Kita lanjutkan cerita dari part sebelumnya...
Cekidot 👉👉👉👉👉🍃🍃🍃🍃Tak begitu lama dokter Michael datang
"Nesa, tenang gak usah takut, tarik nafas pelan-pelan, ayo, pelan-pelan "
"Sa....kit...,uuda..h sa...kit" rintihan Nesa.
Tak begitu lama Nesa pingsan lagi.
"Badanya dingin, bawa kerumah sakit aja, " ucap Dokter Michael.
Akhirnya Kak Nesa dibawa kerumah sakit.
Sampai dirumah sakit Nesa langsung dibawa ke ruang tindakan, selama nunggu mama Ana menangis memikirkan anak sulungnya itu, 30 menit dokter Michael memberi tindakan dan pintu terbuka, raut wajah dokter Michael tak begitu ceria.
"Gimana Nesa? Gak papa kan? " tanya papa Fahmi.
"Apa yang saya khawatirkan terjadi Fahmi" ucap dokter Michael .
"Kenapa? Apa yang terjadi Michael? " tanya papa Fahmi.
"Kinerja jantung Nesa sudah melemah, mau tidak mau harus transplantasi jantung kedua, jantung yang sekarang itu sudah tidak kuat 100% lagi untuk mau memompa darah" jelas Dokter Michael.
"Oke, lakukan apa yang bisa membuat Nesa membaik" ucap papa Fahmi.
"Baik, aku usahakan Fahmi jangan takut Nesa sudah ku anggap seperti anakku" tutur Dokter Michael.
"Sekarang gimana keadaan Nesa sudah sadarkah?" tanya mama Ana.
"Tadi sudah merespon , sekarang saya suruh suster untuk memasang ventilator soalnya nafasnya masih berat,oh ya mbak Ana jika mbak kuat tolong lepaskan behel gigi Nesa,soalnya kalok nanti ada apa-apa biar enak melakukan tindakan, jelas dokter Michael.
"Iya, boleh kita masuk? " tanya Mama Ana.
"Oh silahkan, dia lagi istirahat, kalok gitu saya pemisi"ucap Dokter Michael.
"Oke, Terimakasih Michael"
Setelah itu papa Fahmi dan mama Ana masuk kedalam sedangkan Sendra ,Chesi Kristi dan Candy menunggu diluar, Bagas dan Eza mengurus administrasi untuk kamar rawat inap kak Nesa.
Selama Eza mengurus administrasi Chesi mencoba mendekati Sendra.
"Kak...anterin aku ke toilet donk, aku gak berani" ucap Chesi
"Maaf tapi saya kan cowok, ada Kristi yang lebih pantas" tolak Sendra.
"Oke, Kristi temenin Aku yuk" ucap Chesi dengan raut muka sebel.
Mereka berdua pergi ketoilet, tak begitu lama Eza dan Bagas datang.
"Mama sama papa mana? " tanya Eza.
"Masuk kedalam, nanti gantian " jawab Candy.
"O, kalok Kristi sama Chesi? " tanya Eza.
"Ketoilet" jawab Sendra.
"Gitu, kak adek mau ngomong" ucap Eza.
"Ada apa? " tanya Sendra.
"Kita jadi nanti malam pulang ke Magelang? " tanya Eza dengan suara lirih
"Terserah adek aja, kalok adek mau disini dulu gak papa, kakak minta cuti lagi" jawab Sendra halus.
"Tapi nanti kakak dapet hukuman dari komanadan giman ? " ucap Eza.
"Bismillaah nanti kakak coba minta Gilang buatin surat pernyataan bahwa kakak mau minta cuti tambahan" ucap Sendra.
Saat mereka berdua berbincang mama dan papa keluar dari ruang tindakan.
"Gimana mama kak Nesa? " tanya Candy.
"Ya seperti biasa, banyak alat di badanya, Eza mama mohon ya nak, kamu disini dulu, temenin kakak kamu, kamu tau kan cuma kamu yang bisa luluhin hati kakak kamu" ucap mama
"Mama tenang aja, Eza gak jadi pulang ke Magelang malam ini" ucap Eza.
"Sendra maafkan mama, harus nahan Eza buat pulang" ucap mama.
"Gak papa, Sendra tau kalok kak Nesa dekat dengan Eza, Sendra nanti coba minta izin ke atasan, kalok gak boleh saya bakal balik sendiri ke Magelang" jawab Sendra.
Setelah itu, ada suster yang meminta perwakilan untuk bertemu untuk menandatangani surat yang berisi tentang persetujuan pindah kamar.
"Permisi... Perwakilan dari pasien Samudra Al Ganesa Eka Crictian untuk menandatangi surat ini" ucap Perawat.
"Iya Sus sini saya tandatangani " ucap Papa
Selesai mendapatkan tanda tangan perawat itu permisi untuk kembali bertugas.
"Halo... Gimana Nesa om" ucap Chesi
"Udah agak baikan" jawab papa.
"Mam Kristi sama Candy mau izin, soalnya kita berdua ada event" pamit Kristi.
"Ya udah, hati-hati" ucap mama.
Akhirnya mereka berdua pergi sedangkan Eza dan Sendra masuk untuk melihat kakaknya
"Eza kedalam dulu ya mam" ucap Eza.
"Iya, mama sama papa mau ketemu dokter Michael dulu" ucap mama
Saat didalam Eza melihat kakaknya yang terbaring lemas dengan badan dipenuhi banyak alat bantu,
"Hai kak, Eza disini sama suami" ucap Eza, direspon dengan tatapan mata sayu .
"Cepet sembuh ya, Eza kangen sama kakak" ucap Eza
Tiba-tiba tangan Nesa bergerak untuk menyentuk perut Eza.
"Udah kakak istrirahat aja, jangan banyak gerak dulu, " tutur Eza sambil mengelus tangan kakaknya .
"Kak Nesa, gak usah takut Sendra bakal jaga Eza dan janinnya" ucap Sendra.
Dari tatapanya Nesa ingin mengucapkan sesuatu, namun gak bisa karena ada selang Ventilator yang ada dimulutnya, Eza melihatnya langsung bilang,
"Kakak jangan ngomong dulu nanti lecet tenggorokan nya" pinta Eza.
"Oh ya Kak, doain Eza ya, semoga anak Eza pinter kayak kakak, gak puas dengan satu bidang, ulet,tekut, dan sayang sama orang tua" ucap Eza
Hanya dijawab dengan kedipan mata, saat mereka berbincang-bincang terdengar suara pintu terbuka ternyata 2 suster dan 1 perawat cowok
"Permisi, maaf mengganggu, pasien sudah diperbolehkan untuk pindah ke ruang rawat inap, " ucap Perawat cowok.
"Oh silahkan " ucap Sendra.
Setelah itu kak Nesa dibawa keruang rawat inap, sedangkan Eza dan Sendra buntuti dari belakang.*****-----*****
EZA POVSetelah kak Nesa pindah ke ruang rawat inap aku berpamitan pulang, saat dimobil kak Sendra mencoba menghubungi Serda Gilang
"Halo... Selamat siang" ucap suamiku.
"Halo selamat siang, siap kapten" jawaban dari seberang.
"Saya mau minta tolong ke kamu, buatkan saya surat cuti tambahan selama 2 hari" ucap kak Sendra.
"Siap maaf kapten, tadi saya dapet panggilan dari komandan bahwa tim kita akan dikirim untuk menggantikan tim sebelumnya " ucap Serda galang.
"Ya sudah saya akan balik ke Magelang nanti habis magrib saja" ucap Kak Sendra.
"Siap " jawab di sebrang.
Setelah itu kak Sendra bilang ke aku dan minta maaf karna dia harus pulang duluan, sesampai dirumah aku langsung mengemasi baju kak Sendra kedalam koper, selesai aku menawari kak Sendra untuk makan siang.
"Kakak makan siang sana apa? Biar Eza buatkan" tanyaku.
"Terserah adek aja, tapi kakak pengen masak berdua sama kamu" ucap suamiku
"Oke ayo, kita masak gurami asam manis" saranku.
"Ayok"ucap Suamiku, kemudian kami berjalan turun menuju dapur, sesampai didapur ternyata ada mbok yang sedang beresin dapur.
"Mbok Eza sama suami mau masak bareng, dikulkas ada apa? " tanyaku.
"Itu non lengkap ada salmon juga, " ucap mbok.
"Oke, makasih mbok" ucapku
"Iya, permisi mbok kekamar dulu mau rehat" ucapnya.
Setelah itu aku mengambil ikan salmon, wortel, brokoli, kentang,buncis dan bumbu-bumbu untuk buat steak salmon, aku mengahluskan bumbu untuk merendam ikan salmon, sedangkan kak Sendra mengupas dan memotong-motong sayur yang akan digunakan.
"Adek kentangnya digoreng apa direbus? " tanya Kak Sendra.
"Direbus setengah matang kemudian dipanggang sama salmon nanti"ucapku.
"Oke kalok gitu kakak cuci terus aku rebus ya" tutur suamiku yang sedang mancuci sayur.
"Iya tapi brokolinya dicuci sama air garam" pesanku.
Saat kami asik masak tiba-tiba Chesi datang dan duduk di dekat meja dapur
"Hai Eza..... Hai Sendra.... Buat apa....? " tanya Chesi.
"Ini buay steak Salmon" jawabku sambil menata daging salmon di loyang pangangan.
Namun, Chesi langsung mendekati kak Sendra,
"Sini aku bantu ya, " ucap Chesi,
"Gak perlu kamu bantu Eza aja" ucap suamiku.
"Udah Eza juga gak ngapa-ngapain, kamu kan yang sibuk rebus sayur" ucap Chesi Maksa.
"Gak usah, udah saya bisa sendiri " ucap suamiku.
"Udah....adek mau kedepan aja, disini panas" ucap ku sambil jalan kedepan.
Istri mana yang lihat suaminya digodain sama cewek gak cemburu apa lagi aku lagi hamil pasti moodnya naik turunkan, saat aku duduk di ruang keluarga ternyata kak Sendra datang dan mencium pipiku.
"Kenapa? Adek cemburu? " tanya suami
"Siapa juga yang cemburu, gak Eza cuma Sebel gak dianggep disana" jawabku.
"Udah jangan takut kakak gak bakal berpaling walaupun digoda cewek secantik apa pun"ucap kak Sendra menghibur aku.
"Oke, awas kalok selingkuh, aku sambel nanti mulut mas" ucap ku mengancam.
"Aduh....takut dek. Oh ya kalok boleh tau sedeket apa kamu Sama Chesi? " tanya Kak Sendra.
"Aku sama Chesi itu dari kecil udah sama-sama, dan aku juga punya sahabat cowok sama dari kecil tapi Chesi sering ikut keluarganya yang pindah-pindah gitu, terus pas waktu SMP sebelum pindah ke Indonesia, Chesi sekolah lagi sama aku dia tiba-tiba lihat aku yang sering deket sama temen cowok itu kayak gimana gitu, dan puncaknya, temen aku yang cowok sejak kecil dan aku itu adu domba sama Chesi, hancur kak persahabatan aku, dan cowok itu pacaran sama Chesi" ceritaku pada Suami.
"Terus chesi sekarang belum nikah? " tanya kakak Sendra.
"Sudah tapi kayak nikah siri gitu di Singapura ,yang penting senang mungkin" ucapku
"O, gitu, yaudah kita lanjutkan masaknya" ajak Suamiku, akupin ikut dan melanjutkan masak makan siang kita.
Setiap rumah tangga pasti ada saja badai atau tantangan yang membuat kokoh tembok rumah tangga, jika tak ada perselisihan, masalah, kecemburuan satu sana lain mungkin tidak akan seindah ini cerita rumah tangga agar dihari tua nanti kita ceritakan pada anak,cucu dan buyut . Saya berdoa semoga pernikahan kami ini sampai maut yang memisahkan, beri rintangan atau cobaan yang kami mampu jalani....Segini dulu ya ceritanya semoga pada suka....
Thank's buat vote and comment nya dipart sebelumya.
Dan juga jangan lupa di Vote abd comment part ini ☆☆☆☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is Militer 2
Roman d'amourSebuah rumah tangga pasti ada saja masalah yang menerpa. Semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula angin yang menerpanya. Rumah tangga itu bisa dibilang sakinah mawadah warohmah itu bisa melewati semua ujian yang di berikan oleh Allah... Jik...