part 19

2.3K 202 40
                                    

Seorang wanita memakai gaun merah ketat duduk dengan kaki bersilang dan tangan yang memegang segelas anggur merah.

Wajah cantiknya kini terbalut dengan raut muka masam,menandakan wanita itu dalam keadaan kesal.

"Apa itu benar?"tanyanya dengan wajah yang tersirat kekecewaan penuh.

"Benar nona.."balas seorang lelaki berpakaian serba rapi,memakai setelan pakaian berwarna hitam.

"Tampaknya wanita itu sungguh tidak tahu diri..baik..kau boleh pergi"Tersenyum dengan pahit menyadari kebenaran yang memuakkan.

Pria tersebut membungkuk hormat sebelum meninggalkan wanita itu sendirian di dalam penthousenya.

"Aku akan menyelesaikan segalanya secepat mungkin..lalu kembali dan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku"ujarnya seraya meneguk anggur merahnya hingga habis.

*

*

*

*

"Sana-ssi.."

Wanita yang tengah sibuk menyusun pakaiannya ke dalam lemari itu lantas menghentikan kegiatannya sesaat ia mendengar suara berat memanggil namanya.

"Hmm.."sahut Sana sembari menatap sesosok pria yang berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Bisakah kau menyusui jisoo terlebih dahulu"pintanya seraya menggendong bayinya.

Jeongyeon dan Sana telah memutuskan untuk membagi jatah mereka merawat kedua bayinya.Setiap dua hari sekali mereka akan bertukar posisi dengan siapa mereka akan tidur dan malam ini jeongyeon mendapat giliran bersama jisoo.

Kedua kamar mereka masih berada saling bersebelahan dengan satu buah crib yang berada di dalamnya guna berfungsi sebagai tempat tidur anak mereka.

"Baiklah..berikan dia padaku"Sana mengulurkan kedua tangannya meminta untuk menggendong bayi perempuannya.

"Dia lebih sering merengek daripada kakaknya"ucap jeongyeon seraya memberikan bayi mereka pada Sana.

Sana membawa jisoo ke atas ranjang dan mulai melaksanakan kewajibannya sebagai seorang ibu,memberi sumber kehidupan bagi bayinya.

"Kau pasti sangat kesulitan merawat mereka"balasnya seraya menutupi bagian dada yang sedikit terbuka.

"Tentu tidak..mereka anak-anakku..tidak pernah terlintas sedikitpun perasaan seperti itu.."jeongyeon tersenyum sembari memberikan breast pump dan botol susu pada Sana.

Jeongyeon melihat Sana yang sedikit kesusahan menutupi bagian terlarangnya.Meskipun dia sudah pernah menyaksikan atau bahkan menikmatinya namun tetap saja,situasi ini sedikit canggung.Terlebih Sana belum terbiasa dengan hal ini.

"Oow..aku akan keluar sebentar"

"Hemm"Sana berdehem seraya mengusap kepala bayinya.

Jeongyeon dengan cepat langsung keluar dari kamar Sana untuk membuat wanita itu merasa nyaman dan tenang.

Pria itu kembali hampir setengah jam berlalu dan diwaktu yang tepat dimana bayinya sudah tertidur dengan lelap dipangkuan ibunya.

Jeongyeon mengambilnya dari Sana dan bergegas kembali ke kamarnya dengan perlahan dan hati-hati.Tak lupa pula ia membawa satu botol susu yang telah diisi oleh air susu sang ibu.

*

*

*

Pagi pun menjelang.Dengan perasaan kantuk yang menyerang,jeongyeon berusaha bangun dari tidurnya demi bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.

WONDERFUL LIFE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang