26

508 139 6
                                    

Apa Yong Hwa sesungguhnya tahu kecelakaan yang dialaminya itu bukan semata karena keteledorannya? Itulah yang membuat Shin Hye kehilangan kata dan membiarkan Yong Hwa berlalu dari hadapannya. Yong Hwa rupanya tidak kembali ke meeting room, namun lurus menuju basement. 

Shin Hye kembali ke meeting room seperti tidak terjadi apa-apa. Sedikit pun tidak terpengaruh oleh sikap Yong Hwa yang mengatakan ingin membatalkan proyek itu. Ia tetap melanjutkan meeting hingga selesai dan menyetujui tim J Group untuk memulai.

Yong Hwa sendiri tidak kembali ke kantor. Ia kesal tak terkira mendapat tanggapan seperti itu dari Shin Hye. Apa katanya? Teman? Dia dengan musuh bebuyutannya adalah teman? Maksudnya teman...? Seketika Yong Hwa menginjak pedal rem. Apa yang dimaksudkannya itu mereka teman SMA? Apa sebetulnya dialah Park Shin Hye yang fotonya tidak menarik itu? Yong Hwa lalu melarikan roda empatnya menuju SMA elite, tempat musuh-musuhnya bersekolah. Rasanya ia perlu mengeceknya sekali lagi. Untuk membuatnya semakin pasti.
💞

Kali itu Yong Hwa bahkan akan menggali informasi tentang Park Shin Hye berwajah jelek itu kepada wali kelasnya. Dan Pak Kim yang saat itu sudah naik jabatan syukurnya tidak keberatan memenuhi permintaannya.
"Shin Hye selalu juara umum sejak kelas 10 hingga lulus dari sekolah ini. Dia anak yang jenius. Selalu juara setiap lomba Sains. Dia juga anak yang baik, tapi tidak punya teman sebab penampilannya seperti itu." cerita pria berwibawa itu prihatin seraya menunjuk foto Shin Hye di dalam buku koleksi foto kelasnya.

"Padahal di kelas Bapak dulu, berkumpul anak-anak populer yang cantik dan tampan. Gara-gara ada 1 anak yang berpenampilan tidak mewah seperti yang lainnya, maka kehadiran anak itu seperti mencoreng nama baik kelas. Itulah sebabnya Shin Hye selalu dibully teman-temannya di kelas. Dibully dan dijauhi, didekati bila mereka kesulitan dengan tugas. Tapi Shin Hye tabah menghadapi itu semua." lanjutnya.

"Hingga pada satu kesempatan, mereka sudah berada di kelas akhir, tiba-tiba penampilan Shin Hye berubah total. Bapak bahkan tidak sempat mengenalinya. Dia tampil cantik dan modis. Hal ini membuat teman-teman pria yang selalu menjahatinya pun sontak berubah. Mereka tidak lagi membully-nya, bahkan berubah menjadi segan. Tapi mereka segera lulus dan meninggalkan sekolah. Shin Hye belajar di US, kabar terakhir yang Bapak dengar, dia lulus program S-3 paling cepat dengan predikat excellent dari Yale University. Bapak sama sekali tidak heran dengan otak encernya itu." pungkas Pak Kim membuat Yong Hwa menghela napas dalam.

Jadi memang dia Park Shin Hye~direktur perencanaan Wang Jang. Pak Kim bahkan memperlihatkan foto-foto Shin Hye setelah make over. Dan tampak benar perbedaannya. Habis make over Shin Hye lebih mirip dengan sekarang. Setelah bertemu Pak Kim, Yong Hwa lalu menghubungi Min Hyuk.
"Aku ingin bertemu Soo Jung. Bisa kau pertemukan aku dengan pacarmu itu, Min Hyuk-ah?" pintanya.
"Wheo? Kenapa Hyung ingin bertemu dengan Soo Jung?" Min Hyuk tanda tanya.
"Kau sendiri yang bilang Soo Jung saksi semua hal yang terjadi terhadap sepupunya itu. Aku ingin mengobrol dengannya seputar yang terjadi terhadap Shin Hye."
"Apa memang yang terjadi?"
"Aku baru tahu kalau direktur perencanaan Wang Jang itu adalah teman sekelas Woo Bin Cs."
"Mworagu...?" Min Hyuk melotot. Ia kaget tak terkira
"Ayo kita bertemu dan ajak Soo Jung, Min Hyuk-ah!"
"Eoh, aguesmidha, Hyung."

Soo Jung menjelaskan semua kepada Yong Hwa dan Min Hyuk tentang masa lalu Shin Hye yang selalu dibully teman-teman sekelasnya. Hal itu membuat Shin Hye tidak memiliki seorang pun teman, sebab teman sekelasnya semua membencinya. Hanya karena Shin Hye berpenampilan tidak menarik. Dan yang paling keras membully-nya tiada lain teman-teman yang sekarang bolak-balik ke Wang Jang, meminta bantuannya.

Namun selama 2,5 tahun selalu mendapat bully tidak membuat Shin Hye patah semangat. Dia menerima bully seolah sudah merupakan takdirnya. Dia tabah. Hingga suatu ketika Shin Hye sangat keras ingin merubah penampilannya menjadi lebih kini, seperti teman-temannya yang lain. 
"Padahal Eonni tidak peduli dibully karena penampilannya itu selama 2,5 tahun." jelas Soo Jung.
"Lalu apa yang membuat ia tiba-tiba ingin merubah penampilannya, jika dibully bukan alasannya?" tatap Yong Hwa.
"Semua hal yang membuat Eonni berbeda dari biasa sampai berkeinginan untuk merubah penampilan tiada lain karena pria imajinernya itu."
"Apa yang dilakukan pria imajiner itu?" kejar Yong Hwa.
"Eonni sangat mendengarkannya. Dari semula tidak pernah ada yang memperhatikan, tiba-tiba ada yang begitu peduli padanya. Itu yang membuat Eonni mendengarkan apa pun yang dikatakan pria imajiner itu."

Yong Hwa diam. Min Hyuk menatap parasnya lekat. Yong Hwa tentu saja tidak merasa telah melakukan semua itu kepada Shin Hye, bahkan dirinya tidak kenal sedikit pun saat pertama kali bertemu Shin Hye. Rohnya-kah yang telah melakukan semua itu kepada Shin Hye? 

Tapi mulai dapat dipahaminya sekarang, selain untuk berterima kasih karena Shin Hye telah mendonorkan darahnya pada saat dirinya kritis, persamaan kondisi yang mereka alami membuat roh Yong Hwa melakukan semua itu kepada Shin Hye. Namun kala sadar dirinya lupa akan semuanya.

Yong Hwa membiarkan angin sungai Han yang kencang menampar-nampar wajahnya. Ia hanya diam tidak bergeming. Langit sudah gelap, setelah bertemu dengan Soo Jung dan Min Hyuk tadi ia tidak pergi kemana pun selain menyendiri di tepi sungai Han. Ia perlu memikirkan semuanya itu sendiri sampai benaknya cukup mengerti akan semua yang telah terjadi.

Sementara itu Shin Hye pun tercenung diam sendiri di kursi kerjanya. Baru saja Si Wan meninggalkan ruangannya. Dan seperti disambar geledek mendengar pengakuan pria itu. Meski dirinya sudah menduga, namun tetap saja ia terkejut.
Setelah meeting dengan tim J Group yang ditinggalkan Yong Hwa, sore harinya Si Wan yang datang ke ruangannya. Teringat dengan kelakuan temannya satu itu kala SMA yang tidak pernah bahkan untuk sekedar menegurnya, serta terbawa kesal atas sikapnya terhadap Yong Hwa, Shin Hye menjadi tidak ramah terhadap Si Wan kala itu. Karuan saja sikapnya itu membuat Si Wan tidak nyaman hingga akhirnya merasa tersinggung.

"Sebenarnya ada masalah apa, Shin Hye-ssi? Jika kau tidak bisa menerimaku hari ini, aku bisa pergi." ucapnya.
"Nde, kau datang bukan disaat yang tepat. Aku meeting dengan tim dari J Group hari ini. Dan itu menjengkelkan sekali." keluh Shin Hye.
"Seperti yang kuduga, berurusan dengan pria itu memang tidak akan menyenangkan." imbuhnya.
"Nde, aku sudah mendengar soal kalian dari Woo Bin dan Jong Suk. Saat terjadi kecelakaan itu, apa itu ulah kalian?" tanya Shin Hye menudingnya nanar.
Dan sangat mengejutkan jawaban Si Wan, sungguh diluar dugaan.
"Itu ulahku. Aku menyewa orang untuk membuat sistem keamanan mobil itu kacau." jawaban Si Wan datar saja, seperti bukan sedang membicarakan kejahatannya.
"Mwo...?" Shin Hye melotot mendengar pengakuan itu.
"Sistem keamanan mobil mewah pabrikan Eropa yang dia kemudi di malam kejadian itu berbasis komputer. Jadi orang suruhanku bisa mengacaukan sistemnya tidak harus sambil menyentuh mobil itu. Itu yang kulakukan. Maka yang kemudian tampak, kecelakaan itu terjadi karena kesalahan pengemudi sendiri. Orang suruhanku aman." jelasnya sedikit tersenyum jumawa, Shin Hye sampai menganga begitu tidak percaya.

Jadi memang benar kecelakaan itu direncanakan, dan Si Wan-lah yang merencanakannya. Disaat Woo Bin dan Jong Suk yang Shin Hye kira paling jahat, rupanya pria inilah yang terjahat dari orang-orang jahat itu.
Melihatnya melotot syok Si Wan menyeringai. "Kasus itu sudah 10 tahun lebih berlalu, sudah kadaluarsa bagi siapa pun yang ingin memperkarakannya ke pengadilan." ucapnya sesantai sebelumnya.
"Nde, untuk dibawa ke meja hijau iya kadaluarsa. Tapi perusahaanmu menjadi tidak punya kesempatan untuk bekerjasama dengan Wang Jang, Si Wan-ssi. Sebab aku akan menolaknya." tandas Shin Hye.
"Mwoga...?" baru Si Wan melotot kaget.

TBC

Imaginary BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang