Jawaban dari Mu.....1

1.6K 83 5
                                    

EZA POV.....

Sesampai dirumah aku langsung masuk ke dalam rumah untuk bertanya kepada mamanya tentang baby Zam.
"Ma.... Mama" teriakku sambil berjalan menuju dapur
"Maaf non, ibu di kamar" ucap mbok
"Oke, makasih mbok " jawabku kemudian langsung menuju kamar mama, sampai didepan pintu aku langsung masuk tanpa ketok pintu dulu.
"Mam... Eza mau tanya, baby yang dijemur sama mbak Tuti tadi pagi itu siapa? " ucapku setelah membuka pintu.
"Eza, salam dulu kalok masuk kamar, "tegur mama.
"Iya maaf, tapi siapa mam... " tanyaku.
Tiba-tiba Papa keluar dari kamar mandi dan langsung menjawab dengan nada tegas
"Mama sama Papa gak berhak untuk cerita, kamu tanya saja sama kakak kamu, dia lebih pabtad untuk menjawabnya" ucap papa.
"Tapi... " ucapku.
"Papa bilang Not for that" ucap papa.
"I understand, Forgive me" ucapku kemudian keluar dari kamarnya.
Setelah itu aku langsung masuk kekamar untuk bersih-bersih badan dan membereskan kamar, selesai aku rebahan diatas kasur sambil bermain hp, tak begitu lama aku tertidur.
Aku terbangun saat mendengar suara azan ashar aku langsung ambil wudhu dan sholat ashar, setelah selesai sholat aku turun kebawah untuk mengambil minum, saat aku turun dari tangga aku melihat baby Zam sedang bermain dengan Kristi dan Candy. Tiba-tiba Candy panggil aku
"Kakak, sini deh ada baby Zam" Ucap Candy.
"Iya, bentar kakak kedapur dulu " ucapku berjalan kearah dapur, ternyata didapur mbak Tuti membuat makanan buat baby Zam
"Eh non Eza, mau apa? " tanya mbak Tuti.
"Ini mau buat minuman, mbak lagi buat makanannya baby Zam? " tanyaku.
"Iya non, mbak Eza saya lihat sendirian?" tanya mbak Tuti.
"Gak sama kak Sendra tapi orangnya lagi tugas di Jakarta pusat" ucap ku samabil buat jus apel.
"Yang sabar non ,sering ditinggal tugas, oh ya non mbak lihat non Eza lagi hamil ya? Kelihatan pinggulnya sama perutnya" tutur mbak Tuti.
"Kayaknya iya, doain yang mbak semoga dapet rezeki, udah 6 tahun nunggu " ucapku agak berair mataku
"Aminn... Kalok gitu saya kedepan mau nyuapin baby Zam" pamit mbak Tuti
Setelah itu aku melanjutkan membuat jus, tak lama pak Yusuf datang.
"Sore non, lagi buat jus ya? " tanya pak Yusuf.
"Iya, pak Yusuf mau, kalok mau sekalian buat mang Asep sama pak Wardi" tawarku kepada sopir pribadi keluarga.
"Aduh repotin non Eza, saya tadi kesini juga mau buat minuman tapi non Eza tawarin ya gak nolak, kan rezeki" tutur pak Yusuf.
"Pak Yusuf bisa aja, kalok gitu Eza taruh botol besar biar enak ambilnya" ucapku sambil mencuci juicer
"Makasih non, kalok gitu pak Yusuf bawa kedepan" ucap pak yusuf sambil bawa satu botol jus apel.
Selanjutnya aku berjalan kedepan sambil bawa 4 gelas jus apel untuk Kristi dan Candy, saat di ruang keluarga aku melihat papa dan mama juga duduk disana sambil bermain bersama bany Zam.
"Ini kakak buatin jus, papa sama mama mau, kalok mau Eza ambilin di kulkas" ucapku
"Ini aja sama papa, mbak Tuti mana? Gak di bawain " ucap mama
"Itu tadi buat mbak Tuti, Eza gak tau kalok mama sama papa juga disini"alasan ku
"Udah pak nanti saya ambil dibelakang " ucap mbak Tuti.
"Biar saya ambilin mbak" ucap mama kemudian bangkit dari duduknya.
Aku memcoba mengendong baby Zam, ternyata berat di usianya 10 bulan, dia udah aktif bicaranya dari pada jalannya,tapi pelan-pelan baby Zam udah mulai bisa berdiri.

*****-----*****

AUTHOR POV

Malam harinya Eza pergi keklinik bersama papanya, saat diperjalanan papanya bilang ke Eza
"Za besuk kan hari pernikahan papa sama mama, kakak kamu buat acara di Lumi* Hotel" jelas papa.
"Di Lumi* kak Sendra lo tugas di sana" ucap Eza.
"Ya udah kamu bilang sama suami kamu suruh telfon kakak kamu" ucap papa
"Iya, nanti kalok kak Sendra telfon Eza" ucap Eza.
Tak terasa mereka sudah sampai di klinik, Eza langsung turun dan pamit untuk ketemu om Fajar.
"Ya udah, Eza ke poli kandungan dulu" pamit Eza.
"Iya, hati-hati nanti kalok pulang kamu suruh pak Yusuf aja, " wanti-wanti papanya.
"Oke, Eza pamit, Assalamualaikum " ucap Eza sambil ciun tangan.
"Waalaikumsalam, jangan lupa besok ajak mama kesalon" ucap papa.
"Siap.... " ucap Eza sambil berjalan menuju tempat omnya praktek,
Saat dia asik melangkah tiba-tiba ada yang mengagetkan dari belakang seketika Eza melihat kebelakang
"Baaaa.... " kaget om Fajar
"Astagfirullah, om Fajar ngagetin aja" ucap Eza sambil memukul pundak omnya.
"Maaf, kesini sama siapa? " tanya om
"Nebeng papa, beneran om udah daftarin aku" ucap Eza
"Udah nanti sampai loket om ambilin dokumen kamu " ucap om Fajar.
"Bener ya" ucap Eza.
Dan dijawab anggukan oleh om Fajar, mereka menaiki lift untuk menuju lantai 2. Setelah beberapa menit menunggu lift terbuka dan mereka masuk didalam.
Sampai dilantai atas Om Fajar menyuruh Eza mengikuti dia kearah pendaftaran khusus poli kandungan.
"Selamat malam sus" ucap om Fajar
"Selamat malam dok, ada yang bisa saya bantu? " susternya
"Suster Fatika ada? " tanya Om Fajar
"Baru saja lepas jaga" ucap Suster itu.
"Kalok gitu tolong lihatkan pendaftaran lewat telfon di poli kandungan atas nama EZA RAMADHANI CRICTIAN" tanya om
"Sebentar, saya carikan" ucap susternya kemudian suster itu mencari dimonitor laptop tak lama bilang
"Maaf dok tidak ada, tapi kalok atas nama EZA CRICTIAN ada, menelfon pada pukul 14.35" ucap suster itu lagi.
"Oh itu, dapat nomer berapa? " tanya Eza.
"Dapat nomer 15" jawab suster itu
"Baik" jawab Eza.
"Silakan buk, administrasi kesehatan sudah di cover oleh CRICTIAN GROUP. Karena ibu salah satu dari keluarga besar CRICTIAN, ibu akan mendapatkan antrian pertama, dan pelayanan khusus dari klinik ini
"Ucap suster itu.
"Terima kasih sus,tetapi tidak perlu saya antri seperti semula saja,gak perlu di istimewakan" ucap Eza kemudian membawa berkasnya kepoli kandungan.
"Eza kamu ke lab dulu cek darah lengkap ,ini om udah buatin surat pengantar dari poli kandungan" ucap om fajar saat Eza menaruh
"Oke, kalok gitu Eza ke laboraturium dulu ya" ucap Eza kemudian berjalan.
Eza sampai di lab Eza langsung memberikan surat pengantar ke suster jaga.
"Mari ke ruang 3 bu" ucap suster itu.
Eza pun berjalan ke ruang 3, Eza masuk dengan mengetok pintu terlebih dahulu.
"Masuk... " ucap orang didalam
"Permisi" ucap Eza sambil masuk kedalam.
"Duduk Eza, saya ambilkan peralatanya dulu" ucap dokternya.
"Iya, " jawab Eza singkat.
"Oke, silakan duduk dikursi periksa"ucap dokter samabil membawa peralatan cek up.
Eza langsung berdiri dan duduk dikursi periksa.
"Oke tolong tarik nafas rileks ya, jangan ngotot " ucap dokter Deswi nama dokter yang mengambil darah Eza.
Eza hanya diam sambil menahan sakit akibat suntik itu, setelah mendapatkan satu tabung kecil darah.
Selesai cek up Eza langsung pergi ke poli kandungan ternyata antriannya sudah sampai nomer 7.
Eza menunggu di ruang tunggu, sambil mencoba menghubungi suaminya.
Eza Ramadhani
Bee....🐝🐝🐝🐝 Kamu lagi ngapain?
Dimana? Sama siapa?
Kangen gak sama HONEY..... 🍯🍯
.
.
.
1MENIT...
.
.
.
.
5 MENIT..

Tak ada jawaban dari Sendra, Eza mencoba voice note
Kakak, pasti sama cewek cantik yang lebih muda lebih cantik dari adek ya, jahat banget (voice note)
.
.
.
1MENIT...
.
.
.
.
10 MENIT.....

Sama saja tak ada respon dari Sendra, Eza merasa kecewa dengan suaminya yang dari tadi pagi gak bisa dihubungi. Tiba-tiba namanya dipanggil untuk masuk kedalam ruang periksa
"Ibu Eza CRICTIAN " panggil suster itu
Eza langsung bangkit dan masuk kedalam ruang periksa
"Pemisi" ucap Eza.
"Iya, silahkan duduk, ibu Eza... Tadi saya sudah kasih surat pengantar untuk Cek darah lengkap" ucap dokternya yaitu om Fajar.
"Sudah, saya sudah cek darah " jawab Eza
"Suster tolong ambilkan hasil tes darah atasnama Eza Crictian " ucap om Fajar.
"Baik dokter " jawab suster itu.
Didalam ruangan itu hanya keheningan yang ada tak ada yang bersuara. Tiba-tiba suara pintu dibuka datanglah suster yang tadi,
"Ini dok, hasilnya " ucap suster itu
Perasaan Eza gak karuhan, jantungnya berdetak kencang, rasanya ingin menutup telinga, namun Eza hanya bisa membaca doa agar hasil cek upnya baik dan ada kabar yang menyenangkan untuk hati.
Amplop yang berisi hasil cek up iti dibuka oleh om Fajar dan dibaca dengan raut wajah membingungkan manambah kekhawatiran di hati Eza.
Dan............

Segini dulu ya ceritanya
Thanks buat vote and comentnya
Jangan lupa divote ya cerita kali ini....
☆☆☆☆☆☆☆☆

My boyfriend is Militer 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang