part 08

2.7K 183 10
                                    

Beberapa minggu setelahnya semua masih terlihat sama.Jeongyeon dan Sana dengan sangat sabar menanti berita baik layaknya sepasang kekasih.

Hampir setiap minggu Sana mencoba untuk menggunakan test pack namun hasilnya tetap nihil,hingga satu malam ia merasakan sesuatu yang berbeda.

Keesokan harinya ia bergegas untuk memeriksakan tubuhnya ke dokter,dan berita baik yang ditunggu-tunggu pun akhirnya muncul,dia positif hamil.Sesuatu yang menggembirakan namun juga menyedihkan diwaktu bersamaan.

*

*

*

Setiap hari jeongyeon selalu disibukkan dengan berbagai macam kegiatan.Kerja di kantor,menjaga tzuyu belum lagi urusannya dengan Sana.Sungguh hal tersebut menguras energinya.

Kali ini jeongyeon tengah meneliti berbagai laporan di atas meja kerjanya ketika sang sahabat datang menghampirinya.

"Tuan.."jaebum menyapa dengan sikap sopan selayaknya atasan dan bawahan namun dibalas lemparan pensil dari jeongyeon.

Jaebum terkekeh sembari duduk di depan jeongyeon.

"Bagaimana kabar nona minatozaki..apa kalian sudah mendapatkan hasil?"tanyanya sembari merapikan jas yang ia pakai.

"Belum"sahut jeongyeon singkat seraya terus memeriksa dokumennya.

"Begitukah..?? Tanpaknya kau harus berkerja lebih keras"timpal jaebum.

"Hemm.."jeongyeon hanya berdehem demi membalas ucapan jaebum karena ia terlalu asyik dengan pekerjaannya.

"Itu bagus..setidaknya kau juga bisa melepaskan hormon kelelakianmu"jaebum sedikit menggodanya dengan tersenyum miring.

"Tch..apa kau pikir aku mau bercinta dengannya karena itu..kalau bukan karena tzuyu aku tidak akan melakukannya.."ujarnya mencoba untuk mengelak yang pada dasarnya apa yang dikatakan ia tidak semuanya benar maupun salah.

"Hemm...ya mungkin saja"sahut jaebum.

Pria itu terlalu fokus dengan pekerjaannya tanpa memperdulikan sekitar.

"Jangan lupakan pertemuan nanti dengan Ceo kim..kami sudah mengatur tempat dan waktu..kau tinggal datang saja kesana..tanpa terlambat."ujar jaebum sembari bangkit dari duduknya.

"Baiklah.."jeongyeon mengangguk paham sebelum ia membiarkan temannya keluar dari ruang kantornya.

*

*

*

Hati Sana berbunga-bunga tidak tahu mengapa kabar tentang kehamilannya membuat ia begitu bahagia padahal sesungguhnya ia menyadari jika nantinya bayi yang ia kandung tidak akan pernah ia miliki.

"Kau sudah mengatakannya pada jeongyeon?"momo memecah keheningan sesi nonton bersama mereka dirumah.

Sana merasa dilema,ia tidak siap mengatakannya saat ini karena dia masih membutuhkan suatu sentuhan,kehangatan dari pria yang ia cintai.Jika jeongyeon dengan cepat mengetahuinya secepat itu pula ia akan menghentikan kegiatan intim mereka berdua sebab sudah berhasil membuahkan hasil.

"Aku akan mengatakannya nanti..saat ia datang"ucap Sana dengan sedikit ragu.

"Dia pasti sangat bahagia..ya meskipun bukan karena kau seseorang yang berarti untuknya"perkataan momo menambah sesak didadanya meskipun semua yang dikatakannya itu benar.Jeongyeon akan sangat bahagia karena pada akhirnya ia  menemukan alternatif obat bagi putrinya.

WONDERFUL LIFE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang