Chapter 4

2.1K 79 0
                                    

Note: Buat chapter 5 nya ada setelah chapter 23 ya guys, jadi diloncat dulu kalo mau baca chapter 5:)

Happy reading 🎉

***

Setelah memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah, Ersya berjalan menuju kelasnya.

"Dingin amat sih" gerutu Ersya sambil memeluk badannya sendiri.

Sampai lah di kelas,ternyata belum ada yang datang satu pun. Mungkin karna ia datang terlalu pagi, namun tak lama kemudian Neza datang sambil membawa setumpuk novel ditangannya.

"Sya,lo sakit?" tanya Neza sambil menaruh novel-novelnya di meja. Tangan Neza menyentuh kening Ersya yang terasa panas.

"Tau sakit,kenapa sekolah sih?" omel Neza,lalu ia merogoh tas ranselnya dan mengambil sebungkus roti dan susu UHT rasa coktlat. "Cepetan makan dulu!" titah Neza memaksa.

"Ck,bawel amat sih lo" gumam Ersya sambil memakan rotinya.

Jam yang menempel di dinding kelas menunjukan pukul 06.45,Neza berlari keluar kelas dan meninggalkan Ersya. Neza berlari menuju kelas XI BAHASA 2. Itu kelas Tegar,saudara Ersya yang paling best.

"Tegar,Tegar!" jerit Ersya saat memasuki kelas Tegar yang mulai dipenuhi seluruh murid. Neza tidak peduli dengan tatapan-tatapan orang padanya,dia hanya ingin bertemu dengan Tegar.

"Apaan Za? " tanya Tegar menghampiri Neza yang ada di ambang pintu.

"Ersya, sa-sakit" jawab Neza dengan nafas yang tersengal akibat berlari.

"Eh,ayo cepetan" ajak Tegar dan berlari meninggalkan Neza yang masih diam di ambang pintu kelasnya.

"Caelah, gue ditinggal. Kampret", celetuk Neza dan kembali berlari ke kelasnya.

***

"Elah, kalian gak usah khawatir gitu dong" ujar Ersya kepada dua orang yang ada di depannya ini. Ersya sedang berada di UKS.

"Ya kali ki-"

"Ersya mana?" tanya Aldo yang tiba-tiba datang dengan nada cemas,dan memotong ucapan Tegar.

Tegar dan Neza memilih keluar dari UKS, dan membiarkan mereka berdua. Aldo menghampiri Ersya yang merubah posisinya menjadi duduk di brankar UKS.

"Masih pusing?" tanya Aldo sambil mendudukan bokongnya di kursi yang ada disamping brankar. Ersya menggeleng pelan.

"Lo masuk kelas aja kak" ujar Ersya.

"Gak,gue mau disini. Jagain lo" jawab Aldo tegas.

"Lebay lo kak,gue kan cuma pusing doang" jelas Ersya, Aldo langsung bangkit berdiri dan menyentuh kening Ersya.

"Tapi lo panas" ujar Aldo.

"Udah mendingan kok" jawab Ersya dan menepis tangan Aldo yang bertengger di keningnya. "Udah deh gue ke kelas aja" ujar Ersya dan menuruni brankar UKS.

"Lo itu sakit Ersya Floretta!" tegas Aldo sambil mencekal tangan Ersya yang akan menarik knop pintu.

Ersya mendengus kesal,dan mendudukan bokongnya di sofa UKS. Mata Ersya terasa ngantuk,perlahan Ersya terlelap. Aldo yang melihat Ersya tertidur,lalu menarik kepala Ersya lembut,agar bersandar di dadanya.

KAKAK KELAS [SELESAI]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang