Happy readings🎉
***
Tiga bulan lebih,antara Aldo dan Ersya tidak pernah saling mengabari lagi. Satu sekolah kaget,saat mendapati berita bahwa Ersya dan Aldo sudah putus.
Terakhir kali saat Ersya melihat Aldo adalah, saat Ersya diberi jam tangan oleh Aldo lewat Ari. Itupun hanya beberapa detik,dan mereka tidak sempat saling tatap.
Semenjak putus dengan Ersya, Aldo jadi lebih sering menghabiskan waktu sepulang sekolahnya di club. Aldo yang dikenal anak baik-baik ,kini telah berubah menjadi Aldo yang brutal dan pemberontak. Aldo jadi sering tidak masuk sekolah, dan jarang sekali pulang kerumahnya. Bahkan,kedua orang tuanya sudah bingung. Harus menghentikan Aldo dengan cara apalagi.
Dan sekarang, diatas dance floor. Aldo sedang berjoget ria dengan para teman temannya yang ada di club ini. Mulutnya mengepulkan asap vape yang ia hisap.
"Gue minum dulu" ucap Aldo,sambil berjalan menuju sofa yang biasa ia tempati.
Aldo memanggil seorang waiter,dan memesan sebotol wine. Tak lama,waiter itu kembali membawakan pesanan milik Aldo. Langsung saja Aldo meneguknya sampai habis dan menghisap kembali vape miliknya.
"Akhh,kepala gue pusing" ucap Aldo sambil memegangi belakang kepalanya.
Perlahan pandangannya mulai kabur dan menghitam,kepalanya sangat pusing,dan badannya terasa panas sekali. Aldo langsung merebahkan tubuhnya disofa tadi, ia meringkuk kesakitan.
"Kak Aldo" pekik seorang gadis yang baru saja akan duduk disofa itu.
Ya,gadis itu Ersya. Ia sengaja datang kesini,hanya untuk memastikan kalau Aldo tidak berbuat hal nekat lainnya. Ersya meminta tolong kepada satpam club tersebut untuk membawa Aldo kedalam mobil milik Aldo.
***
Mobil milik Aldo yang dikemudikan oleh Ersya sudah terparkir di apartement Ersya tinggal. Direbahkannya tubuh Aldo diatas matras empuk miliknya dan mengompres kening Aldo.
"Lo itu udah kelewat gila tau,bego banget sih jadi orang!" Ersya terus saja mencaci maki Aldo yang masih belum sadarkan diri.
Tiba-tiba sebuah tangan kekar mencekal tangan Ersya erat. Ersya segera menarik tangannya yang dicekal oleh Aldo.
"Jangan pegang pegang ,mendingan sekarang lo keluar dari apartemen gue!" usir Ersya dengan nada yang membentak.
Aldo menyunggingkan senyum miring dibibirnya,Ersya segera berdiri dari matrasnya. Aldo berjalan kearah Ersya yang sudah terpojok disudut tembok. Ersya tau,kalau Aldo masih dalam pengaruh alkohol. Gila! Aldo bisa berbuat yang tidak tidak sekarang. Dengan cekatan,Ersya langsung menendang 'anu' Aldo dengan kuat,dan berlari keluar dari kamar apartementnya.
"Arghh,kepala gue sshh" Aldo memekik kesakitan,dan membuat Ersya yang akan berlari keluar. Kembali dan menghampiri Aldo, Ersya membantu Aldo duduk dimatrasnya.
"Bandel banget sih,jangan banyak gerak goblok!" omel Ersya sambil menjitak kepala Aldo kencang.
"Kepala gue sakit,jangan dijitak!" ucap Aldo sambil mengusap kepalanya yang semakin berdenyut.
"Hehe,maaf" jawab Ersya dengan cengir kudanya.
Terjadi keheningan diantara keduanya. Aldo sedang merasakan kepalanya yang semakin berdenyut,sedangkan Ersya fokus pada pikirannya sendiri.
"Makasih ya,udah nolongin gue" ucap Aldo yang mengakhiri keheningan.
"Ehm,i-iya" jawab Ersya sambil melirik kearah Aldo, wajah Aldo sangat kusut. "Jangan diulangin lagi ya,itu gak baik buat kesehatan lo" sambung Ersya sambil tersenyum tulus kepada Aldo.
"Oke" hanya ini jawaban yang diberikan Aldo.
Aldo bangkit berdiri dan mengambil jaket denimnya yang tergeletak di matras empuk milik Ersya. Aldo mengusap lembut puncak kepala Ersya, itu membuat Ersya kembali merasakan rasa sakit dihatinya.
"Gue pulang dulu, sekali lagi makasih udah mau nolongin gue" pamit Aldo sambil berjalan kearah pintu. Ersya langsung berlari mendekati Aldo, dan menarik tangan Aldo.
"Lo masih dalam pengaruh alkohol, bahaya! Disini dulu aja!" titah Ersya dengan tatapan tajamnya.
"Ck,iya iya" jawab Aldo,itu membuat Ersya tersenyum senang.
"Gue bikinin susu ya" ujar Ersya.
"Susu lo maksudnya?" tanya Aldo sambil tertawa.
"Ambigu anjing!" sahut Ersya dari dapur sambil melemparkan gelas plastik pada Aldo. Tapi, untungnya tidak mengenai Aldo.
***
Pagi tiba,cahaya mentari mulai masuk lewat celah gorden apartement Ersya. Membuat Aldo menutup wajahnya dengan bantal.
"Bangun, pulang sono" usir Ersya sambil menendang kaki Aldo.
"Hoooaaam" Aldo menguap dan langsung berjalan menuju kamar mandi.
Sudah satu jam lebih Aldo didalam kamar mandi. Apa dia berak dan tertidur lagi? Sumpah! Ini membuat Ersya penasaran.
Baru saja Ersya akan meraih knop pintu, tapi Aldo sudah membukanya lebih dulu. Ersya tercyduk.
"Lo mau ngintip ya?" tuduh Aldo sambil menunjuk wajah Ersya.
"Ih apaan sih lo,udah sana pulang! Anggap yang semalem itu cuma kebetulan,kita gak pernah kenal sebelumnya!" usir Ersya sambil melemparkan kunci mobil ke dadanya Aldo.
Aldo tersenyum simpul dan mengacak acak rambut Ersya sebelum ia keluar daru sini. Aldo mengecup singkat kening Ersya, dan langsung meninggalkannya.
"Gue gak rela Kak" ucap Ersya lirih,saat Aldo sudah menghilang dari hadapannya.
Ersya segera membereskan tempat tidurnya dan mengemasi buku buku yang akan ia bawa ke rumah Mama nya.
"Oke gue pulang,minggu depan kita ketemu lagi matras" pamit Ersya sambil menepuk matras queen size kesayangannya.
Ersya keluar dari kamar apartement nya dan menelpon Abang Gojek untuk menjemputnya.
Ersya pulang kerumahnya bersama Abang Gojek. Awalnya ,Tegar yang akan menjemput Ersya. Tapi, Tegar harus mengantarkan Indri~Mama Ersya ke butik.
***
Tbc...
Makasih udah mau mampir di cerita aku.
Ily ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK KELAS [SELESAI]✔️
Ficção Adolescente[MALES REVISI ULANG] -highest rank #1 dalam kakelcogan/031219 #1 dalam Writter/300120 #2 dalam Kakak Kelas/080619 #20 dalam hits/080220 *Note: Maaf sebelumnya cerita ini aku buat waktu masih gak tau apa-apa alias cuma gabut:) Ersya Floretta namany...