part 03

2.3K 232 17
                                    

Sretttt....(pintu terbuka)

"Jeongyeon-ah.."panggil sahabatnya Im jaebum

"Hmm"balas jeongyeon singkat dan lemah.

Jeongyeon sedang duduk disamping putri kecilnya yang terlelap dengan tangannya yang menggenggam erat tangan sang putri.

"Ini..."jaebum menyerahkan sebuah amplop kuning besar pada jeongyeon.

Jeongyeon membuka amplop tersebut,membaca dan menelitinya dengan seksama.

"Mereka sudah setuju dengan persyaratan-persyaratannya jadi lusa mereka akan mencairkan dana untuk pembangunan taman bermain itu"ujar jaebum.

"Syukurlah..apa kau sudah mengatur pertemuanku dengan Ceonya?"tanya jeongyeon seraya memasukkan kembali kertas kontrak ke dalam amplop.

"Sudah,dia mengatakan jika dia bisa bertemu denganmu bulan depan karena berbagai kesibukan padatnya,maka dari itu selama ini hanya orang kepercayaannya saja yang menghandle segalanya"jawab jaebum panjang lebar.

"Ok..terima kasih banyak jaebum..kau memang orang yang terbaik"sahut jeongyeon dengan menepuk bahu sahabatnya tersebut.

"Teraktir aku minum"balasnya

"Deal"

Jaebum mendekati tzuyu lalu mencium keningnya sebentar dan mengusap rambut hitamnya.

"Bagaimana kesehatannya?"tanya jaebum yang menatap tzuyu dengan sendu.

"Masih sama seperti yang kemarin"jawab jeongyeon dengan menghela napas beratnya.

"Apa kau sudah menemukan solusi?"tanya jaebum kembali.

"Hmm"jeongyeon menggeleng dengan raut wajah yang sedih.

"Jeongyeon-ah..aku memiliki ide tapi aku tidak yakin kau setuju atau tidak"ucap jaebum

"Apa itu..?"jeongyeon menatap jaebum dengan penasaran.

"Ikutlah denganku ke suatu tempat..aku akan menjelaskannya nanti"pinta jaebum.

"Sekarang..?"tanyanya lagi.

"Hmm..."jaebum mengangguk.

Keduanya keluar dari kamar inap tzuyu.

"Kalian berdua jaga putriku,jika ada masalah cepat hubungi aku"perintah jeongyeon pada dua orang pengawal yang menjaga di depan pintu ruang rawat tzuyu.

*

*

*

*

Gemerlap lampu warna warni yang berkelap kelip dan suara musik yang memekkakan telinga mengisi keseluruhan sudut ruangan sebuah club malam stripis.

Sana menari dengan hot dan sexy di atas jeritan para pria yang terhanyut oleh goyangan pinggul dan dada.Pria dan wanita sesuka sesama jenis tertawa,menjerit seraya melemparkan uang demi uang ke atas panggung.

Sana yang hanya memakai pakaian renang atau bikini yang menunjukkan semua sisi bagian tubuhnya membuat semua orang melelehkan liurnya dan membelalakan matanya tampil dengan sangat percaya diri.

"Lanjut..lanjut..."

Pekikan orang-orang saat musik berhenti yang menandakan sesi penampilan Sana telah berakhir.

Sana dengan kata lain enggan membalas teriakan mereka,dia turun dan langsung memakai gaun ketatnya kembali.

Seorang pria naik ke atas panggung kecil yang berbentuk meja bundar itu sambil membawa sebuah microphone.

WONDERFUL LIFE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang