"Mungkin,ini sudah saatnya kamu tahu semua nak Umur Papa sebentar lagi,Papa gak mau masih nyimpan rahasia ini sama kamu" Bram menghembuskan nafasnya pelan.
"Kenapa Pa? Ceritain semuanya sama Aldo!" teriak Aldo.
"Kalau kamu mempunyai... Sebuah penyakit,yang diturunkan dari Mama kamu. Kanker darah" Aldo yang mendengar penjelasan ini,langsung terdiam lemas.
Pantas saja,sejak satu bulan lalu hidungnya mengeluarkan darah berwarna cokelat kehitam-hitaman.
"Ke..kenapa Papa gak bilang ke Aldo,kenapa Pa?!" Aldo menggoyangkan tubuh Papanya.
Air matanya menetes dengan sangat deras. Vera yang sedari tadi berdiri di dekat televisi, langsung berlari memeluk Aldo.
"Itulah penyebab Papa dan Mama, gak mengizinkan kamu tinggal sendirian disana nanti. Kami menyuruh kamu tinggal di asrama,agar ada yang bisa merawat,menjaga,dan mengurus kamu. Disana juga kamu akan menjalani pengobatan" jelas Papanya sambil mengusap bahu Aldo.
"Dan,Papa sama Mama janji. Setelah kamu selesai pengobatan dan kuliah disana. Kamu boleh kembali bersama Ersya" Aldo langsung menghentikan tangisnya.
Ditatapnya sang Papa dengan tatapan senang. "Papa serius?" Aldo mengernyit.
Papa dan Mamanya mengangguk bersamaaan.
***
Di sebuah gudang yang sudah tidak terpakai. Aldo, Dito,Mondy,Fandi,Tegar,dan Kemal berkumpul.
Mereka berlima terus memperhatikan mata Aldo yang dibilang sangat sembab dan merah. Wajahnya sangat kusut.
Diberikannya amplop coklat tebal itu pada Fandi. Amplop yang berisi data hasil pemeriksaannya pagi tadi dirumah sakit. Kanker darah yang sudah menginjak stadium 3.
"Ini cuma rekayasa kan?" Fandi mengangkat amplop coklat itu tinggi-tinggi.
Amplop itu langsung direbut oleh Mondy. Dilihatnya bersamaan,membuat mereka diam dan membeku ditempat.
"Ini nyata. Papa baru ngasih tau, kalo selama ini gue ngidap kanker darah. Dan gue mohon sama kalian,jangan bilangin ini ke Ersya" ucap Aldo yang sudah terduduk lemas dilantai gedung.
"Lo bisa sembuh bro"
"Gue yakin,Tuhan bakal angkat penyakit lo"
"Itu juga kalo gue beruntung. Kalo enggak? Ya,jalan terakhir kematian" tutur Aldo disertai darah yang mengalir di kedua lubang hidungnya.
Fandi segera mengelap darah yang menetes dibawah dagu Aldo menggunakan sweater yang dipakainya.
Kemal dan Mondy langsung memapah Aldo menuju mobilnya. Aldo akan dibawa kerumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan sementara.
***
"Eh,Sya. Kayaknya sekarang, lo sama Kak Dito lagi deket ya?" goda Chika sambil menyenggol lengan Ersya.
"Apaan sih,gue sama dia cuma temenan doang kok" sahut Ersya tak terima.
Drtt drtt drtt
Mereka berempat yang awalnya tertawa, langsung berhenti saat mendengar suara getaran ponsel.
"Hp siapa?" tanya Fely
Diliriknya hp masing-masing. Ternyata hp Neza yang bergetar.
Two mesagge from Tegay✉
Tegay: Lo dimana?
Tegay: Za cptn bls!
Tegay: Penting cptn!Me: Gue lg ngumpul sama tmn²,ada Ersya jg.
Me: Knp emg?
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK KELAS [SELESAI]✔️
Teen Fiction[MALES REVISI ULANG] -highest rank #1 dalam kakelcogan/031219 #1 dalam Writter/300120 #2 dalam Kakak Kelas/080619 #20 dalam hits/080220 *Note: Maaf sebelumnya cerita ini aku buat waktu masih gak tau apa-apa alias cuma gabut:) Ersya Floretta namany...