Author POV
Setelah proses operasinya, semua bayi dibersihkan oleh suster selanjutnya di perlihatkan sebentar kepada Eza dan Sendra kemudian Sendra disuruh menunggu di luar sembari dokter menjahit luka bekas operasinya.
Sekitar 20 menit Sendra disuruh untuk menemui dokter anak, Sendra di temani bang Erdi menemui dokter di ruangannya, sampai di dalam dokter anak yang tadi ikut menangani operasi bilang
"Permisi...." ucap Sendra.
"Mari pak, dengan bapak Sendra? " tanya dokter nya.
"Iya dok, saya Sendra, ada hal yang sangat serius dengan kondisi ketiga anak saya dok" tanya Sendra.
"Begini pak, ketiga anak bapak dalam keadaan lengkap dan tidak ada cacat fisik, tetapi ketiga bayi harus masuk inkubator, namun bapak tak perlu khawatir dengan kondisi ini, itu hal wajar pak untuk bayi yang lahir diusia kandungan 38 minggu, " jelas Dokter anak yang bernama Ulil.
"Alhamdulillah.... Kalok begitu, apa saya bisa bertemu ketiga anak saya dok?tanya Sendra.
"Bisa pak nanti bapak bisa menuju ruang bayi, saya mau menjelaskan satu-persatu tentang anak bapak, yang bayi pertama perempuan, itu berat badannya 2,95 kg, dengan panjang 48 cm, dengan kondisi paru-paru belum terlalu matang, untuk bayi laki-laki yang pertama beratnya 2,80 kg dengan panjang 47 cm dengan kondisi yang sama pak, paru-parunya belum matang juga dan bilirubinnya masih tinggi, sedangkan yang laki-laki ke dua dengan beratnya 2,70 dan panjang 45 cm dengan kondisi sama seperti saudara kembarnya namun di kekurangan gula, jadi jika nanti kita pantau terus pak keadaannya." jelas dokter Ulil.
"Terus bagaimana cara agar terpenuhi kadar gulanya dok? " tanya Sendra.
"Bisa pakai susu formula, namun kita tunggu sampai pukul 3 jika sudah naik tidak perlu pak" jawab dokter.
"Baik dok, terimakasih kalau begitu kami permisi" pamit Sendra
"Iya sama-sama" jawab dokter
Setelah bertemu dokter Sendra langsung menuju ke ruang bayi untuk bertemu anaknya, karena Sendra tadi belum sempat mengazani, didalam ruangan Sendra dibantu bang Erdi untuk berdiri dan mengazani anaknya satu persatu kemudian Sendra kembali keruang rawat inap istrinya dan ternyata saat masuk kedalam Sendra melihat Eza menggigil parah sampai keranjang tidurnya bergoyang.****---****
Pagi harinya Eza sudah kelihatan lebih segar dan sudah sembuh menggigil nya, Sedangkan Sendra sedang menemui dokter anak untuk melihat kondisi anak-anaknya, didalam kamar inap Eza ada papa dan ayah mertuanya sedang berbincang-bincang, mamanya yang sedang membantu Eza untuk duduk, sebab setelah operasi caesar harus latihan duduk dan berjalan. Tiba-tiba dokter Rina datang untuk melihat kondisi Eza.
"Selamat pagi... Apa yang dirasakan sekarang ? Tanya dokter Rina
"Sudah agak mendingan dok, tapi mulai terasa nyeri nya, mungkin sudah hilang biusnya" jawab Eza.
"Itu sudah biasa, nanti dicoba untuk latihan duduk dan berjalan, biar cepat pulih nya" tutur dokter Rina.
"Baik dok.... Untuk penyembuhan luka bekas operasi?" ucap Eza,
"Perbanyak makan ikan gabus, atau beli ekstrak nya jika gak suka dengan ikan ya, tapi lebih cepat makan ikannya langsung " tutur dokter Rina
"Baik dok.... Terimakasih " ucap Eza.
"Baik kalok gitu saya permisi" ucap dokter.
"Iya dok" ...
Tak begitu lama Sendra datang dengan bang Erdi namun ada yang berbeda dengan Sendra, dia bisa berjalan namun masih pakai kruk.
"Kakak udah bisa berdiri? " tanya Eza.
"Udah dek... Sebenarnya kakak itu udah bisa tapi kemarin itu biar enak aja" jawab Sendra
"Alhamdulillah kalok gitu.... Oh ya gimana kak keadaan anak kita? " tanya Eza.
"Alhamdulillah dek... Sehat, sempurna, lengkap dan cantik sama gan0teng" jawab Sendra.
"Alhamdulillah.... Oh ya kata dokter Rina biar cepet pulih dan ASI aku banyak suruh makan ikan gabus" ucap Eza.
"Ikan kutuk? Ya udah nanti aku bilang ke ibuk biar dibeli kan di pasar... " ucap Sendra.
Tiba-tiba saat asik bercengkrama datang perawatan yang membawakan sarapan buat Eza.
"Permisi pak... Bu... Ini sarapannya " ucap perawat itu.
"Makasih sus.... " ucap Eza
Setelah itu perawat itu meninggalkan kamar Eza.
"Oh ya bang Erdi terimakasih sudah mau Eza repotin, buat urusin Eza selama di rumah sakit " ucap Eza.
"Iya kamu santai aja.... Lagi pula abang lepas dinas, abang kasian lihat kamu dek..." tutur bang Erdi
"Iya bang makasih, adekmu ini nyusahin" ucap Sendra.
"Udah dek....kamu itu adek laki-laki abang yang ganteng, gak pernah nyusahin dari dulu, udah kewajiban abang bantu kamu Edi... " ucap bang Erdi.
Mereka pun asik berbincang-bincang, membicarakan tentang Sendra selama hilang, sedangkan diruang bayi kondisi 3 bayi Eza dan Sendra mulai membaik terutama yang perempuan dia sudah keluar dari inkubator dulu, kemudian sekitar 45 menit yang laki-laki juga keluar dari inkubator dan bayi yang ke tiga masih di inkubator dan di beri alat bantu nafas soalnya paru-paru masih lemah. Sekitar setengah satu siang kedua bayi Eza di antarakan ke kamar inap Eza.
"Semalam siang bu... " ucap Suster yang mendorong box bayi.
"Siang suster.... " ucap Eza sambil bangun dari tidurnya.
"Ini bayinya buk" ucap Suster sambil menaruh box di dekat ranjang Eza.
"Lho sus kok cuma dua yang satu bayinya dimana" ucap Eza panik.
"Sabar bu....begini bu bayi yang satunya masih didalam inkubator soalnya masih lemah kondisinya... Tapi ibu tak perlu khawatir, jika ibu ingin menengoh bisa" tutur salah satu suster
"Soal pemberian ASI bagaimana sus? " tanya Eza.
"Ibu untuk pemberian ASI bisa langsung, atau di taruh pada botol, namun biar ada ikatan batin lebih baik langsung,sudah keluar kan buk? " tanya suster.
"Seperti sudah sus soalnya dari tadi nyeri dan bengkak payudara saya" jawab Eza.
Selanjutnya suster memberi arahan kepada Eza cara dan posisi menyusui bayi agar nyaman, selesai menyusui bayinya dibawa kembali ke ruang bayi untuk pengecekan kondisi setelah diberi ASI.
Sendra merasa bahagia hari ini setelah menemani dan mengazani ketiga darah dagingnya itu membuat Sendra terharu, dikala dia berdua bersama Eza di dalam ruangan itu Sendra mengucapkan banyak terima kasih kepada istrinya.
"Honey... Terimakasih banyak ya... Udah jadi istri sekalian Buma buat anak-anak kita, udah mau selama 38 minggu membawa kemanapun kamu pergi, bertaruh nyawa buat lahir in malaikat yang selama 6 tahun kita tunggu.... " ucap Sendra, sedangkan Eza mendengar ucapan suaminya itu menitikkan air mata,
"Bee.... Bilang apa..sama aja kakak juga udah jadi suami sekaligus Yayah buat anak-anak kita... Tanpa ada kakak dan ketulusan kakak mereka juga gak bakal ada... Udah kita jaga dan rawat malaikat titipan yang Allah berikan" ucap Eza.
Mendengar jawaban dari istrinya Sendra pun langsung mencium kening sekaligus mencoba bergurau.
"Tambah sayang deh... Muuaaah.... " ucap Sendra sambi cium Eza.
"Makasih sayang.... " jawab Eza.
"Oh ya... Sebulan lagi dibobol bisa gak ya" ucap Sendra
"Apa yang dibobol? " tanya Eza bingung dengan ucapan suaminya itu.
"Itu lo..... " ucap Sendra sambil menunjuk bagian bawah Eza.
"Gak boleh.... Masih sakit lah.... Kakak puasa batin 4-5 bulan kedepan" jawab Eza menggoda suaminya.
"Yah lama banget sih.... Keburu ilang pengennya " ucap Sendra.
"Ih.... Suamiku ini yang gebet banget.... " ucap Eza.Segini dulu ya ceritanya terimakasih sudah vote and coment .
Jangan lupa part kali ini juga di beri vote yang banyakkkk.......
☆☆☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is Militer 2
RomanceSebuah rumah tangga pasti ada saja masalah yang menerpa. Semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula angin yang menerpanya. Rumah tangga itu bisa dibilang sakinah mawadah warohmah itu bisa melewati semua ujian yang di berikan oleh Allah... Jik...