"Bagaimana kau kenal dengannya dan sejak kapan?"
"Sejak SMA aku sudah mengenalnya."
"Apa dia sekolah di tempat yang sama dengan kita?" kernyit Shin Hye.
"Aniyo. Dia sekolah di SMA khusus pria Ye Sang. Dia punya grup band SMA, dan grup band-nya itu cukup terkenal dulu. Band-nya sering tampil baik di kafe atau di tempat-tempat anak muda nongkrong. Itulah awalnya kami saling kenal. Tapi tentu saja kami tidak pernah jadi teman." Woo Bin memulai ceritanya.
"Wheo?"
"Kalau mau disebut sainganpun seperti itulah kami. Kau tahu Jong Suk jago main piano, Si Wan pandai bermain biola lalu Ha Neul bersuara merdu. Aku walau tidak piawai, agak bisa bermain gitar. Kami juga sering tampil bermain musik meski kami tidak menyebut kelompok kami grup band. Tapi setiap kali, penampilan kami memang selalu kalah saing dari mereka. Mereka punya banyak fans dari sekolah lain, bukan hanya siswa, siswi-siswi pun banyak yang ngefans, termasuk Yoo Na dan Soo Ji fans berat band mereka." beber Woo Bin membuat benak Shin Hye kembali ke 10 tahun lalu. Ke sudut lain kehidupan yang tidak dilaluinya.Ingatannya mengenang penampilannya yang tidak sedap dilihat sehingga membuat teman-temannya pergi menjauh. Terdengar lagi suara Woo Bin melanjutkan ceritanya.
"Karena begitu populer mereka pun tidak ramah terhadap kami, mereka diliputi star syndrome. Dan Jung Yong Hwa yang bertindak sebagai vokalis di band itu adalah yang paling populer diantara mereka berempat sekaligus yang paling menyebalkan sikapnya. Dia angkuh, sombong dan sangat menjaga jarak dengan kami yang notabene sama-sama musisi. Itu makanya Si Wan sangat membencinya."
Woo Bin berhenti bicara lantaran pramusaji menghampiri mereka mengantarkan pesanan.Si Wan adalah yang paling tidak banyak tingkah di kelas dulu. Tidak banyak tingkah dan tidak banyak omong, tapi judes dan sadis. Si Wan justru yang paling membuat Shin Hye tidak bisa menegakan kepala bila di depannya. Bila mereka kebetulan berpapasan di lorong sekolah, Shin Hye harus menyingkir untuk memberinya jalan. Hanya dengan tatap matanya yang tajam ia selalu memaksa Shin Hye untuk selalu mengalah terhadapnya. Sepanjang mereka 1 kelas selama 3 tahun, tidak pernah sekali saja Si Wan berbicara terhadap Shin Hye. Dan itu bukan berarti Si Wan tidak membencinya, justru Si Wan paling benci Shin Hye lebih dari siapa pun.
"Lanjutkan!" perintah Shin Hye setelah pramusaji berlalu, dan ia mulai mencicip makanan dihadapannya.
"Ya begitu, kami akhirnya seperti saingan."
"Apa yang kalian perebutkan hingga harus bersaing?"
"Entahlah, mungkin popularitas. Dan Si Wan kesal karena cewek-cewek di kelas kita sangat mengidolai mereka. Pernah pada satu kesempatan semua penonton bubar meninggalkan kami yang tengah tampil, saat tahu band SMA Se Yang batal tampil malam itu. Termasuk Yoo Na dan Soo Ji, mereka pergi. Kau tahu bagaimana rasanya itu? Sangat menyesakan."
"Menjadi lebih disukai bukan salah mereka." sela Shin Hye.
"Benar, tapi tetap menyakitkan. Apalagi kami jadi kehilangan perhatian teman-teman kami sendiri karena mereka yang lebih disukainya." tandas Woo Bin geram. Shin Hye diam.
Keduanya kemudian sama-sama diam sejenak, serius mengunyah makanan."Dan kau tahu hal apa yang paling membuat Si Wan sangat benci Jung Yong Hwa~sang vokalis?" tanya Woo Bin selanjutnya.
"Mwoga?"
"Yoo Na menolak Si Wan karena Yoo Na lebih memilih vokalis itu."
"Tapi bukankah Yoo Na pacaran dengan Seung Gi Oppa?" Shin Hye mengerutkan kening hingga berlipat-lipat.
"Nde, setelah pria itu tidak bisa lagi tampil bersama grup band-nya, baru Yoo Na menyerah dan menerima Seung Gi Hyung."
"Kenapa dia tidak bisa tampil lagi?"
"Dia mengalami kecelakaan lalu lintas sepulang tampil bernyanyi dan kondisinya parah. Dia koma selama 40 hari. Kita semua bahkan berpikir dia tidak akan tertolong, tapi dia panjang umur."Seketika Shin Hye meletakan garpu diatas piring, ia menghentikan makannya. Segera diteguknya air sebab Woo Bin menatapnya heran melihatnya tiba-tiba berhenti makan.
"Wheo?" tanyanya.
"Aniyo. Aku sedikit tersedak." Shin Hye dusta.
Suasana kemudian hening lagi. Woo Bin menyelesaikan makanannya, sedang Shin Hye langsung kehilangan selera begitu mendengar informasi itu. Sistem di dalam benaknya langsung membuka halaman pada 10 tahun lalu, ketika Soo Jung berwajah murung dan mengatakan tidak bisa memanfaatkan pemain drum band SMA Se Yang~untuk membalas kepada mantan kekasihnya Jong In, karena katanya anak itu tengah sangat berduka. Lantaran vokalis band-nya koma di RS.Shin Hye seperti baru menyadari hal yang sangat penting, segera saja ia menyeka mulutnya. Pasta yang belum habis, ia tinggalkan begitu saja. Diraihnya tas dan coat yang ia sampirkan di sandaran kursi.
"Woo Bin-ah, aku pamit duluan. Aku baru ingat harus menyelesaikan sesuatu. Terima kasih untuk makan siangnya. Najunge bwayo!" ucapnya terburu-buru kemudian pergi tanpa memberi Woo Bin kesempatan untuk berbicara satu kata pun. Setengah berlari ia menuju pintu.Soo Jung, sepupunya itu yang ingin ia cari saat ini. Drumer band SMA Se Yang tersebut adalah pacar Soo Jung tiada lain sekarang. Pasti, amat sangat pasti dia kenal dengan Yong Hwa. Sambil melajukan mobil Shin Hye menekan nomor kontak sepupunya itu.
"Eonni." sahut diujung telepon.
"Jung-ah, eodiyo jigeum?"
"Kantor. Wheo?"
"Aku ingin bicara denganmu, mendesak, Jung-ah. Boleh sekarang aku datang ke kantormu?"
"Nde, datanglah, Eonni."
"Oke."
Klik. Shin Hye langsung memutuskan sambungan teleponnya. Soo Jung mengernyit, ada masalah apa lagi? Kebiasaan, tiba-tiba memaksa mengajak bicara, tapi nanti menolak sama sekali. Dan supaya hal itu tidak terulang, lebih baik Soo Jung mere-scedule agenda kerjanya saja demi memberi Shin Hye waktu.Tidak terlalu lama menunggu, Shin Hye datang dengan wajah memendam berjuta rasa penasaran.
"Eonni langsung dari kantor?" tatap Soo Jung.
"Tidak, aku habis makan. O ya, apa aku tidak mengganggumu?"
"Aniyo."
"Mungkin aku akan cukup lama mengambil waktumu."
"Berapa lama?" Soo Jung tersenyum.
"Barangkali 1-2 jam, apa tidak masalah?"
"Bahkan bila aku sekarang pulang pun bukan masalah. Posisiku tidak sepenting Eonni, tidak seperti Eonni yang tidak boleh sembarangan meninggalkan kantor karena banyak orang yang membutuhkanmu."
"Baiklah kalau begitu."
"Eonni mau minum apa?"
"Apa saja."
"Nde."Soo Jung membawa 2 cangkir teh panas saat menghampiri Shin Hye kembali.
"Apa kabar Min Hyuk?" tanya Shin Hye begitu Soo Jung duduk.
"Min Hyuk?" Soo Jung menatap wajah sepupunya sebelum menjawab, tidak biasanya Shin Hye sangat perhatian terhadap kekasihnya.
"Eoh. Sejak kembali ke Korea aku belum menyapanya dengan pantas. Kau tahu sendiri, bukan aku tidak suka padanya atau tidak merestui kalian, tapi terus terang... karena aku takut bertemu dengannya." ringis Shin Hye.
"Seperti yang kuduga, pasti itu pula alasan Eonni selalu tidak ramah terhadap Min Hyuk." terka Soo Jung.
"Majjayo, karena dia seorang psikiater... Dan kau selalu menyuruhku untuk bertemu mereka. Maka aku jadi selalu khawatir bila ramah padanya."
"Khawatir ditherapy."
"Nde." keduanya lalu tertawa."Tapi jika dia ada waktu, aku ingin bertemu dengannya." lanjut Shin Hye.
"Eonni ingin aku temani atau tidak bertemu dengannya?"
"Kenapa, kau tidak mau menemaniku?"
"Barangkali ada masalah sangat pribadi yang ingin Eonni konsultasikan dengannya."
"Aku bukan ingin menemui dia sebagai psikiater tapi sebagai kekasihmu. Tentu saja kau harus temaniku."
"Baiklah, kalau begitu akan aku katakan pada Min Hyuk, Eonni ingin bertemu akhir pekan besok."
"Kenapa kau yang memutuskan waktunya? Kau tidak bertanya dulu padanya?" Shin Hye mengernyit.
"Aku ini sudah seperti manajernya, Eonni jangan khawatir." senyum Soo Jung. Shin Hye menyeringai."Hal lain yang ingin aku tanyakan padamu, Jung-ah."
"Apa itu?"
"Apa kau ingat awal-awal kau bertemu dengan Min Hyuk?"
"Mollun."
"Kau hanya ingin memanfaatkannya untuk membalas kepada Jong In yang telah mengkhianatimu."
"Iya."
"Tapi itu tidak kau lanjutkan karena kau bilang dia dalam keadaan berduka."
"Benar. Vokalis band-nya yang sudah dia anggap sebagai kakak, mengalami kecelakaan dan koma di RS."
"Apa kau kenal dengan vokalis band-nya itu?" tatap Shin Hye.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Imaginary Boyfriend
FantasyRemaja dengan kekasih khayalan, sama sekali bukan cerita baru. Di setiap belahan dunia pasti ada kisah seperti itu. Park Shin Hye salah satunya. Gadis cerdas bertampang kolot dan norak ini selalu jadi bahan ejekan teman-temannya, membuatnya hanya me...