9

482 134 7
                                    

Shin Hye pun merubah penampilannya kala pergi ke sekolah. Tidak lagi memakai kaca mata kuda, rambut kepangnya yang jadi diekor kuda dan pakaiannya tidak seperti orang sakit lagi. Benar-benar transformasi yang mengagumkan. Dia berubah menjadi sosok baru yang membuat semua orang terdiam.
Kelas berubah sunyi, semua mulut seperti terkunci hanya mata yang mencuri pandang kepadanya. Bahkan Pak Kim~wali kelas mereka, agak terkejut melihat perubahan penampilan Shin Hye yang signifikan tersebut.
"Aigo... Bapak hampir tidak mengenalimu, Shin Hye-ya." senyumnya. Tapi Pak Kim tidak membahas hal itu lebih jauh, segera saja ia memberi pelajaran.

Baru setelah Pak Kim meninggalkan kelas, Soo Ji teramat penasaran untuk tidak mengusik Shin Hye tentang penampilan barunya itu.
"Kau, apa yang kau lakukan ini sebetulnya?" tanyanya menatap sambil berpangku tangan, seperti tengah menghakimi pesakitan.
"Mwoga..?" Shin Hye menjawab santai, seraya dengan berani menantang tatapan mata Soo Ji.
"Aigo... bahkan matamu berani melotot padaku sekarang." tuduhnya.
Shin Hye mengembalikan tatapannya ke atas buku yang tengah dipelajarinya.
"Katakan padaku, apa yang membuatmu berpikir untuk merubah penampilanmu ini? Dan kenapa harus disaat ulang tahun Soo Hyun Oppa? Apa dalam rangka menjeratnya?" berondong Soo Ji sangat tidak sopan. Tapi suasana kelas tetap senyap, artinya semua setuju dengan pertanyaan itu.

Shin Hye menyapu seluruh kelas, terlihat setiap orang menunggu jawabannya.
"Penting sekali nampaknya mengetahui alasan aku melepas kaca mataku." tukas Shin Hye sinis.
"Nde, sangat penting. Bukan hanya kaca mata yang kau lepas, tapi rambut dan pakaian. Kenapa tiba-tiba kau merubahnya?" tandas Soo Ji.
"Apa itu lebih penting dari ujian akhir? Jika benar alasanku berubah lebih penting dari ujian akhir, aku siap memberitahumu. Tapi jika tidak, aku tidak harus bicara apapun." Shin Hye menjawab diplomatis.
"Kau pun sekarang berubah sombong. Kau ini semakin menyebalkan saja, arra?" Soo Ji kesal tak kepalang mendapat jawaban itu.
"Jika kau tidak menjawab, justru orang akan berburuk sangka padamu, Shin Hye-ya." terdengar suara Ha Neul, satu-satunya yang berani bersuara selain Soo Ji.
"Tidak masalah. Selama ini pun bukankah begitu kalian memperlakukan aku?" tukas Shin Hye tajam membuat Soo Ji akhirnya kembali ke bangkunya. Sedang yang lain terlihat menghela napas dalam.

Seharian itu suasana kelas terasa berbeda, lebih tenang. Sebab kedua orang pembuat onar~Woo Bin dan Jong Suk, seperti yang sakit gigi. Mereka tidak banyak omong dan banyak tingkah. Keduanya bahkan tidak keluar dari bangkunya. Begitu pula Soo Ji hanya sibuk memperhatikan Shin Hye yang walau sudah berubah jadi siswi cantik dan modis seperti yang lain, tetap saja buku yang jadi perhatiannya selama di dalam kelas. Jangankan saat ada guru, tidak adapun dia tetap belajar. Seisi kelas yang jadi memperhatikannya, sedikit pun dia tidak peduli. Dia hanya menoleh sekilas lalu kembali memelototi buku. Tidak terlihat mengobrol, memang biasa pun dia tidak memiliki teman mengobrol. Saat bel pulang berbunyi, dia melangkah sendiri meninggalkan kelas. Hanya yang tidak biasa, teman-temannya tidak segera beranjak~melainkan menunggunya keluar lebih dulu. Selain Yoo Na dan Si Wan. Tapi Shin Hye pun lagi-lagi tidak peduli. Segera saja dia melangkah pergi. 

Di rumah Yong Hwa penasaran dengan tingkah teman-teman Shin Hye, apa mereka masih membully Shin Hye setelah melihatnya berubah?
"Ani. Mereka lebih tenang sekarang dan sibuk memperhatikanku." tukas Shin Hye kalem seperti sudah menduganya.
"Dan kulihat kau sekarang lebih percaya diri."
"Eoh, setelah berubah aku memang percaya diri."
Yong Hwa tersenyum tipis. "Baguslah. Aku jadi tenang untuk meninggalkanmu."
"Kapan kau akan pergi?" Shin Hye terperangah.
"Tidak akan lama lagi... Tapi aku tenang kalau sudah melihatmu tidak menjadi objek bully teman-temanmu lagi."
Shin Hye terdiam agak lama. "Apa suatu saat kita bisa bertemu lagi?" tanyanya kemudian dengan suara lirih, jelas tidak mau ditinggalkan oleh cowok imajiner itu.
"Entah. Tapi semoga suatu saat nanti kita bertemu lagi." jawaban Yong Hwa tidak memberi suatu kepastian membuat Shin Hye menatap dalam mata coklatnya.

Begitu pentingnya penampilan bagi teman-teman sekelas Shin Hye, setelah Shin Hye berubah, berubah pula cara mereka bersikap terhadap Shin Hye. Lebih hormat, termasuk 3 orang yang sebelumnya paling senang membully-nya. Woo Bin, Jong Suk dan Soo Ji. Sementara itu ujian akhir pun sudah semakin dekat. Kesibukan belajar semakin tidak terelakan. Shin Hye yang notabene berotak jenius, juga tidak berleha-leha. Dia bahkan lebih giat belajar dari siapa pun. Sampai tidak menyadari menghilangnya Yong Hwa dari kamarnya. Ia baru sadar ketika ingin mengadukan sesuatu hal, teman imajinernya itu tidak kunjung muncul kala ia panggil. Yong Hwa pergi tanpa jejak seperti juga saat kehadirannya yang begitu tiba-tiba. Dia pergi tanpa pesan membuat Shin Hye menangis saat menyadari kepergiannya itu.
"Jika kau melihatku, keluarlah, jebal! Apa hanya seperti ini perpisahan kita? Seharusnya kau katakan sesuatu bila akan pergi, sungguh keterlaluan." sungut Shin Hye mengomel seraya menyeka air matanya yang berurai.

Tidak lama ia bersama-sama Yong Hwa, hanya sebulan saja. Tapi cowok itu mampu mengubah penampilan Shin Hye dengan sangat drastis. Ketika satu kelas membully-nya ia bahkan tak bergeming, tapi ketika Yong Hwa katakan penampilannya jelek, setengah mati ia berusaha berubah. Dan Soo Jung tak berhenti tertawa kala tahu perubahan drastis Shin Hye itu karena seorang cowok imajiner. Apa karena terlalu cerdas Shin Hye jadi tidak bisa berpikir waras? Tidak bisa membedakan hal nyata dan khayalan. Melakukan perubahan besar-besaran untuk seorang cowok yang hanya hidup di alam khayalnya... Bukankah itu tingkah orang-orang yang terindikasi mengalami gangguan kejiwaan? Berhalusinasi. Ini pasti karena Shin Hye sangat jenius. Tapi Shin Hye sangat sedih kala mengatakan cowok imajiner itu sekarang sudah pergi dari kamarnya. Tanpa pesan.

"Dia sudah pergi, Soo Jung-ah. Pergi begitu saja. Dia bahkan tidak mengucapkan salam perpisahan padaku." ucapnya dengan air mata beruraian.
"Ayolah, Eonni. Orang itu tidak ada di alam nyata, dia hanya adi di dalam khayalanmu saja. Kenapa kau membuatnya seakan nyata?" Soo Jung jengkel campur bingung.
"Bagiku dia nyata hanya kalian saja tidak bisa melihat wujudnya." tepis Shin Hye berkeras.
"Apa dia hantu atau makhluk astral lain? Kenapa hanya Eonni yang bisa melihatnya?"
"Dia bukan hantu atau malaikat atau makhluk astral, dia hanya menampakan diri padaku karena katanya aku sudah menolongnya."
"Maksud Eonni, dia itu roh?" kernyit Soo Jung. "Roh yang gentayangan? Jingjaryo, Eonni! Sebentar lagi Eonni akan lulus lalu pergi ke US, disana nanti Eonni akan bertemu banyak pria. Dan diantara mereka pasti ada salah satu jodohmu. Sudah jangan menangisi cowok imajinermu itu." Soo Jung mengelus punggung Shin Hye.
"Aku tidak akan bisa melupakannya seumur hidupku, Soo Jung-ah. Hatiku tidak akan melupakannya." tandas Shin Hye.
Soo Jung geleng kepala akhirnya.

Selalu dibenci dan menjadi bahan olokan teman-teman lelakinya, bahkan dibully, membuat Shin Hye tidak bisa memikirkan teman lelakinya mana pun. Ketika kemudian ada seorang cowok yang sangat baik dan begitu memperhatikannya, rupanya hanya ada di dalam khayalannya saja. Begitu kuat Shin Hye mengkhayalkan seorang pria seperti yang didambakannya sampai ia berpikir bahwa pria itu nyata. Soo Jung sungguh prihatin dengan kondisi Shin Hye tersebut. Bila tidak ada perubahan hingga kelulusan nanti, Soo Jung berencana akan melaporkannya kepada ibunya Shin Hye supaya membawa sepupunya itu ke psikiater. Kondisi Shin Hye tersebut berbahaya bila tidak lekas ditangani.

Namun Shin Hye dapat melalui ujian akhir dengan nilai sangat baik seperti biasa. Dan meski wajahnya tetap murung tapi dia melewati semuanya dengan sangat normal. Hingga kepergiannya ke Amerika untuk menempuh pendidikan manajemen bisnis seperti yang dicita-citakannya. Dan salah dugaan Soo Jung, bahwa Shin Hye akan cepat melupakan kekasih imajiner lalu mendapatkan pengganti dengan penampilannya yang sangat modis itu di negeri orang. Faktanya Shin Hye tidak pernah memiliki pacar. Sebab rupanya, hatinya tidak bisa berpaling dari kekasih imajinernya itu. Benar-benar kondisi yang mengkhawatirkan.
💞

TBC

Imaginary BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang