten napa?" tanya Eza.
"Seng kuat ya dhuk, suamimu.... Suamimu wis 1 minggu iki hilang kontak" ucap ayah
"Maksud ayah gimana, kak Sendra hilang" ucap Eza kaget.
"Iya dhuk,suami kamu kayane gugur," ucap ayah.
"Bu ayah pasti bohong kan buk, kak Sendra janji bakal temenin Eza lahiran " ucap Eza sambil nangis.
"Dhuk sabar, ikhlas, ibuk ngerti dhuk, " ucap ibu sambil menenangkan.
"Kak Sendra bakal pulangg.... " ucap Eza kemudian pingsan,
"Dhuk.... Dhuk sadar duk...... Yah piye iki.... " ucap ibu bingung.
"Wis ayo dibawa ke rumah sakit" ucap ayah.
Akhirnya Eza dibopong dibawa ke rumah sakit, saat diperjalan Eza sadar dan mengigau memanggil-manggil suaminya.
"Kak... Kak Sendra.... " ucap Eza.
"Dhuk sabar..... Inget sama kandungan kamu.... Inget calaon anak kamu" ucap ibu sambil mengusap perut menantunya.
Sesampai dirumah sakit Eza langsung dibawa ke IGD, tak lama Erdi dan Winda datang.
"Gimana buk keadaan Eza? " tanya Winda.
"Masih di dalam, le.... Adekmu Edi.... " ucap Ibu sudah tak kuat untuk berpura-pura tenang untuk menantunya itu
"Sabar buk, kan masih perkiraan kalok Edi hilang kontak, ibuk sabar.... " ucap Erdi menenangkan ibunya.
Tiba-tiba pintu UGD terbuka, dan keluar seorang dokter dan bertanya.
"Saya ingin bicara dengan suami atau keluarganya " ucap dokter
"Saya kakak iparnya" ucap Erdi
"Bisa ikut saya sebentar" ucap dokter itu
"Baik" ucap kak Erdi sambil berjalan mengikuti dokter itu dan masuk kedalam ruangan.
"Silakan duduk pak" suruh dokter itu.
"Terimakasih, bagaimana mana kondisi adek ipar saya dan kandungannya " ucap bang Erdi
"Begini pak, setelah kami periksa ternyata kondisi adek bapak mengalami syok berat dan bisa membahayakan kandungan, namun saat ini sudah saya beri obat penenang dan bisa dipindah keruang rawat" penjelasan dari dokter.
"Tapi saat ini bagaimana keadaan kandungannya atau bayinya " tanya bang Erdi.
"Kandungannya agak tegang namun untuk janin tidak ada masalah" ucap dokter.
"Baik ,kalok begitu saya permisi"pamit bang Erdi sambil bangkit dan berjabat tangan dengan dokter.
Sehabis dari ruang dokter tadi bang Erdi langsung berjalan menuju ruangan UGD, saat sampai sana Erdi langsung ditanya oleh ayahnya.
"Piye le.... Jarene dokter? " Tanya ayah.
"Ya Eza syok berat yah, tapi kandungannya saat ini gak papa cuma kalok sampai Eza sampai stress berat bisa membahayakan buat kandungannya " jelas Bang Erdi.
"Ya udah kita jaga kondisi Eza, udah dikasih tau pak Fahmi sama bu Ana? " tanya ayah.
"Belum, tapi lebih baik besok aja kasih tahunya. Sekarang kita urus Eza dulu baru kalok dia udah tenang kita urus yang lain" ucap Erdi.
"Ibu gak sanggup le... adekmu bener gak ada, " ucap ibuk sambil menagis.
"Udah ibu sabar, Erdi bakal cari tau, kan masih perkiraan dari kesatuan yang tugas disana, ibuk sabar ya" ucap Erdi menenangkan ibunya.
"Dhek kamu ajak ibuk pulang biar mas sama ayah disini kamu naik mobilnya Eza ya, " ucap Erdi pada istrinya.
Namun saat akan bangkit datang orang tuanya Eza menghampiri.
"Assalamualaikum, gimana keadaan Eza? " ucap mama Ana panik.
"Itu tante masih didalam, bentar lagi mau dipindah, Eza syok berat denger kabar Sendra" ucap Winda
"Saya juga kaget pak waktu mampir kerumah, dikasih tau kalok Eza masuk rumah sakit gara-gara denger kabar Sendra hilang kontak" ucap papa Fahmi.
"Iya tadi pihak Kesatuan itu ada yang kerumah saya, saya tanya apa udah kasih kerumah dinas , dijawab sudah ada, langsung saya sama istri kerumah soalnya saya takut kalau ada apa-apa dengan mantu dan kandungannya" cerita ayah.
"Semoga gak kenapa-napa, kasihan sama Eza dan anaknya" ucap papa Fahmi
"Ya pak kita hanya bisa berdoa, memohon sama yang kasih hidup agar Edi gak kurang satu apapun, jika sudah diambil ya beri tau jasadnya" ucap ayah.Segini dulu ya ceritanya.....
Semoga bisa menghibur dan mengisi waktu libur.....
Thank's buat vote and comment nya.....
Jangan lupa yang ini di vote juga
☆☆☆☆☆☆☆☆Oh ya author mengucapkan merry Christmas🎄🎄dan happy new year 2019🎆🎆🎆🎆....
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is Militer 2
RomanceSebuah rumah tangga pasti ada saja masalah yang menerpa. Semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula angin yang menerpanya. Rumah tangga itu bisa dibilang sakinah mawadah warohmah itu bisa melewati semua ujian yang di berikan oleh Allah... Jik...