Tekanan batin.....

1.3K 72 5
                                    

AUTHOR POV

Semenjak kejadian hilangnya Sendra dalam menjalankan tugasnya itu membuat keadaan Eza semakin memburuk, seperti pagi tadi Eza mengalami pendarahan lagi dan harus dilarikan kerumah sakit. Semua orang bingung gimana caranya membuat Eza tidak stress lagi dengan kondisinya sekarang ini.
Dengan berbagai cara semua orang berusaha membuat Eza tersenyum saja sangat susah, ayah dan ibunya Sendra juga sudah berusaha mengembalikan keadaan Eza namun nihil. Pagi ini kak Nesa datang untuk menjenguk Eza, saat ini papa Fahmi sedang menjemput Kak Nesa di bandara, setelah kondisi Nesa membaik dilangsungkan kembali ke Paris ,Perancis untuk melanjutkan penelitiannya mendengar kondisi Eza seperti ini dia langsung pulang ketanah air untuk melihat kondisi adiknya itu.
Sementara di rumah sakit mama Ana sudah berusaha menasehati.
"Eza dengerin mama nak, udah Eza coba ikhlasin, sekarang Eza mikirin bayi kamu, nanti jika ada kebesaran allah Sendra datang lihat kamu kayak gini dia malah sedih" tutur mama.
"Eza udah coba ikhlas tapi hati Eza gak mau nerima, Eza juga takut kalok bayi Eza besoknya gak punya ayah" jawab Eza dengan mata sembab.
"Eza dengerin mama besuk semua anak Eza dapet kasih sayang dari semua orang,dari keluarga Eza juga adari keluarga Ayahnya. Sekarang Eza mau apa? Biar mama sama papa turutin" tanya mama sambil mengelus-elus kepala Eza.
"Eza mohon sama mama, Eza pengen ke Paris ketemu kak Nesa," ucap Eza.
"Iya, hari ini kak Nesa kesini mau jenguk kamu . Sekarang papa jemput kakak, " jawab mama.
"Eza pengen pulang kerumah,bukan kerumah dinas" Ucap Eza lagi.
"Tapi Eza harus izin dulu, biar di rumah dinas kan ada mama sama papa,nanti juga kak Nesa ada" ucap mama Ana
"tapi Eza mau di rumah lama, " ucap Eza
"Iya nanti mama minta tolong ke Erdi suruh izinkan" ucap mama menenangkan.
Sedangkan ditempat lain Bang Erdi mencari tau kabar Sendra dan dia mendapatkan kabar bahwa ditemukan seseorang ditengah hutan dengan keadaan sudah tidak bernyawa, Erdi minta tolong kepada temanya yang bertugas didaerah itu untuk melihat jenazah itu.
"Le udah ada kabar? " tanya ayah.
"Belum, tapi kemungkinan besar itu bukan Edi, soalnya itu bukan daerah operasi " jawab Erdi.
"Ya udah semoga, oh ya tadi ayah ditelfon sama mamanya Eza,kalok dia udah pulang dari rumah sakit besok,dan mau kerumah Praktek" ucap ayah.
"Nggeh pun, nanti Erdi urus, oh nggeh Erdi mau bidal piket dulu" pamait Erdi.
"Iya ati-ati, langsung pulang kerumah to? " tanya ayah
"Nggeh, kasihan Winda pun dangu kula tilar, pun Assalamualaikum " ucap Erdi.
"Wa'alaikumsalam" ucap ayah.

                 ******----******

Keesokan paginya pukul 09.00 Eza sudah sampai rumahnya dia langsung istirahat, sedangkan kak Nesa bersih-bersih badan, dari semalam dia belum mandi hanya cuci muka.
Saat keluar dari kamar mandi kak Nesa terkejut melihat mama Ana didepan pintu.
"Aduh... Mama ngapain didepan pintu? " tanya Kak Nesa
"Mama mau tanya sama Kakak " ucap mama.
"Mau tanya apa? " tanya kak Nesa sambil berjalan menuju meja makan.
"Kamu dilarang gimana? Kata papa kamu dilarang ikut penelitian? " tanya mama Cemas.
"Oh itu, dari kampus itu mengadakan 4 kali penelitian dalam 1 tahun, terus setiap mahasiswa itu hanya boleh ikut 2 kali pertemuan dalam 1 tahun dan Kakak itu udah ikut 2 kali, jadi kemarin mau ikut dilarang harus ikut tahun depan atau 2 tahun lagi " jelas kak Nesa.
"Terus kakak tidak ada kerjaan sekarang? " tanya mama.
"Iya, mau ngapain? " ucap kak Nesa.
"Coba kamu daftar jadi dosen di UI, kata papa ada pendaftaran calon dosen, atau ngisi jadwalnya dokter Michael di klinik spesialisasi? " ucap mama.
"Nanti aja mam... Kalok Eza udah tenang baru Nesa mikir tentang itu" ucap kak Nesa.
Setelah itu kak Nesa pergi kekamar untuk ganti baju, sedangkan mama menyiapkan makan siang untuk semua orang tiba-tiba Eza duduk dimeja makan dan meminta sesuatu pada mama Ana,
"Mama.... Eza pengen ketoprak" ucap Eza.
"Apa nak,....?" ucap mama dibelakang.
"Eza pengen ketoprak..... " ucap Eza.
"Biasanya dimana Za beli?" tanya mama.
"Gak tau biasanya kak Sendra yang beli" ucap Eza.
"Ya udah mama tanya Erdi " ucap mama Ana.
"Ya udah Eza mau kekamar tapi biasanya kak Sendra itu belinya sama Gilang, ya udah nanti  Eza telfon gilang aja" ucap Eza kemudian berjalan menuju kamarnya.
Melihat Eza sudah mau keluar kamar dan meminta sesuatu membuat hati mama Ana agak tenang, namun di rumah Ayahnya Sendra malam ini berniat mengadakan doa bersama untuk keselamatan Sendra, jika memang sudah meninggal ya semoga diberi tempat yabg Indah dan diampuni dosanya jika kalau sebaliknya masih ada umur mohon di pertemuan kembali dengan keluarga.

   🌿🌿🌿🍁🍁🍁☘☘☘🍂🍂🍂

Disebuah gubuk yang kusam ditengah hutan terlihat seorang pria paruh baya sedang merawat seorang pemuda yang terkapar diatas ranjangnya yang terbuat dari bambu, sepertinya ia terluka parah. Sudah 3 hari pemuda itu tidak bangun, pria paruh baya itu sudah mengobatinya dengan obat herbal buatannya itu, namun tak ada tanda-tanda pemuda itu ingin bangun dari tidurnya.
Sedangkan warga sekitar desa sering menyebut pria itu dengan sebutan "Lato'" atau kakek. Setiap malam Lato' sering keluar hutan untuk  kedesa membeli atau pun diundang warga desa untuk memimpin upacara atau acara tradisi di desa dekat hutan itu.
Malam ini Lagi' berniat untuk keluar hutan dan memberitahu warga desa untuk membawa pemuda itu ke puskesmas terdekat, ia takut jika pemuda itu mengalami luka serius dan membutuhkan perawatan di puskesmas.
Lato' bersiap-siap menuju desa setelah melihat langit mulai gelap, ia kemudian perjalan kaki menyusuri hutan. Sekitar 30 menit Lato' samapu diperbatasan hutan dan desa, warga desa yang melihat Lagi' datang langsung menghampiri dan bertanya.
"Ada apa Lato' datang kedesa? " tanya warga desa.
"Tolong Lato' membawa seorang pemuda ke puskesmas, dia melihatan begitu parah.... Dia sekarang di rumah Lato' " ucap Lato'
"Baik Lato' saya akan panggil warga yang lain" ucap warga desa.
Setelah semua warga desa terkumpul mereka langsung menuju gubuk kecil yang ditempati Lato', sampai di sana mereka langsung mengangkat badan pemuda itu ke tandu yang dibawa warga desa,  selanjutnya warga desa membawa pemuda itu keluar desa untuk di bawa ke puskesmas yang ada di desa, sedangkan Lato' tetap di dalam gubuk.
Sesampainya di puskemas warga langsung memanggil mantri yang sedang bertugas.
"Pak.... Pak mantri tolong bantu pemuda ini..... " ucap salah satu warga.
"Baik, silakan bawa kedalam" ucap pak mantri,
Sekitar 15 menit mantri itu memeriksa pemuda dan ternyata pemuda itu mengalami luka yang sangat serius dan harus dibawa kerumah sakit yang ada di kota, sebab ada infeksi yang sudah parah.

Segini dulu ya ceritanya reader.....
Maaf jarang update cerita soalnya lagi fokus ikut bimbel masuk kuliah......
Jadi jarang update....
Thank's buat yang udah comment and vote part sebelumya.....
Part ini jangan lupa di comment and vote juga..... ☆☆☆☆☆☆☆

My boyfriend is Militer 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang