Jeongyeon telah tiba dikediaman keluarga Kim,dengan sopan ia menyapa sang pemilik rumah yang tak lain adalah wanita yang semua pria elu-elukan.
"Nona kim"
"Tuan yoo"
Keduanya saling membungkuk sembari tersenyum hangat.
"Maaf..aku memintamu untuk datang berkunjung kerumahku"Serunya dengan nada yang terkesan begitu ramah.
"Tidak masalah.."Sahutnya.
"Duduklah..."pinta sejeong.
Jeongyeon pun duduk di sofa empuk nan mewah tepat di sisi kanan kim sejeong.
"Hal apa yang membuatmu mengundangku kemari?"tanya jeongyeon sesaat ia memposisikan tubuhnya dengan nyaman.
"Hmm..tidak ada..aku hanya ingin mengajakmu makan malam bersama"balasnya dengan santai.
Jeongyeon terdiam sejenak lalu tersenyum dengan kecut.
"Apakah kau keberatan dengan ini?..maaf aku tidak mengatakan padamu sebelumnya"ungkap sejeong disaat wanita itu menatap pria yang ekspresi wajahnya berubah secepat kilat.
Tentu saja pria itu sangat terganggu dengan ini,maklum saja sejujurnya ia mau memenuhi permintaan wanita kaya itu sekarang hanya karena ia pikir itu semata tentang pekerjaan.
Bukan berarti jeongyeon tidak mau makan bersama dengan sejeong,cuma pekerjaan di kantor termasuk tzuyu telah menunggunya sedari tadi.
"Ah..ti-tidak..aku hanya sedikit malu datang dengan tangan hampa"alasan jeongyeon agar wanita itu tidak kecewa karena secara tidak langsung jeongyeon sedikit merasa kesal.
"Kehadiranmu lebih penting dari apapun"ucapnya sembari menatap jeongyeon dari kepala hingga ujung kaki dengan smirk dibibirnya.
Seorang pelayan datang menghampiri keduanya.
"Nona..hidangan sudah siap"
"Terima kasih"
"Mari.."sejeong bangkit dan terus berlalu memaksa jeongyeon mau tak mau harus mengikutinya.
Keduanya duduk saling berhadapan di meja makan mewah berukuran besar dan luas ditambah lagi cahaya dari candellier yang tergantung diatas.
Beberapa pelayan datang dan menuangkan air mineral ke gelas mereka masing-masing.
"Mari makan"wanita cantik itu menginteruksi jeongyeon agar segera menikmati hidangan yang telah di sajikan.
Jeongyeon pun mulai meletakkan napkin di pahanya lalu meraih pisau dan garpu yang telah disediakan disamping piring batu berwarna putih yang berisi beef steak beserta beberapa sayur mayur.
"Maaf aku lebih memilih dirumah daripada di luar"Sejeong berkata sembari memotong beef steak di depannya.
"Aku pikir makanan rumah lebih lezat"jawab pria itu sembari meletakkan garpu dipiringnya.
Mereka makan dengan tenang dan penuh sikap sopan.
*
*
*
*
Dengan perasaan yang begitu gugup,Sana melangkahkan kakinya mengunjungi rumah sakit seorang diri.Dia terus melangkah hingga tiba di tempat yang ingin ia tuju.Kamar inap Yoo tzuyu.
"Cah..baiklah..mari mulai"menyemangati diri sendiri agar mampu memberanikan diri menemui si pemilik kamar.
Ceklek..
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LIFE (completed)
Fiksi PenggemarYoo jeongyeon seorang single parent dimana ia membesarkan putri semata wayangnya seorang diri semenjak sang istri meninggal dunia.Cobaan datang menghampirinya saat sang anak difonis mengidap leukemia limfosit akut atau disebut juga kangker darah dim...