Shin Hye mengingat-ingat kapan pertama kali kamarnya selalu didatangi makhluk imaginer itu. Saat itu kala dirinya tengah kalut mencari lembaran kertas yang berisi notasi lagu Arirang di dalam kamarnya, sebab Jong Suk 'keukeuh' mempertanyakan kepadanya sebagai yang membawa kertas itu. Mulanya tim choir sedang latihan untuk mengikuti lomba paduan suara dalam rangka ulang tahun sekolah, tiba-tiba angin bertiup kencang menyebabkan salah satu jendela di kelas mereka roboh dan tepat mengenai Soo Ji, Baek Soo Ji yang kepalanya ketimpuk jendela berdarah-darah dan jatuh pingsan. Situasi seketika kacau. Semuanya berusaha menolong penyanyi utama itu dengan langsung membawanya ke RS. Shin Hye yang bukan merupakan anggota tim choir kelas mereka, akhirnya yang merapikan bekas latihan tersebut. Mengumpulkan kertas-kertas berisi notasi lagu Arirang, lagu wajib pada lomba paduan suara sekolah itu.
Shin Hye lalu menyusul ke RS untuk melihat kondisi Soo Ji yang syukurnya tidak mengalami luka serius. Bahkan tidak sampai menginap di RS. Hanya dibersihkan lukanya dan dijahit. Ada pun pingsan, karena dia kaget saja. Kemudian besoknya, Jong Suk ribut mempertanyakan kertas-kertas partitur itu. Karena Shin Hye yang merapikan, Shin Hye lalu menyerahkannya kepada Jong Suk~yang bertindak sebagai pemain piano yang mengiringi. Namun kertas partitur Jong Suk hilang, dan dia terus menekan Shin Hye supaya mencarinya. Sudah dicari dimana-mana, tetap tidak ditemukan. Sampai Shin Hye kalut karena Jong Suk marah. Dan menuntut kertas partitur itu harus ditemukan, sebab ada beberapa notasi yang sudah dilakukan perubahan olehnya. Shin Hye pun mencari-cari di kamarnya.
Siapa tahu terbawa di dalam tasnya, dan tersimpan di meja belajarnya. Namun juga tidak ada. Shin Hye sudah membongkar lemari belajarnya, juga tetap nihil. Akhirnya ia duduk di lantai seraya mengacak-acak rambutnya begitu bingung. Andai ia kenal dengan pemain piano di kafe dekat sekolah, ia bisa minta tolong padanya untuk menuliskan lagi notasi lagu itu. Sayangnya tidak. Atau, andai ia punya kekasih yang pandai membuat notasi lagu, ia pasti tidak akan sebingung ini. Tapi ia terhenyak kaget saat mengangkat wajah matanya menemukan seorang pria yang terduduk santai di sofa seraya menatap dan tersenyum kepadanya. Seketika ia loncat ke arah pintu. Ia hendak membuka pintu untuk lari keluar, tapi urung. Ia melihat pintu dan jendela yang semuanya tertutup rapat.
"Neo nugu-ni?" tanyanya sambil tangan tetap memegang handle pintu.
"Jangan takut, aku tidak akan berbuat jahat padamu." tukasnya.
"Apa kau hantu?" kejar Shin Hye.
"Ani. Tapi mungkin orang tidak akan bisa melihatku, hanya kau saja yang bisa."
"Wheo?" Shin Hye mulai panik.
"Bukankah kau menghendaki seseorang membantumu?"
"Nde, tapi..." ringis Shin Hye.
"Aku ingin membantumu karena kau pun telah menolongku."
"Menolong apa aku padamu? Bahkan aku tidak kenal kau..."
"Pokoknya itu alasanku ada di kamar ini." dia lalu berdiri.
Shin Hye sontak memutar gagang pintu untuk lari keluar. Tapi lagi-lagi batal kakinya melangkah."Sekarang katakan padaku, apa yang bisa kubantu?" pria itu duduk di kursi belajar Shin Hye. "Kau ini sedang mencari apa?" tanyanya sambil menyusun kembali buku-buku yang berserakan.
Pelahan Shin Hye melepaskan gagang pintu, dengan tatap tetap waspada ia melangkah mendekati pria itu.
"Apa kau sungguh bisa membantuku?" tanya Shin Hye mulai ingin percaya bahwa kehadiran pria bagai hantu itu benar-benar bukan untuk mengganggunya melainkan untuk membantu.
"Keuroum. Katakan saja."
"Apa kau bisa membantuku apa pun? Hantu biasanya bisa melakukan semua hal."
"Aku bukan hantu..." hardiknya tersinggung.
"Apa kau Malaikat?" kernyit Shin Hye.
"Juga bukan."
"Kalau begitu kau ini roh...?"
"Apa pun kau menyebutku, terserah! Aku pun sulit menjelaskannya." tukasnya akhirnya.
"Atau mungkin ini hanya khayalanku saja?"
Pria itu menatap Shin Hye. "Itu nampaknya yang paling betul." senyumnya setuju.
"Semoga memang kau mampu melakukan segala. Sekolahku menyelenggarakan lomba paduan suara antar kelas dalam rangka ulang tahun minggu depan. Apa kau tahu lagu rakyat yang berjudul Arirang? Maksudku kau bisa membuat notasinya?" tatap Shin Hye.
"Hal yang gampang."
"Tapi temanku yang bermain piano sudah melakukan beberapa penyesuaian terhadap lagu itu dari notasi aslinya."
"Aku akan membuat dengan perubahan menurut versiku sendiri, dijamin dia tidak akan tahu dan pasti akan menyukai hasilnya nanti. Berikan padaku buku partiturnya!" dia mengasongkan telapak tangan.
Shin Hye segera mengambilkannya.Dia langsung menuliskannya seakan lagu itu sudah diluar kepalanya. Dan tidak kurang dari 30 menit dia sudah menyelesaikannya.
"Igho." katanya menyerahkan tulisannya itu kepada Shin Hye.
"Apa ini betul lagu Arirang?" Shin Hye tidak yakin, mengingat dia dengan cepat menulisnya.
"Kau buka geogle dan lihat notasi lagu Arirang, apa sama dengan ini? Kalau ada sedikit not yang berbeda, itu karena memang disengaja." balasnya.
Shin Hye lalu mengambil smartphone-nya untuk mencari bukti. Dan ia takjub.
"Kau benar-benar hantu. Kau bisa mengerjakan ini dengan mudah." senyumnya. "Gomowo! Mudah-mudahan Jong Suk tidak menyadari ini bukan miliknya."
"Katakan saja padanya itu miliknya yang sudah kau salin, sebab kertas partiturnya basah atau apa..."
"Matta... Kau benar. Gomowo!" Shin Hye tersenyum senang.Itu awal kehadiran Yong Hwa di kamarnya. Entah dari mana dia berasal? Tapi jelas menolak untuk disebut hantu atau malaikat. Tapi juga yang bisa melihatnya hanya Shin Hye. Kehadirannya memang sama sekali tidak mengganggu, malah justru sering membantu Shin Hye. Namun tetap saja Shin Hye merasa bingung kala memikirkannya, walau juga ia bisa anggap kehadiran Yong Hwa yang hanya bisa dilihat olehnya saja itu sebagai khayalannya belaka.
Dan tentang notasi lagu rakyat yang berjudul Arirang yang sesungguhnya diaransemen olehnya, tim paduan suara kelas Shin Hye mendapat juara 1. Jong Suk tidak menyadari jika itu bukan miliknya, yang ia lihat hanya notasi itu berbeda kala dibandingkan dengan yang aslinya, dan ia berpikir itu hasil aransemen-nya.
Karena kemenangan itu, Shin Hye semakin tidak takut oleh Yong Hwa yang sering bercokol di kamarnya. Dan bila datang, tidak diketahui bagaimana datangnya? Tahu-tahu sudah ada di kamar itu. Begitu pula bila pergi, tahu-tahu hilang dari kamarnya. Sangat misterius. Maka Shin Hye akhirnya menyebutnya : pria imajinasi. Sebab bukan hantu, bukan pula malaikat. Dan seringnya datang bila sedikit saja Shin Hye mengingat atau mengkhayalkannya. Tahu-tahu dia sudah ada di kamarnya.
Dan hingga hari itu sudah 2 minggu lebih ia kenal dengan pria imajinasi itu. Hingga ia bisa memeluknya seperti nyata. Astaga! Disaat gadis lain seusianya sudah betulan berpelukan dengan pria nyata bukan hanya khayalan, dirinya hanya memeluk pria imajinasi. Karena kepada dirinya tidak pernah ada yang mengingini. Shin Hye menggulung tubuhnya dengan selimut. Sangat memalukan apa yang dialaminya itu. Memeluk pria imaginer, Jung Yong Hwa.
💞Selain menyuruh untuk memakai rok pendek, mengganti model kaca mata~jangan model kaca mata kuda seperti itu, Yong Hwa juga menyuruh Shin Hye memotong rambutnya.
"Potong rambutmu seperti ini, kau pasti cantik dan fresh." kicaunya seraya memperlihatkan foto Song Hye Kyo yang rambutnya setengkuk dari smartphone."Model rambut seperti itu hanya cocok untuk wajah seperti dia yang memang cantik." tepis Shin Hye merengut.
"Aku bilang kau juga cantik. Coba rambutmu itu jangan melulu dikepang, supaya tidak keriting. Tapi biarkan tergerai lurus. Kau ini terinspirasi dari mana sih hingga dandanmu kuno dan kolot seperti ini?" ejek Yong Hwa sambil mengambil sisir lalu menyisir rambut Shin Hye yang mengembang seperti rambut Janet Jackson karena kepangnya dilepas. Tapi Shin Hye malah menjerit kesakitan.
"Apeu...!!!" teriaknya.
"O... o, mianhe! Kenapa sakit? Apa kau juga tidak suka menyisir rambutmu?" Yong Hwa langsung melepaskan kembali sisirannya.
Dan ia geleng kepala dibuatnya. Ada gadis males nyisir seperti ini. Lalu kenapa rambutnya dibiarkan panjang kalau males merawat...?TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Imaginary Boyfriend
FantasyRemaja dengan kekasih khayalan, sama sekali bukan cerita baru. Di setiap belahan dunia pasti ada kisah seperti itu. Park Shin Hye salah satunya. Gadis cerdas bertampang kolot dan norak ini selalu jadi bahan ejekan teman-temannya, membuatnya hanya me...