8

499 126 7
                                    

Menjadi fokus pandang teman-temannya, Shin Hye mempercepat langkah menuju pintu keluar. Tapi Woo Bin mengejar dan menarik tangannya.
"Cakanman!" teriaknya.
Shin Hye terpaksa berhenti dan sontak membalikan tubuh kepada pria jangkung itu karena tarikan tangannya sangat kencang.
"Benar dia Park Shin Hye! Waw... Cantik sekali bila berdandan seperti itu." seru yang lain.
"Jadi ini benar kau...?" tatap Woo Bin tidak percaya.
"Lepas!" Shin Hye menepiskan cekalan Woo Bin. Sementara itu Jong Suk, Yoo Na dan Yu Ri turut menghampiri dengan mata yang sama-sama terbelalak. Melihat itu Shin Hye pun lekas berbalik lagi dan setengah berlari meninggalkan mereka.

"Dia, sungguh Park Shin Hye?" tatap Yoo Na menunjuk Shin Hye yang sudah berlari jauh dan kemudian sosoknya hilang di balik pintu.
"Eoh." angguk Woo Bin.
"Daebak! Aku sejak tadi melihatnya tapi sedikit pun tidak mengenalinya." Yoo Na geleng kepala.
Sedang Jong Suk masih menatap pintu dimana Shin Hye menghilang dengan mata menyipit. Sama seperti Woo Bin atau Yoo Na, sejak tadi ia pun diam-diam memperhatikan gadis asing itu sebab terpesona, siapa menyangka gadis itu adalah Park Shin Hye. Jika saja dia tidak segera pergi, Jong Suk berencana untuk mendekatinya.

"Aigo... Apa yang terjadi dengannya?" bisik hatinya. "Dan siapa dia sebenarnya? Kenapa tiba-tiba berubah sekarang? Kenapa bukan dari dulu jika ternyata dia bisa seberubah itu?" Jong Suk tak habis memikirkan perubahan drastis yang terjadi terhadap Shin Hye.
Jika saja Soo Hyun tidak segera menghampiri, pasti mereka masih mendiskusikan penampilan Shin Hye yang mengejutkan itu. Namun di depan tuan rumah yang sangat mereka segani tidak mungkin mereka menunjukan sikap benci terhadap salah satu tamu yang justru mendapat perhatian khusus dari Soo Hyun.
"Wheo? Kenapa rupanya dengan Shin Hye-ssi?" tanya Soo Hyun, tak urung penasaran dengan sikap tamu-tamunya itu.
"Umm, dia pulang lebih dulu padahal pestanya belum selesai?" Yu Ri yang menjawab setengah mencibir.
"Nde, dia harus pulang cepat karena tidak bisa meninggalkan neneknya terlalu malam. Dan aku sangat berterima kasih karena dia sudah menyempatkan datang." tepis Soo Hyun.
"Hyung sepertinya kenal baik dengannya?" selidik Woo Bin menatap Soo Hyun tajam.
"Kami teman sejak kami kecil. Sejauh dan sesibuk apapun dia pasti menyempatkan datang setiap aku undang. Bahkan tahun lalu saat peresmian kantor baru kami di Paris, dia datang karena aku memintanya." jelas Soo Hyun.  

"Jeongmal...???" pekik Soo Ji. "Oppa mengundang dia saat peresmian kantor baru di Paris? Hanya dia saja dan kami tidak?" gugatnya dengan mata terbelalak.
"Mianhe, karena memang hanya kalangan terbatas yang aku undang." senyum Soo Hyun yang langsung membuat Soo Ji kehilangan muka.
Apa katanya? Hanya kalangan terbatas yang diundang? Dan itu tidak termasuk dirinya. Artinya dirinya bukan sosok yang penting jika dibandingkan dengan gadis norak itu. Dan Soo Hyun mengatakan itu dihadapan teman-teman sekelasnya. Terutama dihadapan Yoo Na. Itu menyesakan bagi Soo Ji. Padahal dirinya berhasrat untuk mengalahkan Yoo Na dengan mendapat perhatian khusus dari Soo Hyun. Tapi rupanya juga tidak. Bukan dirinya yang lebih menarik bagi Soo Hyun melainkan Beruang Kutub itu.

"Maaf, Oppa. Biasanya bila dia datang di acara Oppa, seperti apa penampilannya? Apa sehebat tadi itu atau bagaimana? Terus terang saja, kami tersentak melihat dia berpenampilan seperti tadi." Yu Ri melontarkan pertanyaan yang juga ingin sekali diketahui oleh yang lain.
Semua mata turut menatap Soo Hyun menanti jawabannya. Tapi pria itu malah mengurai senyum dalam sebelum menjawab.
"Itu karena otak geniusnya yang membuat penampilan kesehariannya sulit mengimbangi. Tapi sekarang kulihat dia mulai memperhatikan seseorang, maka dia berani tampil beda." komentar Soo Hyun, sekaligus menjelaskan secara tidak gamblang bahwa dia sendiri pun tahu penampilan keseharian Shin Hye. "Daripada hanya membicarakan Park Shin Hye-ssi, lebih baik kita mulai pestanya." pinta Soo Hyun yang diangguki oleh semua.

Tidak ada yang membahasnya lagi, mereka mulai menikmati pesta. Meski beberapa orang tidak bisa betul-betul menikmatinya, sebab benaknya tak habis memikirkan Shin Hye. Mereka adalah Woo Bin, Jong Suk dan Soo Ji. Soo Hyun tadi mengatakan, Shin Hye mulai memperhatikan seseorang, makanya sekarang berani tampil beda. Siapa seseorang itu? Soo Ji berpikir, tidak-kah itu Soo Hyun? Pria yang membuat Shin Hye ingin tampil beda sehingga benar-benar membuat semua orang terhenyak. Menyebalkan jika benar. Terlebih karena jelas dimata semua orang bagaimana sikap Soo Hyun terhadap Shin Hye. Soo Ji benar-benar tidak tenang memikirkan hal itu.

Sedangkan Woo Bin dan Jong Suk, curiga merekalah yang telah membuat Shin Hye berevolusi hingga sejauh itu. Sebab semua itu terjadi sejak mereka membully-nya. Meski juga bukan baru sekali itu mereka membully Shin Hye. Bukan tanpa alasan mereka menjadi gede rasa, di kelas yang tidak menyukai penampilannya itu bukan hanya mereka berdua, tapi semuanya. Namun belakangan ketika mereka berdua yang paling sering membully, Shin Hye lantas berpikir untuk berubah. Dan diantara Woo Bin dan Jong Suk siapa sebetulnya yang menjadi target Shin Hye? Keduanya sama-sama gede rasa.
💞

Di dalam kamarnya Shin Hye bolak balik ala model yang tengah berjalan diatas catwalk. Di hadapan Yong Hwa yang terduduk di sofa seraya telapak tangannya menyangga dagu.
"Otteyo? Kau cukup tidak mengenaliku bukan? Sebab teman-temanku pun tadi syok melihatku." ocehnya.
"Aniyo. Biasa saja. Ini semua hasil kerja para ahli...? He... kerja mereka seperti bukan profesional." ejeknya tersenyum kecut.
"Wheo? Apanya yang tidak sesuai?" Shin Hye menghentikan aksinya lalu menatap tajam mata cowok imajiner itu.
"Tatanan rambutmu terlalu dewasa, harusnya biarkan alami berwarna hitam. Itu lebih remaja."
"Aigo... kau yang tidak tahu mode. Sekarang itu sedang trend rambut dicat berwarna-warni. Malah ada orang yang rambutnya dicat lebih dari 1 warna, kiri kanan bisa tidak sama warnanya." tepis Shin Hye.
"Iya, kalau mereka model atau K Idol, pantas-pantas saja. Tapi anak sekolah seperti kau, mana pantas?"
Shin Hye diam. Ia lalu menghampiri cermin. "Tapi sebentar lagi aku akan menjadi mahasiswi, setelah menjadi mahasiswi aku boleh berekspresi dengan penampilanku bukan?" tanyanya.
"Apa memang rencanamu setelah lulus SMA?" tatap Yong Hwa.
"Aku akan pergi ke USA, akan kuliah disana. Apa kau akan ikut kalau aku pergi keluar negeri?" toleh Shin Hye tersenyum menggoda.

Yong Hwa bangkit dari duduknya, lalu berjalan menghampiri. Tepat di belakang Shin Hye ia berdiri sama-sama menghadap cermin. Tapi yang aneh, di cermin itu tidak ada bayangannya.
"Aku sangat mendukungmu untuk pergi menjauhi teman-temanmu. Selama kau dekat dengan mereka, aku meramalkan kau sulit berkembang. Sebab mereka akan selalu mengganggumu. Padahal kau punya potensi yang sangat besar. Di masa depan kau harus lebih sukses dari mereka, supaya mereka tidak meremehkanmu lagi." nasehatnya membuat Shin Hye membisu seribu bahasa.
Kenapa hatinya ingin menangis mendengar itu? Dan kenapa ia merasa akan segera berpisah dengan cowok imajiner ini? Sampai ia menyelesaikan SMA kemudian pergi ke US, saat itulah mereka akan segera berpisah.

Shin Hye membalikan badan menghadap padanya. "Apa kau akan segera pergi?" tanyanya.
"Aniyo, tapi aku pasti pergi. Kita pasti berpisah." jawab Yong Hwa.
"Kapan kau akan pergi?"
"Setelah melihatmu dihargai oleh teman-teman sekelasmu. Kau ini gadis berhati malaikat, seharusnya mereka bisa melihat itu, daripada hanya penampilanmu yang menjadi perhatian mereka ." tutur Yong Hwa membuat Shin Hye kembali bisu, sedang matanya menatap lekat mata pria itu. Dia memujinya lagi. Dalam hati Shin Hye bertanya, kebaikan apa memang yang sudah dirinya lakukan kepadanya hingga dia sangat terkesan? Padahal setiap hari Shin Hye nyaris tidak pernah keluar dari kamar itu, selain untuk sekolah. Ini dia misteri yang harus dirinya pecahkan. Misteri siapa sebenarnya cowok imajiner ini? Apakah keberadaannya nyata ada? Dan di rumah itu mengapa hanya dirinya yang bisa melihatnya...???

TBC

Imaginary BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang