Human 2 : Hal Lain Yang Aku Benci

1K 93 1
                                    

Ketika masa biru putih aku masih membenci pelajaran olahraga. Semakin tidak suka malah.  Tapi semakin kesini, hal yang aku tidak suka atau lebih tepatnya hal yang aku benci menjadi semakin banyak. Mungkin kalau dibuat list, satu lembar kertas HVS rasanya tidak akan cukup.

Aku tidak akan menceritakan satu-satu. Aku akan mengambil garis besarnya saja dari beberapa hal itu. Seperti hal yang paling paling paling aku benci dibandingkan hal yang lain.

Yang pertama, aku paling tidak suka pergi ke kantin. Di saat anak-anak lain mengagungkan tempat itu seolah surga dunia, aku menganggap tempat itu sebagai nerakanya sekolah.

Mungkin bisa dihitung jari berapa kali aku pergi kesana sewaktu bersekolah di SMP itu. Padahal disana banyak makanan yang tentu saja sangat aku gemari.  Tapi maaf saja, sesukanya aku terhadap makanan, aku tidak akan membiarkan diriku pergi ke neraka itu.

Bukan tempatnya sih yang seperti neraka, tapi lebih ke penghuninya yang sudah seperti penghuni kerak neraka paling dalam. Tidak semua, tapi rata-rata.

Meja yang ada dikantin seolah sudah menjadi hak paten kepemilikan mereka. Mereka yang menganggap dirinya senior dan menganggap anak baru sepertiku derajatnya jauh di bawah mereka.

Aku ingat ketika aku berjalan diarea itu untuk menghampiri salah satu kios di kantin. Anak-anak badung itu langsung tertawa. Nyaring sekali rasanya di telingaku. Dan ketika aku melihat ke arah mereka, mereka langsung saling menunjuk temannya, sambil bilang,

"si babon naksir koen ! Hahaha"

"Bidok. Jelas dia lihat koen!"

"Pacarmu. Hahaha."

"Pacarmu kuwi!"

"Ora sudi!"

14/02/2019

Keterangan

Bidok          :     Buta (tapi lebih kasar)
Koen            :    Kamu
Ora sudi     :     Tidak bersedia (konotasi    negatif)

ONLY HUMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang