Chapter 7

1.8K 86 11
                                    

Ersya bangun lebih awal dari biasanya, untuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan saat sparing basket nanti.

Setelah sholat subuh, dia membersihkan diri dan memakai jearsy warna navy. Tak lupa headband warna Orange, dengan sedikit motif warna hitam.

Memakai sepatu basket warna abu abu, dia menggendong tasnya dan memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh Indri.

"Ini, air minumnya dibawa" ujar Indri, sambil memberikan sebotol air putih.

"Iya Ma, yaudah Ersya berangkat ya" Ersya menyalami tangan Indri dan mencium kedua pipi Indri.

"Hati hati ya nak" Ersya berjalan keluar gerbang, dan mendapati mobil Neza yang siap menjemputnya.

"Berangkat Za" ucap Ersya sambil memasuki mobil Neza.

"Siap komandan" mereka berdua terkekeh.

Ersya menyodorkan sebungkus roti buatan Mamanya pada Neza. Neza menerimanya dan langsung memakan habis roti itu.

"Yang ngelatih siapa Za?" tanya Ersya dengan mulut yg mengunyah permen karet.

"Kayaknya sih,coach Alif Sya" jawab Neza. Ersya hanya menjawab dengan anggukan.

***

Tidak sampai 15 menit, mobil Neza terparkir rapih di parkiran sekolah. Ternyata dilapangan sudah banyak anak basket yang berkumpul, disana juga ada coach Alif,coach Desy,dan coach Hans.

Ersya dan Neza bersalaman kepada semua anggota basket. Tim basket kelas 12 akhirnya datang, Aldo beserta kedua sahabatnya menyalami tangan coach dan langsung melakukan pemanasan.

Aldo mengangkat tangannya keudara, dan membuat jearsy yang dipakainya terangkat. Perut sixpacknya terlihat jelas, dan membuat para siswi yang baru berdatangan menjerit histeris, namun tidak dengan anggota basket putri karena mereka sudah sering melihatnya.

"Ya ampun six pack anju"

"Tuh kan,calon suami gue"

"Masih gantengan juga pacar gue"

"Anjir itu ABS nya kayak roti sobek"

Aldo mengacuhkan semua teriakan teriakan tidak jelas dari para siswi  itu. Dia berlari menghampiri Ersya yang tengah mengikat rambut panjangnya.

"Hai,semangat ya" ucap Aldo.

"Eh, iya kak makasih. Lo juga semangat ya" balas Ersya. Aldo mengusap keringat yang ada di pelipis dengan telapak tangannya.

"Lo pake topi gue aja, gue pake headband lo" ujar Aldo, sembari menukar topinya dengan headband milik Ersya.

Aldo memakaikan topinya di kepala Ersya, topi keluaran terbaru dengan tulisan 'Aldo47'. Membuat para siswi semakin menjerit jerit histeris. Ersya tersipu malu, saat Aldo menyingkirkan anak rambut yang menempel di pipinya.

"Ekhem, ayo kita mulai!" tegas coach Desy.

"Sekali lagi, semangat Ersya nya Aldo" ucap Aldo lagi, sambil mengusap pipi Ersya.

"Iya, semangat kembali" jawab Ersya.

"Love you" Aldo melepaskan topinya, dan mencium kening Ersya. Setelah mencium kening Ersya, Aldo memakaikan kembali topinya di kepala Ersya.

"Em, love you too" jawab Ersya malu malu.

***

Tiga jam berlalu, sparing pun usai. Ersya masuk ke kelasnya bersama Neza.

"Sya sebenernya hubungan lo sama kak Aldo itu apaan sih?" tanya Neza

"Ya, sebatas kakel sama adkel doang" jawab Ersya santai, Ersya meminum habis air mineral pemberian Aldo tadi.

KAKAK KELAS [SELESAI]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang