Sudah sepuluh hari berlalu dan Sana terus mengurung dirinya di dalam kamar.Mereka sudah kembali ke rumah sejak bayi Sana dibawa pergi oleh jeongyeon.
Momo memilih untuk membawa Sana ke apartement lama mereka.Dahyun juga ikut bersama kedua wanita itu sejak jaebum memerintahkannya untuk menjaga mereka berdua.
Selama ini Sana terus diam melamun dan menangis di dalam kamarnya.Dia bahkan tidak mau makan maupun mandi.Tubuhnya kurus dan tak terurus.Rambutnya acak-acakan dan wajahnya kusam.Ada lingkaran hitam dimata bengkaknya menandakan jika selama ini ia kurang tidur.
Wanita itu mengalami depresi.Setiap malam ia selalu menjerit,menangis memanggil bayinya dengan memeluk erat sepasang pakaian bayi.
Hal ini membuat orang-orang yang ada disekelilingnya bersedih.Mereka selalu mencari cara agar Sana setidaknya mau keluar dari dalam kamarnya.Namun sepertinya semua yang mereka lakukan tidak akan ada hasilnya,karena yang diinginkan wanita itu hanyalah anak-anaknya.
"Sana-chan"
Momo masuk ke dalam kamar Sana dengan membawa nampan berisi bubur dan segelas air putih.Belakangan ini Sana sangat jarang bicara dengannya,hari-harinya ia lewati dengan menatap jauh keluar melalui jendela kaca yang ada di kamarnya.
Momo semampu yang ia bisa selalu berusaha membuat sahabatya itu berhenti dalam perasaan sedih yang bergelanyut di dalam hatinya.
"Sana.."
Wanita itu sama sekali tak menggubris.Pikirannya kosong dan linglung.Dia bahkan tak menoleh saat momo sudah berada disampingnya.Matanya masih terjerebak pada tumpukan peralatan bayi yang sempat di beli oleh dahyun.
"Sana-chan"momo mendesah,begitu sulit untuknya membuat Sana dapat membalasnya.
"Ayo makan"ajaknya sembari menyodorkan sesendok bubur ke arah mulut wanita itu.
Sana sama sekali tidak bergerak,hanya mematung diposisinya.
"Sana-chan..ayolah kau harus makan.."
Wanita itu tetap tak bergerak.Momo sungguh lelah menghadapi kekeraskepalaan sahabatnya ini.
"Baiklah..aku akan meninggalkannya disini..makanlah..aku keluar sebentar"ucapnya pada Sana.
Momo tahu Sana tidak akan pernah menyentuh makanannya itu.Setiap saat ia kembali dengan nampan yang masih terisi penuh,bahkan tak ada bekas dipegang atau apapun.
Wanita itu berlalu kemudian ia menghela napas panjang sebelum dengan berat hati menutup kembali pintu kamar milik Sana.
"Oow..jaebum-ssi..kau datang"sapanya pada pria yang baru saja datang berkunjung
"Iya..aku sengaja mampir kemari"
Balas jaebum sembari membuka sepatunya."Oo duduklah..kau ingin minum sesuatu?"tanya momo sembari memimpin jalan menuju ruang tamu.
"Tidak perlu..aku hanya sebentar"sahutnya sembari duduk di sofa.
"Dimana dahyun?"tambah jaebum.
"Aku menyuruhnya untuk pergi ke departement store"momo mencoba untuk duduk di depan pria itu.
"Hemm..bagaimana keadaan Sana?"Jaebum begitu khawatir pada wanita tersebut yang perawakannya kini sangat menyedihkan.
"Masih sama seperti yang lalu..dia tetap tidak mau makan..tubuhnya sangat kurus"sahut momo yang tampak begitu sedih.
"Hemm..aku merasa kasihan padanya"ungkap jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LIFE (completed)
Fiksi PenggemarYoo jeongyeon seorang single parent dimana ia membesarkan putri semata wayangnya seorang diri semenjak sang istri meninggal dunia.Cobaan datang menghampirinya saat sang anak difonis mengidap leukemia limfosit akut atau disebut juga kangker darah dim...