Dengan kesabaran yang tinggi,Sana menunggu jeongyeon datang menjemputnya.Senyuman terus wanita itu tunjukan melalui bibirnya,bahagia segera akan melihat pria yang selalu ia nantikan.
Sana duduk di depan meja rias yang berada di dalam kamar tidurnya,berdandan secantik mungkin namun tetap terkesan natural, berpakaian dengan sedikit lebih tertutup dan sederhana tidak segelamor yang lalu sembari terus berharap jeongyeon akan lebih menyukai tampilannya saat ini.
Setelah selesai ia bergegas menuruni anak tangga dan diwaktu bersamaan bel rumahnya pun berbunyi.
Ting...tung
Bunyi bel tersebut segera menarik perhatiannya guna secepat mungkin membukakan pintu.
"Momo-chan"panggilnya ketika melihat temannya itu sudah memegang knob pintu. "jangan dibuka"timpahnya dan berjalan dengan sedikit terburu-buru.
"Hemm..wae?"momo mempertanyakan permintaan temannya itu yang membingungkan.
"Biar aku saja yang buka?"pintanya sembari menarik tangan momo dari sana.
"Mengapa?"momo menaikkan sebelah alisnya menatapnya aneh.
"Sudahlah..lebih baik kau pergi ke kamarmu dan tetap disana"nada suaranya terkesan memerintah dari pada meminta dengan halus.
"Ya..tapi mengapa?"Momo bertambah bingung.
"Sudah jangan banyak bertanya..lakukan saja"wanita itu berubah menjadi kesal sehingga membuat momo dengan terpaksa mematuhi keingannya.
Sana merapikan pakaiannya terlebih dahulu sebelum dengan yakin membuka pintu.
"Ow..jeongyeon-ssi..mengapa tidak langsung masuk saja"sapanya sembari tersenyum hangat pada orang yang ia tunggu-tunggu.
"Itu namanya tidak sopan Sana-ssi jika aku langsung memasuki rumah orang lain tanpa izin dari sang pemilik"balasnya dengan tersenyum lepas.
"Ohh..oya maafkan aku jika sudah menyusahkanmu..momo sedang sibuk dan aku tidak tahu lagi ingin meminta tolong pada siapa"Sana berkata dalam hatinya sedikit berbohong demi kebaikan tak masalah bukan.
"Itu bukanlah masalah besar..kau tidak perlu sungkan bukankah aku sendiri yang menawarkan diri"ucap jeongyeon sambil tertawa.
"Ya..kalau begitu mari kita berangkat"ajaknya yang dibalas anggukan oleh lawan bicaranya.
Keduanya pun bergegas masuk ke dalam mobil yang akan membawa mereka ke supermarket terdekat.
"Kau terlihat berbeda hari ini"Jeongyeon bertanya pada wanita yang duduk disampingnya itu disela-sela fokus menyetirnya.
"Be-benarkah"sahutnya sambil menatap sisi profile samping milik pria tersebut.
"Aku pikir hari ini kau tampak lebih cantik"ucapan jeongyeon sukses membuat Sana bersemu merah dengan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya.
"Ah..te-terima kasih atas pujianmu..a-apa kau menyukai penampilan baruku?"dengan gugup namun penuh rasa ingin tahu,ia bertanya pada jeongyeon tentang gaya barunya.
"Hemm..aku menyukainya"jeongyeon menoleh sebentar wanita yang tengah berbunga-bunga itu dengan mengangguk dan tersenyum manis.
Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga tak lama keduanya tiba di tempat tujuan.
*
*
"Sini biar aku bantu"pintanya dengan menarik troli belanjaan dari tangan Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LIFE (completed)
Hayran KurguYoo jeongyeon seorang single parent dimana ia membesarkan putri semata wayangnya seorang diri semenjak sang istri meninggal dunia.Cobaan datang menghampirinya saat sang anak difonis mengidap leukemia limfosit akut atau disebut juga kangker darah dim...