THE LAST series

bagian 14

Mereka berlima tertidur di dalam danau karena roh mereka sedang berkelana dalam genjutsu yang membuat mereka seperti menjelajahi alam mimpi mereka.

Hinata in genjutsu mode on

Hinata kecil berdiri di hadapan bocah berambut pirang a.k.a naruto sambil tangan nya menyodorkan sesuatu.

"Apa ini" tanya naruto bingung.

"Itu salep untuk mengobati luka mu,salep klan hyuga terkenal ampuh loh" kurenai sensei yang memang ada di sana dan melihat apa yang di lakukan murid perempuan nya pun membantu menjawab,karena dia tau muridnya tidak akan menjawab karena terlalu malu...terlihat dari muka nya yang sudah memerah secara merata.

"Terimakasih hinata,kau sangat baik".

Hinata dan naruto yang tertidur,secara ajaib tubuh mereka mendekat dan syal merah yang tersimpan di ransel hinata secara ajaib keluar dan menuju tubuh naruto kemudian melilitnya seperti benang merah yang selalu menyatukan dua hati dari dua orang yang berjodoh...syal itu pun menyatukan dua mimpi mereka menjadi satu mimpi yang saling berhubungan.

Naru-Hina in genjutsu mode on

"Terimakasih hinata,kau sangat baik" ucap naruto setelah tau apa yang di berikan hinata pada nya.

Tapi kemudian...tubuhnya melayang dan tertarik ke blakang bahkan sampe menembus dinding,dalam sekejap tubuh nya sudah terbanting dan dalam hitungan detik tubuh nya sudah tengkurap di sebuah lahan luas dengan bezi hitam yang menancap di telapak tangan nya.

Di hadapan nya berdiri sosok pain,ketua akatsuki.rupanya kini mimpi naruto saat dia melawan pain,saat tubuh nya terbanting...rasa sakit nya juga di rasakan tubuh asli nya yang sedang tertidur terbukti dari ringisan yang keluar dari mulut naruto yang asli.

Back to dream>>>

"Sekarang aku akan membawa mu" ucap pain datar kepada naruto yang sudah tidak berdaya,tapi sebelum tangan itu sempat menyentuh secara tiba-tiba datang serangan dari seorang gadis berambut indigo sepunggung dan bermata lavender membuat pain menjauh dari naruto untuk menghindar.

Kini di hadapan naruto berdiri memunggungi naruto seorang hinata hyuga,dengan berani berdiri berhadapan secara langsung dengan ketua akatsuki.

"Kejam" ucap hinata setelah melihat keadaan naruto yang tragis "aku...tidak akan membiarkan mu menyentuh naruto-kun" ucap hinata tegas tanpa takut.

"Apa yang kau lakukan" tanya naruto kepada hinata "dia bukan lawan mu,jangan membahayakan dirimu sendiri...pergi dari sini hinata" perintah naruto keras,dia sama sekali tidak mengerti dengan gadis di hadapan nya ini...kenapa dia begitu ceroboh dan keras kepala.

*

*

"Aku tau...aku tak mungkin menang bila melawan nya,tapi setidak nya aku ingin berjuang sampai akhir.selama ini aku orang yang mudah putus asa,aku selalu menangis dan menyerah bahkan sebelum aku mencoba.

Tapi...sosok mu menyadarkan ku bahwa aku harus selalu berusaha dan berjuang,kau telah merubah ku...semangat dan senyum mu telah menyelamatkan ku.karena itu...aku ingin seperti mu,aku selalu melihat mu,aku ingin selalu mengejar mu dan akhir nya aku...aku bisa berjalan bersisian dengan mu.

Kau matahari ku,cahaya mu bukan hanya menghangat kan hati ku tapi juga menggetarkan nya karena itu aku takan membiarkan cahayaku padam meski aku harus membakar diriku sendiri dan kehilangan nyawaku bagiku itu tidaklah masalah karena aku...aku begitu mencintaimu...naruto-kun"

Setelah mengungkapkan semua isi hati nya,hinata pun maju dan memulai pertarungan nya dengan pain.sedangkan naruto...dia masih membatu mendengar pernyataan gadis itu,keasadaran nya kembali setelah mendengar bunyi 'BRUK' yang begitu keras dan shaphire nya membola melihat tubuh gadis itu sudah terluka parah dengan darah yang terus keluar dari mulut nya,meski begitu gadis itu mencoba tetap bangkit dan berjalan meski harus tertatih-tatih ke arah dirinya.

Naruto benar-benar tidak sanggup melihat keadaan hinata,tanpa dia sadari air matanya mengalir membasahi pipi tan nya.

Selama ini dia selalu percaya diri dan selalu yakin,tapi kini...naruto merasa tidak berguna dan begitu putus asa.

"Ku mohon berhentilah...jangan paksakan dirimu" ucap naruto lirih,dia menundukan kepala nya karena tidak sanggup...entah kenapa hati nya begitu sakit menyaksikan hal itu.

"Kenapa...kau tau akan mati,tapi kau tetap melakukan nya" tanya pain meski datar tapi sebenarnya dia merasa tersentuh dengan tekad gadis itu.

Hinata tetap diam,dia terus bergerak menghampiri naruto meski dengan merangkak dan mengabaikan permintaan naruto atau pun pertanyaan pain.kini gadis itu sudah duduk bersimpuh di hadapan pemuda yang masih menunduk menyembunyikan air mata nya,kedua telapak tangan mungil nya menggenggam erat bezi yang menancap pada punggung telapak tangan naruto yang menusuk hingga tembus pada kedalaman tanah.

Menyadari ada seseorang di hadapan nya,naruto pun menengadah menatap langsung wajah gadis itu yang kini di lumuri darah...begitu kontras dengan kulit wajah nya yang putih seputih salju.

Tidak ada gurat kesakitan atau pun penyesalan yang di pancarkan wajah itu,hanya tatapan kuat dan lega serta bahagia yang terpancar dari manik amesthy itu serta senyum indah yang menggambarkan ketulusan serta keyakinan yang dia tunjukan saat shaphire naruto mau menatap nya.

"Kau tau...terus berjuang dan tidak akan menarik kata-kata ku...itu juga adalah jalan ninja ku" ucap gadis itu tersenyum.

*

*

*

Naruto tertegun mendengar bisikan gadis itu,dia yang semula sudah merasa putua asa kini mendapatkan keyakinan nya kembali.tapi...sebelum bisa merespon,kini manik nya melebar melihat tubuh itu melayang begitu tinggi kemudian di hempaskan begitu keras ke tanah.

Serta...secepat kedipan mata,pain sudah berpindah di hadapan gadis itu dan menusukan bezi hitam tepat di bawah jantung nya.darah mengalir menjadi pemandangan terakhir yang di tangkap shaphire naruto sebelum manik itu berubah merah,kemarahan menguasai dirinya dan kebencian mendominasi hatinya hingga kyubi lah yang mengambil alih tubuh nya...sebelum kesadaran nya benar-benar hilang dirinya meneriakan nama gadis itu "HINATA"

Naruto yang sedang tertidur ikut menyerukan nama gadis itu "hinata" dengan nada yang lirih penuh rasa sakit dan menyesakan.

N
E
X
T

:)