Chapter 21

1.1K 41 0
                                    

Happy readings🎉

***

Ersya menggenggam erat jam tangan limited edition pemberian Aldo waktu itu. Ia menyeka air matanya yang terus membanjiri kedua pipinya.

"Lo kemana Kak,gue rindu" Ersya mengusap bingkai yang berisi foto Aldo.

"Ekhem" mendengar deheman itu,Ersya cepat-cepat menghapus jejak air matanya.

Ersya berjalan kearah pintu kamarnya, dengan kepala yang ditundukan. Saat Ersya sampai diambang pintu, ia melihat itu bukan kaki Mamanya. Tiba-tiba,wajah Ersya berubah menjadi pucat pasi. Ia takut,kalau yang dihadapannya kini orang jahat. Dengan keberanian yang tersisa didalam dirinya, Ersya mencoba mendongakan kepalanya pelan-pelan.

Deg!

Wajah itu,wajah yang sangat Ersya rindukan. Tanpa pikir panjang,Ersya langsung memeluknya. Menuangkan semua rasa rindunya. Aldo,ia membalas pelukan Ersya dan mengecup puncak kepala Ersya berkali kali.

Setelah merasa rindunya sudah terobati,Ersya langsung mendorong Aldo hingga terhuyung ke belakang.

"Kamu kemana? Kenapa gak ada kabar? Kenapa ninggalin aku? Kamu jahat!" Ersya memukul dada Aldo agak kencang, hingga membuat Aldo meringis.

"Sstt,aku disini. Kamu tenang dulu ya" Aldo langsung menarik Ersya kedalam dekapannya.

***

Pagi ini,Ersya akan berangkat kesekolah bersama Aldo lagi. Hati Ersya yang tadinya kacau,sudah kembali tenang dengan alasan mengapa Aldo menghilang tiba-tiba.

Alasan Aldo menghilang adalah Meila. Meila minta diantar Aldo ke Jepang,orang tua Meila telah membatalkan perjodohan Aldo dengan Meila. Orang tua Meila sudah menjodohkan Meila pada anak kolega bisnisnya yang ada di Jepang.

"Ersya,ada Aldo nak" panggil Indri~Mama Ersya.

Ersya segera keluar dari kamarnya dengan tas kanken yang digendong dipunggungnya. Indri yang melihat wajah putrinya sudah tidak sedih lagi,merasa senang.

"Aku berangkat ya Ma,Assalamualaikum" Ersya menyalami tangan Indri dan segera menemui Aldo diruang tamu "Yuk,berangkat" ajak Ersya dengan senyum sangat manisnya.

Aldo merangkul Ersya sampai didepan motornya. Dari dalam rumah,Indri tersenyum senang melihat anak semata wayangnya itu sudah tidak sedih lagi.

"Mas,lihat. Anak kita udah besar,udah punya pacar. Sebentar lagi lulus sekolah, setelah dia sukses,baru dia akan menikah" Indri terisak pilu,sambil memandangi foto almarhum suaminya yang terpajang ditembok ruang tamu.

Indri segera mengunci pintu rumahnya, dan bersiap-siap menuju butiknya yang ada di Bogor.

***

SMA Bhakti Pelita kembali di gemparkan oleh kedatangan Aldo yang sangat tiba-tiba. Hampir semua fans Aldo,dari kelas 10 sampai kelas 12. Mereka menyapa Aldo penuh semangat.

Aldo tersenyum lebar,saat ia sudah sampai didepan kelas pacarnya. "Udah sana masuk" Aldo mengacak rambut Ersya gemas.

"Iya,istirahat jemput gue disini ya" pinta Ersya sambil memasang puppy eyes nya.

"Iya,sayang" mendengar penuturan Aldo mengucap kata 'sayang'. Membuat Ersya salah tingkah,pipinya memanas,didalam perutnya seperti ada kupu-kupu yang beterbangan.

"Hih,receh" Ersya memegang kedua pipinya yang masih saja memanas,bahkan sekarang sudah sangat merah seperti tomat.

"Yaudah,entar gue jemput pas istirahat. Ajakin temen-temen lo juga,hari ini gue traktir. Sekalian tuh,si Ari adek kelas" Ersya menganggukan kepalanya.

KAKAK KELAS [SELESAI]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang