Anak SD memang paling suka meledek. Itulah yang aku tahu. Tapi, dari sekian banyak anak di sekolahku, rasanya aku yang paling sering menerima ledekan itu.
Mereka sering memanggilku si gendut. Kadang juga di panggil gajah, badak, kudanil, dan beberapa nama hewan bertubuh besar lainnya. Padahal aku itu manusia, punya akal, perasaan, dan juga nama.
Aku hebat, karena aku masih bisa tersenyum dan terpaksa menerima candaan mereka yang sama sekali tidak lucu itu. Apalagi kalau bukan karena aku butuh teman bermain. Aku takut mereka menjauhiku. Jadi, tak apa. Aku hanya harus menerimanya.
Ketika guru bertanya tentang cita-cita kami, teman-temanku yang lain menjawab dengan semangat, katanya mereka ingin menjadi dokter, tentara, pilot, polisi, dan profesi umum lainnya. Dan aku jadi satu-satunya anak yang tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Entahlah, kupikir apa saja bisa terjadi di masa depan.
Tapi, diatas semua keraguanku itu. Ada hal yang paling kuyakini saat ini terkait hal yang paling aku benci. Aku sangat benci pelajaran olahraga. Sangat-sangat benci. Apalagi ketika penilaian individu. Contohnya disaat aku berlari, pasti semua temanku akan memainkan peran sebagai korban gempa bumi, lalu mereka menertawakanku.
[].
21/12/18
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY HUMAN
Chick-LitDianggap 'berbeda' karena tak sesuai standar kecantikan yang ada di masyarakat, membuat Halinka menerima banyak tekanan dan hinaan. Binyok, babon, gajah, hingga Bombom_tokoh anak gendut di Ronaldo Wati_ mereka sematkan dibelakang namanya. Hal itu me...