bagian 10

3.2K 101 2
                                    

*

Setelah meninggalkan kedai ichiraku,hinata berjalan tanpa tau harus apa dan bagaimana.

Malam makin larut,tapi hinata belum ada keinginan untuk pulang.dia berjalan tanpa tau harus kemana,tapi seperti nya kakinya tau kemana tujuan yg diingin kan nya bukti nya kini hinata berada di jalan yg mengarah ke rumah pemuda pirang a.k.a naruto pujaan hatinya.

Saat hinata hendak mengambil langkah ke arah yg berbeda,tubuh nya mendadak tegang...bagaimana tidak...saat ini pemuda itu berdiri dihadapan nya seperti nya naruto baru saja akan kembali ke apartement nya.

Tidak hanya hinata saja yg terkejut,tapi pemuda itu seperti nya juga ikut terkejut terbukti dari suaranya yg kaget dan terbata-bata " hi-hina-ta "

*

*

"Apa yg sedang kau lakukan di sini hinata...?" tanya pemuda itu setelah menghilangkan keterkejutan nya.

"Aah...ano...aku...hanya sedang berjalan-jalan...iya...mencari angin" jawab hinata mencoba bersikap tenang.

"Kau ini.....padahal kan cuaca sedang dingin dan kau malah berjalan-jalan,setidak nya...gunakan lah syal dan saputangan agar terasa hangat" ucap naruto,meski terdengar biasa dari cara bicara nya tapi sebenar nya terselip nada kekhawatiran di dalam nya.

Mendengar kata syal,hinata pun teringat dengan hadiah yg ingin di berikan nya kepada naruto...mungkin inilah saat yg tepat untuk menyerah kan nya pikir hinata.

Hinata pun mengangkat wajah nya mencoba memberanikan diri menatap langsung pemuda penguasa hatinya,tapi...setelah nya hinata hanya bisa merasakan luka dihatinya karna sudah ada syal lain yg melilit menghangat kan leher pemuda itu.syal...berwarna hijau,dengan garis putih.mungkin itu adalah hadiah dari salah satu gadis yg mengagumi naruto,di bandingkan dgn syal rajutan nya...syal itu terlihat lebih bagus dan lebih rapi pantas jika naruto terlihat senang dan nyaman saat memakai nya.

*

*

*

"Hinata...hei..." panggilan pemuda itu menyadarkan hinata dari lamunan nya " apa yg kamu fikirkan " tanya naruto "sampai tidak mendengar panggilanku " tambah nya.

"Aah...tidak ada...aku...sedang tidak memikirkan apa pun kok" elak hinata,naruto pun diam mencoba percaya meski hatinya bertanya-tanya.

"Jadi...bagaimana...?" tanya naruto.

"Hah...bagaimana apanya...?" tanya hinata tidak mengerti.

"Haaah.....aku sudah menduga kalo kamu tidak mendengar nya" ucap naruto menghela nafas panjang,tapi dia berusaha untuk tetap santai layak nya pria jentle stay cool.:(

"Aku menawarimu...apa kamu mau mampir ke apartement ku,minum teh bersama di cuaca dingin seperti ini...bukankah itu ide yg bagus...aku juga punya ramen cup jika kau mau" jelas naruto " jadi...bagaimana...?"

"Terimakasih untuk tawaran nya,tapi...ini sudah malam mungkin sebaik nya aku pulang jadi maaf...permisi naruto-kun"

Setelah membungkuk,hinata pun berlalu meninggalkan pemuda itu yg lagi-lagi hanya bisa terdiam tanpa tau harus bagaimana untuk memulai nya.

Naruto sadar...dirinya sudah terlalu banyak menyakiti gadis itu,meskipun hal itu karna kebodohan dan ketidak pekaan dirinya yg terlalu naif dan sekarang...naruto merasa takut untuk memulai,yah...naruto akui dirinya memang pengecut.

~~~~~~~~~~~~~~10~~~~~~~~~~~~

*

Hinata jelas berbohong saat mengatakan dirinya akan pulang,karna yg sebenarnya hinata hanya tidak bisa terlalu lama berada disekitar pemuda itu...semuanya terasa sangat sesak dan menyakit kan.

Hinata hanya bisa melarikan diri,takut pada kenyataan.disinilah dia berakhir...duduk sendirian di sebuah ayunan yg berada di taman konoha,memandang syal merah yg masih terlipat rapih di pangkuan nya dengan sendu.

"Naruto-kun terlihat sangat bahagia memakai syal itu" gumam hinata sedih "semoga kamu selalu bahagia naruto-kun" imbuh nya

pandangan hinata memburam akhirnya mutiata itu menetes kan air mata nya,mengalir di pipi mulus nya dan jatuh membasahi syal merah yg ada di pangkuan nya.

*

*

Terdengar langkah kaki mendekat ke arah gadis yg masih betah berdiam diri menangisi luka hati nya dan belum menyadari kehadiran orang lain didekat nya.

"Kenapa kau menangis" tanya orang itu dengan intonasi yg datar "lihat...syal mu jadi basah" lanjut nya.

"Syal ini sudah tidak berarti lagi" sahut hinata lirih tanpa memandang orang yg mengajak nya bicara 'dia masih belum sadar'

"Kalo begitu,boleh kah syal itu untuk ku...?" tanya orang itu lagi.

Setelah mendengar ucapan orang yg suara nya terasa asing itu,barulah hinata mendongak menatap lawan bicara nya "siapa kau" tanya hinata yg  baru menyadari situasi.

"Aku toneri,aku datang untuk mu" jawab orang itu,pemuda dgn surai perak bertubuh tinggi dgn kulit yg putih pucat dia mengenakan pakaian serba putih dgn lambang outsoutsuki di punggung nya.

"Untuk ku" beo hinata tidak mengerti,tak lama hinata menyadari kehadiran orang lain di belakang tubuh nya.sebelum sempat bersiaga,tubuh nya lebih dulu tertangkap orang yg berpakaian serba hitam...tangan nya di cekal tapi hinata terus memberontak.

"Kyaaa......lepaskan aku,apa yg kau inginkan dari ku" teriak hinata keras.

Tapi pemuda yg mengaku bernama toneri itu diam saja,tidak berniat menjawab dan malah berjalan mendekati hinata yg sedang ter tawan.kemudian...dari tangan kanan nya keluar cahaya berbentuk bulat berwarna hijau,dia memasukan cahaya itu kedalam tubuh hinata...melumpuhkan syaraf otot hinata hingga membuat hinata tidak bisa menggerakan tubuh nya.

*

*

*

"Apa yg kau lakukan...kepada hinata" triakan seseorang memecah keheningan yg ada.

orang yg ternyata adalah naruto yg pada saat itu tengah berjalan dan mendengar triakan yg berasal dari taman...membuat nya secepat kilat bergegas.

Saat melihat apa yg terjadi...naruto sangat marah,karna itulah tanpa pikir panjang...secara kilat naruto melesat memberi pukulan kepada pemuda bersurai perak yg tidak dikenal nya.

Tapi...pukulan itu hanya memukul udara,karna toneri sudah lebih dulu menghilang.

Dengan hilangnya toneri,secara tiba-tiba segerombolan 'orang' berpakaian serba hitam dan wajah nya terlilit perban muncul menyerang naruto.membuat kosentrasi naruto terbagi antara melawan gerombolan itu atau mengejar hinata yg dibawah lari suruhan toneri,akhir nya naruto memutuskan mengejar hinata dan membiarkan para bhunsin nya yg melawan gerombolan itu.

Mereka saling kejar-mengejar diantara atap penduduk desa dan naruto tak segan memukul telak orang bermuka perban yg mencoba menghalangi nya dan pada akhir nya naruto pun tau mereka adalah pasukan boneka.

"Hinata...Hinata" naruto terus berteriak memanggil nama gadis itu,meyakinkan bahwa dia akan menyelamat kan nya.

'Naruto-kun' bisik hinata dalam hati nya saat mendengar suara naruto yg terus menyerukan nama nya,hinata merasa tidak berdaya dalam sandraan orang yg membawa nya karna memang tubuh nya telah dilumpuhkan.

N
E
X
T

Bay.....bay.....

Apa ada yang menunggu cerita ini....???

Kalo ada maaf baru updet...:(

Kalo ada kekurangan atau apalah-apalah...mohon maaf karna aku hanyalah orang biasa...dan masih belajar...see you again in the next capter...bay...bay...love you all.

THE LAST seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang