Hari ini Ersya akan pergi ke makam Papanya. Dia pergi menggunakan taksi online yang sudah dipesan sejak semalam.
"Makasih Pak" ucap Ersya setelah membayar tip.
Gadis itu berjongkok di depan gundukan tanah dengan batu nisan itu. Air matanya mulai jatuh ke pipinya.
"Papa apa kabar? Ersya bawain bunga buat Papa loh!" ujarnya antusias.
Ersya menaruh sebuket bunga yang tadi sempat ia beli dalam perjalanan menuju kemari. Bunga itu ia letakkan diatas batu nisan.
"Asal Papa tau ya, sampe kapan pun Ersya akan tetap sayang sama Papa. Papa cinta pertama Ersya" ucap Ersya sambil menyeka air mata yang terus membasahi pipinya.
Tiba-tiba sebuah tangan memegang bahu Ersya. Ia menoleh dan mendapati Fandi yang sedang tersenyum padanya.
"Loh, Kak Fandi kenapa ada disini?" tanya Erysa.
"Abis dari makam nenek gue, eh ngeliat lo sendirian disini" jawabnya.
Fandi memberikan sapu tangan pada Ersya. Tanpa penolakan, Ersya langsung mengambil sapu tangan itu dan menghapus sisa air mata di pipinya.
"Gue udah selesai Kak, pulang dulu ya"
"Yaudah gue juga mau balik"
***
Sedangkan di tempat lain, Aldo sedang berada di balkon kamarnya. Sambil memainkan gitar dan ditemani dengan segelas coklat hangat.
"Aldo sayang, ayo kita makan malam dulu nak" ajak Vera~mama tiri Aldo.
"Maaf saya tidak lapar" jawab Aldo tanpa melirik kearah Vera yang kini ada di sebelah nya.
"Nanti kamu sakit" ucap Vera lembut.
"KALO GUE BILANG GAK Mau, YA GAK MAU!" bentak Aldo, Vera tertuduk. "Lebih baik, sekarang anda pergi dari kamar saya. PERGI!" bentak Aldo lagi.
"Baik, mama akan pergi. Tapi mama mohon, kamu harus makan ya" Vera memohon pada Aldo,sambil mengusap bahu Aldo.
"Jangan sentuh saya, dan sekali lagi. Anda bukan mama saya, mama saya sudah meninggal. Dan penyebab mama saya meninggal itu anda, jadi saya mohon. Lebih baik anda pergi dari kamar saya" balas Aldo yang juga memohon dan menepis tangan Vera yang ada di bahunya dengan kasar.
"Nanti mama antarkan makanannya kesini ya" ujar Vera.
"Terserah anda" jawab Aldo sambil menutup pintu kamarnya dan langsung menguncinya.
Saat hari pertama Aldo memasuki SMA. Sarah~mama kandung Aldo, mengajaknya makan di sebuah restoran ternama di Jakarta.
"Ma, itu kaya papa deh" ucap Aldo sambil menunjuk kearah meja yang berada di pojokan.
Sarah mengikuti jari telunjuk Aldo, dan benar. Itu Bram, suaminya. Sarah menghampiri Bram dan bertanya-tanya siapa wanita yang sedang bersamanya saat ini.
"Saya Vera,calon istrinya mas Bram" ucap wanita yang ada disamping Bram, seraya memperkenalkan diri.
"Saya istrinya mas Bram!" ucap Sarah emosi.
Plak
Satu tamparan keras mendarat dipipi kanan Sarah. Suara gaduh itu mengundang perhatian pengunjung yang ada di restoran ini.
Aldo menghampiri mamanya yang sedang menangis,dan mendorong papanya kasar.
"APA APAAN SIH PA?!" bentak Aldo pada Bram.
Sarah berlari keluar restoran,dia menaiki mobilnya dan membawa dengan kecepatan tinggi. Dari arah berlawanan,ada mobil truk yang kelihatannya oleng. Sarah membanting stir kearah kiri,dan terjunlah Sarah bersama mobilnya ke jurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK KELAS [SELESAI]✔️
Teen Fiction[MALES REVISI ULANG] -highest rank #1 dalam kakelcogan/031219 #1 dalam Writter/300120 #2 dalam Kakak Kelas/080619 #20 dalam hits/080220 *Note: Maaf sebelumnya cerita ini aku buat waktu masih gak tau apa-apa alias cuma gabut:) Ersya Floretta namany...